Chapter 5

57.1K 2.2K 44
                                    

ANNA menghempaskan tubuh nya, tubuh pegal sedari tadi duduk di pesawat dan juga mobil karena posisi villa nya lumayan jauh dari airport. Cameron menaruh koper nya dan juga Anna dan menatap sekeliling kamar. "Na, tidur di bawah." Ucap nya tanpa wajah dosa. Dia bilang tidur di bawah?! Wah sudah berapa kali ia disuruh tidur di bawah.

"Ih?! Apa-apaan lo?! Lo aja di bawah ogah gue," Ujar nya lalu menutup mata nya kembali.

"Yaudah kita tidur aja seranjang. Tapi kalo lo kenapa-napa jangan salahin gue," Tuturnya membuat Anna merinding.

Anna menoleh lalu menatap tajam Cameron. "Berani lo apa-apain gue gaplok make sendal!"

Cameron mengulum senyum nya. "Iyaa liat aja deh,"

Anna bangkit membuka koper nya. Ia mengambil alat mandi nya dan mengambil baju. Cameron mendongak. "Mau ngapain?"

Anna menoleh. "Mau nyuci!" sahut gadis itu.

Cameron menatap Anna datar. "Ngelawak, mba? Lucu banget deh aduh sampe mau boker nih gue,"

"Ye lo yang lucu! Baru tau gue ketawa pengen boker,"

"Gak gaul lo ah!"

"Bawel. Udah ah mau mandi!"

"Yaudah,"

Anna pun berjalan menuju kamar mandi. Ia membuka baju nya perlahan, lalu mulai menyalakan shower nya. "Anna?" Teriak Cameron dari luar. Anna menoleh lalu berteriak. "Apaan?!"

"Mau mandi jugaa ... "

"Enak aja lo! Mandi di luar sono!"

"Yaelah, Na. Badan gue lengket!"

"Yaudah tunggu sih! Belum gue ada sepuluh menit mandi!"

Setelah tak ada teriakan kembali, ia melanjutkan mandi nya. Suara pintu terbuka dengan pelan dan perlahan, tetapi gadis yang tengah asik mandi itu tak menyadari nya. Tetapi sebuah tangan hangat yang sengaja lelaki itu taruh di bahu Anna membuat si gadis tersentak. Ia membalikan tubuh perlahan dan betapa terkejut nya ia melihat lelaki yang tengah menutup mata dengan air yang menyentuh tubuh nya.

"CAMEROON? IH LO GILAAA?! ISH SUMPAH LO BEGO BANGETTTT!!!"

Cameron membuka mata nya. "Apa? Lagian lama,"

"Lama?! Gak ada sepuluh menit gue masuk bego!"

"Yaa menurut gue lama,".

"Cam, gak lucu! Sana ish!"

"Yaampun udah sah, Na. Gak usah tegang, gak gue apa-apain."

"Ish Cam, kita nikah paksa, Cam. Lo rival gue dan akan seperti itu!"

"Ya, lo istri gue bukan lagi rival gue,"

"Inget cewek lo!"

"Gak tau ini. Udah ikutin aja alur gue."

"Ca--"

Cameron memeluk tubuh Anna yang sudah basah. Sedangkan Anna terkejut tetapi ia hanya diam. "Udah pakai sabun?" Tanya Cameron yang membisikan telinga Anna. "Belum .... "

"Gue sabunin, ya," Cameron mengambil sabun yang sudah di sediakan. Ia menggosokan tubuh Anna dengan perlahan. Anna menikmati sentuhan Cameron.

Lalu Cameron menyodorkan sabun nya, "Sabunin gue," Ujarnya.

"Hah?"

"Sabunin ... "

"Eh? Iya,"

Cameron tersenyum.

"Lo tenang aja, gue gak apa-apain lo kok. Gak lebih dari ini," Anna mengangguk ia masih sibuk dengan apa yang ia lakukan sekarang. "Lo pernah kayak gini sama cowok lo?"

Married EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang