Chapter 56

33.1K 1.2K 16
                                    

BEBERAPA minggu berlalu Anna dan Cameron benar-benar menyiapkan pernikahaan kedua mereka dengan baik. Dari fitting baju, tempat mereka akan menikah, lokasi mereka akan pergi berdua untuk beberapa waktu ke depan. Mungkin bisa di bilang honeymoon?

Orang tua Anna yang turut bahagia akan pilihan Cameron, mereka sudah kembali ke Indonesia dan akan kembali menetap di Indonesia. Angga sudah lebih baik walau berat badan terlihat agak mengecil, tetapi senyumnya masih mengembang tentang Anna dan Cameron. Lalu Alma? Wanita setengah paruh baya itu malah sudah berjingkrak senang saat Anna bercerita bagaimana awalnya sebelum Cameron melamarnya dengan penuh kejutan hangat. Alma sangat senang pastinya, ia tau bagaimana dulu Cameron menolak dan marah saat tau dia akan di nikahi oleh Anna, Adik Kelas yang sangat kejam dan bahan usilan dirinya.

Drico dan Syira yang tau bagaimana cerita Anna dan Cameron sampai sejauh ini. Drico yang paling bahagia dan berterima kasih pada Cameron yang memilih untuk benar-benar menjaga Anna. Drico tau juga bagaimana Anna dan Cameron saat masa remaja, dan Drico di buat takjub akan pilihan Cameron.

Semua benar-benar terkejut dan senang akan pilihan Cameron. Mereka yang tau kisah Anna dan Cameron saat remaja, bagaimana Anna menatap Cameron dengan tatapan membunuh. Cameron yang menatap Anna seperti bahan mainan saat bosan. Semuanya berubah beriringan waktu. Sementara Aldo? Dia turut bahagia walau masih ada rasa sedih dalam dirinya.

Dan sekarang? Anna dan Cameron sudah menyelesaikan acara pernikahaan nya. Acara yang sangat dinantikan Cameron, begitu juga Anna. Acara berjalan lancar dan tidak terlalu lama karena mereka mengundang orang terdekat, keluarga besar dan orang yang berarti dalam hidup mereka; seperti geng Cameron begitu juga Ivana.

Ivana? Oh, dia datang dengan balutan elegant di tubuhnya, riasan wajah yang tidak terlalu berat, dan senyum manisnya yang ia tampilkan dengan seseorang yang menemaninya di acara itu. Cameron mengenal orang itu, ya mereka sailing kenal karena sempat bertengkar di club acara ulang tahun teman Ivana. Si lelaki brengsek, Brandon. Cameron belum mendengar banyak tentang mereka, bagaimana mereka bisa bersatu. Tapi Cameron turut bahagia akan pilihan keduanya untuk bersama.

Cameron menarik nafas lega karena acara berjalan lancar, manik matanya menatap Anna yang sedang menghapus riasan wajah nya, di samping gadis itu ada Lovita sibuk mencari baju ganti Anna. Bibir Cameron tertarik menatap Anna, sungguh senang bisa mengulang pernikahaan ini. Dan juga, Cameron merasa pernikahaan ini lebih sah untuknya. Tepukan pelan di pundak Cameron mengulang leher Cameron untuk menoleh ke samping mendapati Drico, "So fucking happy to see you guys in there,"

Cameron tersenyum, "Hey, bro," sapa Cameron ramah.

"Jadi udah sah beneran, ye? Asik juga, langsung honeymoon pula,"

"Gue sama Anna belum honeymoon, Co," kata Cameron di akhiri tawa.

Cameron menatap Drico lebih terasa hangat. Bila saat dulu, Drico hanya memberi saran padanya untuk menghadapi Anna, sekarang Drico dengan senyum senangnya memberi salam untuk Cameron. "Jadi Adik gue masih polos lah, ya, nanti pas honeymoon?"

Cameron berdeham penuh arti, Drico tertawa lepas mengetahui pernyataan Cameron. "Wah, belum sah udah berani lo, ya?"

"Tenang, Co waktu itu gue masih belum ekstra energi,"

"Oh, jadi masi agak unyu, ya?"

"Waduh, privasi, gan," sahut Cameron bercanda mengundang tawa Drico menjadi-jadi. "Okelah, selamat untuk kedua kalinya, ya, Bro. Langsung sikat lah, ya, gue menunggu Anna atau Cameron junior di tahun depan,"

"Siap, Abang Ipar,"

Lovita keluar ruangan meninggalkan Anna yang masih sibuk menghapus riasan wajah. Cameron memilih melangkah mendekat ke arah Anna, menarik dagu Anna agar menatapnya. "Kenapa, sayang?" Tanya Anna. Cameron jarang sekali mendengar Anna memanggil 'sayang'.

Married EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang