Disebuah taman yang indah. Bunga bermekaran, kupu-kupu terbang kesana dan kesini. Rissa mencoba menggapai salah satu kupu-kupu yang menarik perhatiannya. Kupu-kupu itu indah sekali. Dengan sayapnya uang berwarna warni.
Saat akan menangkap kupu-kupu itu, ekor mata Rissa melihat cahanya putih. Ia pun mendekati cahaya putih itu. Perlahan cahaya putih itu menghilang. Sehingga menampakkan laki-laki yang bertubuh tinggi. Laki-laki itu menggunakan baju koko berwarna putih.
Rissa tersentak. "Kak Lukas?".ucap Rissa seraya menaikkan satu alisnya.
"Rissa?". Lukas tersenyum pada Rissa. " ngapain kamu disini?". Lanjutnya.
"Rissa tadi mau nangkep kupu-kupu indah yang ada disana kak". Ucap Rissa. Ia berjalan menghampiri Lukas. Detik kemudian, Rissa memeluk Lukas.
Dipeluknya Lukas. Kepalanya ia tenggelamkan di dada nya. Lukas pun membalas pelukannya."kak" panggil Rissa dalam dekapan Lukas."aku kangen sama kakak". Sambungnya.
"kakak juga kangen sama kamu sayang". Jawab Lukas seraya mengelus rambut Rissa lembut.
"kakak, aku kira kakak bakal ninggalin aku pergi. Habisnya sudah seminggu kakak gak bangun dari koma". Ucap Rissa. Tak terasa air mata itu jatuh dipipinya. Ia mempererat pelukannya pada Lukas.
Lukas hanya tersenyum simpul. Ia beralih mengelus punggung Rissa dengan lembut. Menenangkan tangis gadisnya itu.
"Rissa, kamu mau kan maafin kakak? Atas semua kebodohan kakak?" ujar Lukas.
"Rissa udah maafin kakak kok. Maafin juga keegoisan Rissa ya kak" ucapnya. "gara-gara aku kakak jadi kecelakaan". Sambungnya.
"iya sayang" ucapnya. Kemudian Lukas mengecup kening Rissa sekilas. " kakak bisa pergi dengan tenang. Karena kamu udah maafin kakak". Ujar Lukas seraya tersenyum simpul.
Rissa mengernyitkan dahinya bingung. Ia menatap mata Lukas lekat-lekat. "maksud kakak apa? Kakak mau pergi kemana?". Ucapnya .
"maaf kakak gak bisa temenin kamu didunia. Sudah cukup hidup kakak berakhir disini sayang". Ucap Lukas menatap lekat-lekat mata teduh milik Rissa.
"gak bisa kayak gitu dong kak, kakak udah janji gak ninggalin aku" ucapnya berteriak.
"tapi, maafin kakak sayang, kakak udah gak bisa lindungin kamu didunia ini. Kakak harus pergi sayang". Ucap Lukas menahan tangisnya agar tidak jatuh. Ia tak tega meninggalkan gadisnya ini. Tapi apa boleh buat ini sudah garis hidupnya.
Rissa menata Lukas. Matanya berair. Rissa menangis. Lukas yang melihat Rissa menangis, tangannya terulur untuk menghapus air mata itu. Tapi segera ditepis kasar oleh Rissa.
"GAK! KAKAK BOHONG KAN?!!". teriaknya pada Lukas. " KAKAK UDAH JANJI GAK BAKALAN NINGGALIN AKU!!!". ucap Rissa seraya menangis. Kini air matanya mulai deras membasahi kedua pipinya.
Lukas pun terenyuh. Ia mendekat ketubuh Rissa. Ia segera memeluk Rissa. Kini Rissa yang dipeluk malah memberontak agar dilepaskan pelukan itu.
Dalam dekapan Lukas.
Ia memukul mukul dada bidang Lukas."KAKAK JAHAT, JAHAT!!!!". ucapnya dengan masih memukul mukul dada bidan Lukas. "KAKAK UDAH INGKARIN JANJI KAKAK!!". sambungnya.Lukas mendekap tubuh ringkih Rissa semakin erat. Otomatis kedua tangannya terjepit tubuh Lukas dan tubuh Rissa. Kemudian ia mencium kening Rissa lama.
Rissa mempererat pelukannya terhadap Lukas. "aku mohon jangan tinggalin Rissa sendiri kakak". Ucap Rissa parau."kakak sayang sama kamu. Tapi maaf kakak harus pergi". Ujar Lukas.
Cahaya putih itu semakin menampakkan dirinya. Tiba-tiba pelukan Rissa dan Lukas semakin melonggar. Rissa memperkuat pelukannya. Namun ia tak bisa. Perlahan Lukas menjauh dengan dirinya. "KAKAK AKU MOHON JANGAN TINGGALIN AKU SENDIRIAN KAK!!!" teriak Rissa. Ia melihat punggung Lukas semakin menjauh darinya dan hilang ditelan cahaya putih.
***
"KAKAK!!!!!". teriak Rissa. Ia sontak terbangun dan duduk bersandar ditepi ranjangnya. Ia mimpi buruk malam ini.Badannya basah oleh keringatnya. Ia menoleh kearah jam berbentuk doraemon yang tergantung didindingnya. Waktu menunjukkan pukul dua petang.
Kini ia kembali mengingat mimpinya itu. Ia tak mau mimpi itu menjadi kenyataan. Tak terasa ia menangis. Air mata itu turun membasahi pipinya.
Kak aku mohon jangan tinggalin Rissa. Aku sayang kakak. Aku yakin kakak pasti bisa melawan masa kritis kakak. Batinya.
Sudah seminggu Lukas belum bangun terhadap masa komanya. Apakah dunia disana lebih menyenangkan dibanding disini?. Sehingga Lukas begitu betah disana.
Selama seminggu ini Rissa juga melakukan aktivitasnya seperti biasa. Pergi sekolah tanpa keberadaan Lukas bagi Rissa tidak menyenangkan.
Tetapi apa boleh buat ia harus belajar. Ia tak mau ketinggalan pelajaran. Tak lupa ia selalu menjenguk Lukas setiap pulang sekolah. Memastikan keadaan Lukas. Kini keadaan Lukas semakin membaik.
Rissa berjalan kearah meja belajarnya. Ia mengambil segelas air putih yang sejak tadi sudah ada. Meneguknya hingga tandas.
Kemudian ia berjalan menuju balkon kamarnya. Saat keluar. Angin malam yang berhembus menerpa wajahnya. Membuat rambut-rambut nakal Rissa tertiup angin.
Setengah jam ia memandangi langit yang banyak bintang. Pikirannya menerawang jauh. Entah kemana?
Ia masih membayangkan arti mimpinya tadi. Ia tak mau mimpi itu menjadi kenyataan.
Ia kembali masuk menuju kamarnya. Rissa berbaring terlentang menatap langit-langit kamarnya.
Setelah itu. Perlahan namun pasti. Rissa hanyut dalam tidurnya. Ia tertidur dengan sendirinya.
Votenyaa yaa guysss!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy BadBoy
Teen Fiction#rank 14 Teen Fiction Siapa sih yang gak kenal Lukas? Lukas Vedrino Dirgantara. Most wanted sekolah yang paling ditakuti seluruh siswa SMA Garuda. Lukas termasuk anak badung, tetapi ia mempunya IQ yang tinggi dan nilai akademis yang cukup tinggi. Ia...