TRAILER!!HARUS DITONTON YA
HARGAI DIKIT USAHA AKU
JANGAN JADI PEMBACA DOANG
Rissa terbangun dari tidurnya. Ia mengumpulkan kesadarannya. Kemudian, ia bangkit dan bersandar dikepala ranjang. Ia melirik jam diatas nakas, menunjukkan pukul enam pagi. Ia segera bangkit, namun ia tertarik dan tertidur lagi. Lukas memeluk tubuh kecil Rissa.
"ih kak awas aku mau bangun dulu" ucap Rissa memberontak. Lukas mempererat pelukannya. Tak lama pelukan Lukas melonggar. Rissa menoleh menghadap Lukas. Ia sudah mendengkur halus. Ia melihat wajah Lukas yang damai bak bayi.
Rambutnya berantakan, hidungnya yang mancung serta bibirnya yang suka mencium Rissa tanpa izin.
Rissa mengecup bibir Lukas yang sedikit terbuka. Lukas terbangun, karena merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut menyentuh bibirnya.
Lukas membalik posisi Rissa. Kini Rissa dibawah Lukas. Lukas mencium Rissa. Ciuman itu turun keleher jenjang Rissa.
Tiba-tiba ia kembali mual. Sontak ia memukul mukul dada Lukas. Saat Lukas membungkuk diatas Rissa dengan cepat ia mendorong Lukas hingga ia terlentang. Rissa segera berlari kekamar mandi.Lukas menghampiri Rissa cepat. Saat Rissa berbalik menghadap Lukas, wajahnya sudah pucat. Kepala Rissa seperti diputar putar. Tiba-tiba brukkk!
Rissa terjatuh pingsan. Lukas panik. Ia segera menggendong Rissa keranjang. Dan Lukas bergegas mencari Iphonenya untuk menghubungi dokter.Dokter pribadi Keluarga Dirgantara keluar. Lukas yang sedari tadi menunggu disofa ruang tengah langsung menghampiri dokter Evan.
"dok gimana keadaan istri saya?" jawab Lukas panik.Dokter tersebut tersenyum lebar pada Lukas. "selamat Luke kau akan menjadi ayah". Betapa terkejutnya ia mendengar pendengaran dari dokter Evan. Raut wajah bahagia, gembira, senang, ingin menangis menjadi satu. Betapa bahagianya Lukas.
Lukas menatap dokter Evan dengan sumringah. "dokter benar? Apa dokter gak bohong?" ucapnya dengan mengoyang goyangkan tubuh dr. Evan. Lukas masih belum percaya dengan ini semua.
"iya Luke, usianya sudah mencapai 8 minggu" ucap dr. Evan dan ia berlalu pergi. "selamat Luke! Aku pergi dulu" ucapnya dengan menepuk pundak Lukas. Dr, Evan hilang dibalik pintu.
Lukas berjalan menuju kamarnya. Ia melihat Rissa terbaring diranjang. Ia mendekat dan merangkak menaiki ranjang. Ia tidur disebelah Rissa dengan kepala yang ditopang telapak tangan. Tangan lainnya, mengangkat kaus Rissa sebatas perut. Hanya perutnya saja yang terlihat. Ia mengelus perut Rissa lembut.
"hay jagoan ayah! Ayah sangat bahagia dengan kehadiranmu walaupun kamu masih belum membentuk didalam perut bundamu" ucapnya lembut dengan mengelus perut Rissa lembut.
"jadi gara gara ada kamu ya? Bundamu kemaren minta ini itu. Ayah jadi heran. Eh ternyata ada kamu. Ayah sangat bahagia" ucapnya lirih. Tak sadar air matanya jatuh setetes. Lukas tersenyum bahagia.
Rissa merasa terganggu tidurnya. Ia membuka matanya perlahan dan mengumpulkan kesadarannya. Ia mendapati Lukas yang sedang mengelus perutnya. Rissa menyentuh pipi Lukas. Lukas menoleh dan mendapati Rissa sedang mengelus pipinya lembut.
"sayang, mulai sekarang kamu gak boleh capek-capek ya. Kasian yang ada didalem perut kamu" ucap Lukas dengan menyentuh pipi Rissa. Rissa mengernyit bingung. "ma-maksud kakak? Aku hamil?" ucap Rissa terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy BadBoy
Teen Fiction#rank 14 Teen Fiction Siapa sih yang gak kenal Lukas? Lukas Vedrino Dirgantara. Most wanted sekolah yang paling ditakuti seluruh siswa SMA Garuda. Lukas termasuk anak badung, tetapi ia mempunya IQ yang tinggi dan nilai akademis yang cukup tinggi. Ia...