Cahaya pagi menelusup melalui celah jendela kamar Rissa dan Lukas. Menyilaukan mata Rissa yang masih terpejam. Ia menggeliat. Kemudian, ia merasa sesuatu yang kenyal dan lembut menyentuh keningnya. Dengan mata yang masih terpejam ia meraba keningnya. Perlahan tapi pasti, ia membuka matanya dan mendapati Lukas yang tidur menyamping menghadap Rissa dengan kepala yang ditopang telapak tangan.
Rissa mengintip dibalik selimut, ia membelalak sempurna karena ia tak memakai sehelei benang pun. Lukas tersenyum lebar pada Rissa.
Tanpa babibu ia mengecup bibir Rissa yang sedikit terbuka. Rissa pun yang mendapati serangan dari Lukas tiba tiba gelagapan. Rissa mendorong tubuh Lukas menjauh namun Lukas sangat berat baginya.
Lukas melepas ciumannya dan tersenyum lebar pada Rissa. "morning kiss" ucapnya seraya bangkit dan memakai celana pendek yang tergeletak begitu saja dilantai. Ia berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka.
Kini Rissa masih setia dengan ranjangnya. Kini ia merasakan badannya remuk semua. Ia bangkit dan duduk diranjang dan bersandar dikepala ranjang. Ia menaikkan selimutnya agar menutupi pundaknya. Ketika ia akan turun dari ranjang rasa perih menyerang tubuh bagian bawahnya. "AWW!" pekik Rissa.
Lukas yang baru saja keluar dari kamar mandi ia langsung menghampiri Rissa. "kakak nyakitin kamu ya?" ucapnya polos.
Rissa hanya menggelang dan berkata. "enggak kok". Ucapnya.
"mau kekamar mandi?" tanya Lukas. Tanpa jawaban dari Rissa, ia langsung menyingkap selimut yang melilit ditubuh Rissa. Sontak Rissa memelotot pada Lukas dan menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.
Lukas terkikik geli. Ia pun langsung menggendong ala bridal style tubuh full naked Rissa. Rissa hanya menyembunyikan kepalanya diketiak Lukas. Ia malu.
Lukas menurunkan Rissa dibathup secara pelan. Kini mereka melakukan ritual mandi bersama.
Selama lima belas menit berlalu mereka keluar dan mengganti bajunya. Kini Rissa sudah siap dengan seragamnya. Rissa memutuskan untuk sekolah walaupun cara berjalannya sempoyongan. Ia masih merasakan sakit dibawah tubuhnya.
Dan hari ini adalah hari Lukas mengganti posisi ayahnya sebagai CEO utama dikantor pusat Dirgantara Groups. Lukas sudah rapi dengan setelan jass yang pas ditubuhnya. Menambahkan tingkat ketampanannya bertambah kali lipat.
Ia berjalan keluar kamar dan mendapati Rissa sudah siap untuk berangkat sekolah.
"kamu gak usah sekolah aja". Ucapnya.
Rissa menaikkan sebelah alisnya. "kenapa? Aku udah banyak gak masuk sekolah kak" ucapnya.
Lukas masih bersih kukuh dengan pendiriannya. "kakak gak biarin kamu pergi sekolah. Sedangkan jalan aja masih sempoyongan gitu". Ucapnya tanpa dosa.
Sontak pipi Rissa memerah mengingat kejadian tadi malam yang memanaskan. "tapi-" ucapnya terpotong karena Lukas sudah menyelanya lebih dulu.
"tidak ada penolakan" ucapnya dengan memakai jam tangan berkelasnya.
Rissa hanya menghela napas panjang. Percuma saja melawan Lukas. Mencari seribu alasan pun tak bakal mengalahkan sifat kukuh Lukas. Akhirnya Rissa memutuskan libur sekolah.
"nanti kakak yang ngizinin kamu gak masuk sekolah". Ucapnya.
"kakak mau kerja? Perasaan baru kemaren perpisahan sekarang udah kerja aja". Ucap Rissa ia berjalan kekamar untuk mengganti bajunya dengan baju ala rumahan.
Saat mengganti baju ia keluar dan menghampiri Lukas yang sedang sarapan di meja makan dengan semangkuk sereal. Rissa ikut duduk disamping Lukas. Tetapi, Lukas menarik Rissa hingga Rissa kini duduk dipangkuan Lukas.
"suapin" ucapnya polos bak anak kecil.
"ih manja banget sih" ucapnya dengan menyendokkan sereal kearah mulut Lukas. Lukas membuka mulutnya dan melahapnya.
Lima belas menit berlalu. Kini semangkuk sereal habis dimakan dua manusia itu. Kini Rissa menaruh mangkunya kewastafel cucian piring. Setelah itu, ia menghampiri Lukas.
"kakak berangkat dulu ya". Ucapnya dengan mencium puncak kepala Rissa lama. "iya ati ati ya kak" ucap Rissa. Ia memeluk Lukas dan Lukas pun membalas pelukan Rissa.
"kak nanti aku kerumah mami ya, aku kengen". Ucap Rissa dalam pelukan Lukas.
"iya tapi hati hati ya. Kakak gak bisa nganterin". Ucap Lukas
Dan diangguki oleh Rissa. Kemudian, Lukas berangkat menuju kantornya tempat ia bekerja.
*****
"MAMIII". teriak Rissa. Kini Rissa sudah berada dimansion maminya.
Maminya keluar dan tersenyum lebar pada Rissa. Maminya memeluk Rissa. "mami kangen sayang". Ucap Maminya menyalurkan kerinduan terhadap putrinya itu.
"mi kak Dio mana?" ucap Rissa dalam peluka maminya.
"ih kok malah nyariin kak Dio gak nyariin mami nih. Gak kangen ya sama mami?" ucap Maminya dengan tersenyum.
"kangen dong mi" ucap Rissa.
"jalan kamu kenapa kayak gitu". Ucap maminya.
Rissa pun sontak memerah pipinya. "eng-enggak papa kok mi". Ucapnya gugup dan berlalu pergi ke kamar kakaknya. Maminya hanya terkikik geli melihat putrinya itu.
Rissa masuk kekamar Dio tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "kebiasaan deh adek kakak yang satu ini". Ucapnya dengan mencubit pipi Rissa gemas. "kamu gak sekolah dek?".
"hehe enggak kak lagi males aja". Rissa tersenyum kikuk.
Dio menaikkan sebelah alisnya. "kamu kesini sama siapa? Lukas mana?"
"kak Lukas mulai kerja gantiin posisi daddy nya jadi CEO" ucapnya. Tak lama Iphone Rissa berdering. Menandakan sebuah pesan masuk.
My husband
Nanti jangan pulang dulu. Nanti kakak jemput kerumah mami kamuRissa
Siap bosss. Aku tunggu ya.My husband
Oke sayang."gila senyum senyum sendiri". Ucap Dio.
"eh ini kak Lukas bilang nanti jangan pulang dulu. Nanti kak Lukas jemput aku kesini". Ucap Rissa.
"kak, kemaren kata mami. Pacarnya kakak dibawa kerumah ya? Kenalin dong!" ucap Rissa dengan menggoncang goncangkan tubuh kakaknya.
"emang nya barang dibawa bawa. Iya nanti kakak kenalin". Ucapnya.
Kini Rissa mengobrol dan bercanda tawa dengan kakaknya. Curhat ini itu. Kebetulan kakaknya lagi free day. Jadi ada waktu bersama dengan kakaknya.
Setelah bercanda lama kini Rissa merasakan ngantuk. Ia pun tertidur diranjang kakaknya. Dio pun hanya geleng geleng kepala melihat adeknya.
"dasar tukang tidur. Bocah bocah". Ucapnya dengan mengelus puncak kepala Rissa dan menyelimuti tubuh ringkih Rissa. Kemudian, ia pun keluar kamar membiarkan Rissa tertidur pulas diatas ranjang king sizenya.
Alhamdulillah.....
Part nya jadi juga. Weekend cuma update 3 part aja yaa. Maaf. Hehehe
Good night.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy BadBoy
Teen Fiction#rank 14 Teen Fiction Siapa sih yang gak kenal Lukas? Lukas Vedrino Dirgantara. Most wanted sekolah yang paling ditakuti seluruh siswa SMA Garuda. Lukas termasuk anak badung, tetapi ia mempunya IQ yang tinggi dan nilai akademis yang cukup tinggi. Ia...