26 (REVISI)

36.5K 1.3K 0
                                    


Bel pulang sekolah berbunyi. Jam didinding kelas XI IPA 2 menunjukkan pukul 1.30 siang. Kini Rissa masih menyalin catatan biologi punya Karin. Karena, ia tadi mencatat dipapan tulis.

Ia dikelas sendirian, kedua sahabatnya sudah pulang sejak lima belas menit yang lalu. Rissa menulis dengan menyetel musik di Iphonenya. Disetelnya musik itu dengan pelan. Ia mendengarkan lagu favoritnya Dari Taylor Swift-Everithing Has Changed.

Kepala Rissa menggangguk-angguk mengikuti alunan musik favoritnya. Tiba-tiba Tiara datang menggebrak meja Rissa.

Rissa yang mendapat serangan dari Tiara, ia terkejut. Dan mendongak, melihat wajah garang Tiara.

"HEH!!!, JALANG LO TUH GAK PANTAS BUAT MY BEBEB LUKAS!!". bentak Tiara.

Rissa tak menggubris Tiara yang membentaknya. Kini ia masih asik menyalin catatan biologinya. Dan mengetuk ngetukkan kakinya ke lantai mengikuti alunan lagu yang diputar dimusiknya. Rissa mengganggap bahwa ia sedang sendiri. Tiara pun geram melihat respon Rissa seperti itu. Tiara merasa tak dianggap dan dikacangi oleh Rissa.

"EH!! LO BUDEG HA?!!!". ucap Tiara dengan menggebrak meja Rissa. Rissa pun mendongak menatap Tiara dengan tatapan membunuh. "lo gak tau gue lagi sibuk!" ucap Rissa sinis.

"wah, adek kelas belagu amat sih" timpal temen Tiara yang dibelakang Tiara.

Rissa pun jengah dengan Tiara and the gank. Kemudian, ia membereskan bukunya dan meninggalkan Tiara.

"EH LO KURANG AJAR YAA!!!". teriak Tiara karena ditinggal gitu aja dengan Rissa.

Rissa berjalan menuju toilet, ia ingin membuang air kecil. Ia bersenandung kecil menuju toilet.

Disisi lain, Tiara and the gank mengikuti Rissa. Tiara tersenyum miring saat Rissa memasukki bilik toilet. Kemudian ia memerintahkan dayang -dayang nya untuk mengunci bilik toilet yang dimasukki oleh Rissa dan meninggalkan Rissa yang terkunci di bilik toilet.

Saat Rissa selesei. Ia membuka pintunya. Rissa terpaku melihat pintunya tak dapat dibuka. Ia memutar kenop pintunya lagi, hasilnya nihil. Tak bisa dibuka.

Seketika wajah Rissa pucat. Ia menggedor gedor pintu. "WOY!!! TOLONGIN!!!". teriaknya "SIAPA AJA YANG DILUAR TOLONGIN GUE!!!". Lanjutnya.

Seketika Rissa teringat sesuatu. Ia mengingat bahwa ia membawa ponselnya. Dengan segera ia mengambil ponselnya disaku baju seragamnya.

Wajah yang berbinar kini berubah menjadi masam. Saat ia mengetahui bahwa ponsel nya lobet. Ia lupa men charger nya.
Kini ia berpikir bagaimana caranya keluar.

"WOY TOLONGIN GUEE!!!" ucap Rissa. Kini wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Karena bau tak sedap mengelilingi Rissa. Dengan sisa-sisa tenaganya ia menggebrak pintu kamar mandi, tetapi hasilnya nihil. Kini air matanya mengalir. Kini Rissa terisak dibilik kamar mandi. Pusing yang menyerang kepalanya karena terlalu lama terkunci dibilik toilet.

Disisi lain, Lukas tak pulang dahulu. Karena, hari ini ia ada esktrakulikuler basket. Setelah keluar dari rumah sakit, Lukas tak sering bermain basket. Karena keadaannya belum sehat total.

Mereka pemanasan mengelilingi lapangan basket sebanyak lima kali. Kemudian latihan basket. Mempelajari strategi-strategi saat nanti akan bertanding melawan musuh.

Setelah latihan dua jam berlalu, mereka membubarkan latihan basket. Karena sudah waktunya pulang. Waktu menunjukkan pukul 3 sore.

Lukas memgambil handuk kecil yang berada di tasnya untuk mengelap peluhnya yang menetes didahinya. Menambahkan kesan sexy dan terlihat tampan.

Lukas berjalan menuju toilet, ia ingin membuang air kecil. Saat ia melewati toilet wanita, Lukas mendengar isakan tangisan cewek. Lukas bergidik ngeri. Kini bulu kuduknya meremang.

Cepat- cepat Lukas berjalan ke toilet pria. Langkahnyaa terhenti saat mendengar isakan itu semakin jelas dan suara minta tolong. Lukas semakin ngeri mendengar isakan itu.

"TOLONG BUKAIN PINTUNYA!!!" teriak suara yang ada di dalam toilet wanita. Lukas semakin mendekat kearah sumber suara.

Suara itu semakin familier di telinganya. Kemudian, ia berjalan tanpa ragu ke arah suara. "apa ada orang didalam?". Ucap Lukas.

Rissa pun yang didalam, sontak bangkit dari duduknya. " IYA, BUKAIN PINTUNYA TOLONG!!!". teriaknya.

Kemudian, Lukas memutar kuncinya dan memutar kenop pintunya. Ia terkejud saat melihat gadisnyaa didalam salah satu bilik toilet. Kini wajah gadisnya pucat pasi, matanya sembab karena menangis.

Dengan sigap ia meraih tubuh Rissa dan memeluknya erat. Ia mengelus punggung Rissa lembut dan sesekali mencium puncak kepala Rissa. "kamu kenapa bisa dikunci didalam?" ucapnya lembut dengan masih mengelus punggung Rissa lembut.

Rissa tak menjawab pertanyaan Lukas. Kini pening mendera kepalanya. Pandangannya kabur. Dan gelap. Ia tak ingat apa pun. Ia pingsan dipelukan Lukas.

Lukas pun merasa pelukan Rissa melonggar dan ia melihat Rissa yang tiba-tiba pingsan.

Dengan sigap Lukas menggendong Rissa ala bridal style. Lukas pergi meninggalkan toilet. Ia berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya dan membawa Rissa kerumah sakit.

Lukas panik dengan keadaan Rissa. Ia berlari menyusuri koridor dengan menggendong Rissa ala bridal style.

Saat sampai koridor, ia membaringkan Rissa di tempat duduk belakang. Tak lupa ia mencium kening Rissa sekilas. Kemudian, ia berlari menuju kursi depan untuk membawa mobilnya kerumah sakit. Untung aja gue bawa mobil tadi. Batinnya.

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang