28 (REVISI)

35.7K 1.4K 13
                                    

Saat kedatangan tamu dari keluarga Lukas. Rissa memasuki kamarnya, ia berjalan kekamarnya, senyum senyum sendiri. Ia memikirkan bagaimana nanti bisa ia menjadi istri seorang Lukas.

Ia memilih baju untuk jalan bersama Lukas jam empat sore. Kini ia mengobrak ngabrik lemarinya untuk memakai baju yang pas ditubuhnya. Kini pilihannya jatuh dress berwarna cream tanpa lengan.

Jam yang berbentuk doraemon yang tergantung manis dikamarnya menunjukkan pukul tiga sore. Kini Rissa memasuki kamar mandi untuk melakukan ritual mandi sorenya.

Setelah selesei mandi, ia memasuki walk in closetnya. Ia memakai baju berwarna cream tanpa lengan yang melekat pas ditubuhnya.

 Ia memakai baju berwarna cream tanpa lengan yang melekat pas ditubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sederhana tapi terkesan elegan. Dengan rambut yang dicurly kedepan. Ia tak memakai polesan make up yang berlebihan. Tak lupa ia mengoleskan lip ice dibibir mungilnya. Agar tidak terlihat pucat. Kini ia mengaca didepan cermin. Ia tersenyum lebar puas dengan dandanannya.

Kini ia turun kebawah, mendapati maminya sedang menonton drama kesukaannya. Maminya belum menyadari kalo ada Rissa duduk disampingnya. Sehingga Rissa menepuk pundak Maminya. Maminya terlonjak kanget atas timpukan putrinya.

"eh! Mau kemana sayang? Kok tumben pake dress?". Ucap maminya.

"mau jalan sama kak Lukas mi, boleh ya?". Ucap Rissa memelas

Maminya terkekeh melihat ekspresi memelas putrinya. Maminya mengelus puncak kepala Rissa lembut. "iya sayang, hati hati ya". Ucapnya.

Rissa tersenyum, tak lama kemudian, suara klakson mobil berbunyi memekakkan telinga. Kini Rissa bergegas menuju pintu utama. Tak lupa ia berpamitan pada maminya, mencium tangan dan pipi kanan kiri maminya.

Saat sudah didepan, ia melihat Lukas dengan menggunakan jaket jeansnya berwarna hitam dan celana jeans hitam. Rissa sempat tertegun dengan penampilan Lukasnya.

"udah mandanginnya, kakak tau kalo kakak ini ganteng". Ucapnya seraya mengerlingkan matanya pada Rissa.

Rissa pun memutar bola matanya malas. "ke pede an banget sih jadi orang". Ucapnya cuek dengan memasukki mobil Lukas.

"ih siapa yang nyuruh masuk" goda Lukas.

Rissa pun mencebikkan bibirnya. Lukas pun terkekeh geli melihat gadisnya bertingkah lucu. Lukas gemas dengan tingkah Rissa. Kemudian, ia mencium bibir Rissa sekilas dan langsung menutup pintu mobilnya dan Lukas segera duduk dikursi kemudi.

Rissa pun merasakan pipinya memanas. Ia yakin sekarang pipinya bak kepiting rebu mendapatkan kecupan bibir dari Lukas.

Lukas menghidupkan mesin mobilnya dan bergegas meleset ke jalan raya.

Tak butuh waktu lima belas menit mereka sampai Mall terbesar kota Jakarta. Karena, jalanan tak terlalu macet.
Kini Lukas mencari tempat parkir untuk mobilnya.

Kemudian, Lukas keluar dan membukakan pintu Rissa bak ratu kerajaan. Mereka berjalan memasuki kawasan mall. Tak lupa Lukas menggandeng tangan gadisnya. Rissa pun hanya patuh pada Lukas.

Kini mata Rissa berbinar saat melihat kedai es krim di kawasab mall tersebut. ia menghentikkan langkahnya. Sontak Lukas berbalik arah karena Rissa berhenti berjalan. Rissa tersenyum lebar seraya melihat kedai es krim.

Lukas pun yang mendapat kode dari Rissa hanya paham. Ia menggandeng Rissa menuju kedai es krim tersebut

Lukas memesan dua es krim sedangkan Rissa menunggu dibangku makan.

Saat Lukas membawa dua mangkuk es mata Rissa berbinar. Ia langsung menyantap es krimnya. Lukas pun terkekeh geli melihat tunangannya itu.

"pelan-pelan dong". Ucap Lukas seraya mengelap sisa es krim di sudut bibir Rissa.

Rissa tak menggubria ia masih menikmatia ea krimnya. Lukas hanya geleng geleng kepala saat melihat tingkah Rissa.

Ide jahil muncul dikepala Lukas. Ia menempelkan es krimnya ke hidung Rissa. Rissa pun sontak menatap tajam ke arah Lukas. Lukas hanya nyengir tanpa dosa.

"tadi aku kepleset sayang!" ucap Lukas seraya mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Rissa tak menjawab ia langsung membalas perlakuan Lukas. Alhasil mereka saling membalas. Mereka tertawa saat melihat wajahnya yang penuh es krim. Kemudian Lukas mengeluarkan Iphonenya. Ia berfoto selfie dengan Rissa dengan berbagai gaya. Kemudian, mereka membayar dan berjalab menuju toilet umum untuk membersihkan wajah mereka masing masing.

Saat selesei Rissa berjalan bergandengan dengan Lukas. Dengan keheningan diantara mereka berdua. Saat Rissa memecah keheningan.

"kak nonton yok". Rengek Rissa manja

"ya udah ayok, mau nonton film apa?"

"em, gak horor ya?".

"terus apa?"

"em... Romance ya?" ucap nya dengan tatapan puppy eyesnya.

"yah menye menye deh. Ya udah ayo kalo gitu". Ajak Lukas.

Kemudian mereka membeli tiket film romantis yang berjudulkan "My Perfect Badboy".

Mereka duduk ditengah-tengah bangku bioskop. Rissa melihat dengan bersandar dibahu Lukas seraya memakan pop corn nya.

Dua jam berlalu, mereka keluar dari bioskop. Mereka bergegas mencari makanan. Karena sekarang waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Mereka akan melaksanakan dinner disalah satu restouran ternama di mall tersebut.

Kini Rissa dan Lukas berada di restoran ternama dengan menu makanan khas indonesia tulen.
Lukas bergegas memasan makanannya.

Saat pesenan mereka datang. Mereke makan dalam diam. Karena makan tidak boleh berbicara.

Saat selesei makan Rissa dan Lukas segera membayarnya dan bergegas menuju kerumah. Karena, Rissa sudah letih jalan jalan dengan Lukas.

"Kak makasih quality time nya ya". Ucapnya lembut.

Lukas mengacak rambut Rissa gemas. Kemudian mencium kening Rissa sekilas. " iya sayang sama sama". Ucapnya lembut.

Mereka pun menuju parkiran untuk mengambil mobilnya dan bergegas pulang. Lukas mengantarkan Rissa terlebih dahulu.

Votenya yaaa jangan lupa

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang