36

34.9K 1.2K 4
                                    

Assalamualaykum...
Jum'at berkah......
Aku lanjut nih chapternya. Hehe jangan Lupa di komen dan vote yaaaa!!!!

Rissa mendorong bahu Lukas sesampainya dirumah. Ia jengkel dengan insiden dikelas tadi. Rissa mendengus jengkel.

"kakak ini apaan sih!!!?". Ucapnya. Ada api menari nari di mata kehijauannya itu.

Lukas mengernyit bingung. Ia menaikkan sebelah alisnya seolah olah bertanya 'kenapa'.

"kakak gak usah berlebihan gitu deh". Ucap Rissa jengkel.

"karena kakak sayang kamu". Jawabnya datar dengan santai seakan akan tak memiliki dosa.

Rissa mendengus jengkel. Ia berlalu meinggalkan Lukas menuju kamar untuk mengganti bajunya.

Lukas hanya menggedikan bahunya. Ia pun bergegas menuju dapur untuk mengambil minuman dikulkas. Setelah mengambil minuman ia duduk disofa ruang tengah, menunggu Rissa keluar dari kamarnya.

Tak lama Rissa keluar dengan celana jeans diatas lutut dan kaos oblong bergambar doraemon. Rambut nya diikat asal mencempol keatas. Ia berjalan kearah Lukas dan duduk disamping Lukas. Ia menyenderkan kepalanya didada bidang Lukas. Lukas mengelus rambut Rissa lembut.

"kak antarin belanja buat kebutuhan sehari hari". Ucap Rissa. Rissa mengajak Lukas berbelanja kebutuhan sehari hari. Karena, ia tinggal berdua dengan Lukas diapartemennya.

"siap boss. Kakak ganti baju dulu ya". Ucap Lukas dengan gaya hormat dan bangkit untuk mengganti seragamnya dengan baju santai.

Lukas keluar dengan mengunakan kaos polo berwarna putih dan celana jeans selutut. Ia bergegas menggandeng tangan Rissa menuju mobilnya digarasi.

Mereka meleset kejalan raya. Keburuntungan mereka adalah jalanan tidak terlalu ramai. Sehingga tidak terjebak macet. Tak lama mereka tiba di swalayan ternama di Kota Jakarta. Lukas memakirkan mobilnya dan menggandeng masuk Rissa kedalam.

Kini Rissa memilih semua belanjaan yang dibutuhkannya. Tak butuh waktu berjam jam untuk belanja. Kini Rissa sudah membawa trolli dua yang terisi penuh dengan barang belanjaannya. Mereka berdua bergegas menuju kasir untuk membayar belanjaannya.

Setelah membayar belanjaannya mereka memutuskan untuk pulang. Saat berjalan keluar swalayan, orang yang berlalu lalang memperhatikan Lukas dengan tatapan kagum. Terutama cewek. Mereka menatap Lukas dengan berbinar. Lukas yang merasa ditatap oleh orang orang hanya tersenyum. Yang membuat para hawa semakin khagum dengan ketampanan Lukas.

Rissa yang tak suka suamninya dipandang begitu intim, ia hanya menatap tajam Lukas.

Lukas bingung kenapa Rissa menatap tajam dirinya. "kenapa sayang?". Ucap Lukas santai.

"kakak sih pake acara tebar pesona". Ucapnya dengan mengerucutkan bibirnya. Lukas gemas dengan Rissa.

"ih siapa yang tebar pesona, emang kakak ini ganteng kok". Ucapnya tanpa dosa.

"IH GR banget jadi orang". Ucap Rissa sinis.

"gitu aja marah, ngambek, dongkol". Ucap Lukas dengan mencubit hidung istrinya.

"pokoknya kakak harus dihukum". Ucap Rissa sinis.

Lukas hanya mengernyit. Tetapi kemudian, ia menuruti hukuman Rissa, yaitu menggendong Rissa hingga parkiran mobilnya berada. Lukas menyuruh salah satu petugas swalayan untuk mengantar belanjaannya dua kantong besar ke apartemennya. Karena, swalayan itu salah satu aset dari Dirgantara Groups.

Ia menggendong Rissa hingga parkiran. Kemudian, ia meleset kejalan raya menuju ke apartemen Lukas.

*****

Kini Lukas dan Rissa sedang berkunjung ke rumah Lukas lebih tepatnya disebut sebuah mansion. Mobil fortuner milik Lukas terparkir manis dipekarang mansion Lukas. Ia memasuki mansionnya dengan menggandeng tangan mungil Rissa.

Saat sampai diruang tengah mereka disambut oleh kedua orang tua Lukas yang asik berkutat pada televisi. Saat sadar dengan keberadaan Lukas dan Rissa, fokusnya pindah ke menantu kesayangannya. Ibu Lukas senang karena kedatangan menantu kesayangannya. Ia segera menghampiri Rissa dab memeluknya erat. "ih menantu kesayangan mom, kok gak bilang kalo mau kesini". Ucapnya berbinar.

"iya biar kejutan kata Kak Lukas".ucapnya tersenyum kikuk.

"anaknya sendiri gak dipeluk nih". Cibir Lukas iri.

"ih syirik aja sih". Ucap ibu Lukas menggoda anak semata wayangnya.
Lukas hanya mengelus dada sabar.

"sayang mommy mau kedapur dulu ya, mau masak buat makan malam" ucapnya pada Rissa.

"Rissa bantu boleh mom?"

Belum sempat maminya menjawab Lukas sudah berbicara dulu. " emang bisa masak?" ucapnya datar.

Rissa pun dengan sigap menjawab. " bisa lah, emang kakak, wlekkk" ucapnya dengan menjulurkan lidahnya menggoda Lukas.

"udah mulai brani ya sama suami" ucapnya mencubit kedua pipi Rissa gemas. Rissa hanya meringis kesakitan. Ia berusaha melepas kedua tangan Lukas yang mencubit pipinya.

"masak air aja gosong, airnya nyusut". Ucap Lukas lagi.

Maminya yang melihat kedua remaja ini hanya geleng-geleng kepala. "eh udah udah malah debat. Kamu gak usah bantuin sayang nanti kamu capek biar mommy aja" ucapnya mengelus lengan Rissa.

"tapi Rissa pengen bantuin mommy". Ucapnya memelas.

Ibu Lukas menghela napas panjang. "yasudah ayo, mommy ajarin masak sekalian ya". Ucap ibu Lukas. Rissa pun langsung berbinar dan mengangguk antusias. Mereka berdua berjalan kedapur untuk mulai memasak.

Sehabis memotong Rissa diutus menggoreng ikan tongkolnya. Karena ibu Lukas sedang keluar membeli barang yang tidak ada. Sesekali ia, meringis kesakitan terkena cipratan minyak. Dari ambang pintu dapur Lukas memandang Rissa terkikik geli. Ia berjalan menghampiri Rissa dan melingkarkan tangannya diperut Rissa. Menciumi leher jenjang Rissa yang putih mulus. Menghirup dalam dalam aroma wangi dari raambut Rissa dan tubuhnya.

"ih kakak apaan sih. Aku lagi sibuk". Ucap Rissa jengkel. Merasa risih dengan aksi Lukas.
Lukas menghentikkan aksinya tetapi masih memeluk Rissa dari belakang.

Setelah satu jam Rissa dan mommy Lukas selesei memasak. Mereka menaruh hidangan di kicthen island.

Saat memasak Rissa hanya bagian mengiris bahan bahan saja. Karena, ia belum bisa memasak jadi hanya membantu mencuci bahan dan dipotong dadu serta menggoreng ikan.

Rissa bergegas menuju kekamar Lukas, untuk memanggil suaminya untuk makan malam bersama dibawah. Tak lupa, ia membersihkan badannya, karena bau bahan bahan dapur.

Saat selesei Lukas dan Rissa bergegas berjalan kebawah untuk melaksanakan makan malam bersama keluarga Dirgantara.

Partnya sampek sini ajee para readersss !!!!!!
See you again dipart selanjutnya yaaaa!!!!!

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang