38

33.9K 1K 1
                                    

Seminggu kemudian...

Hari ini adalah hari sebelum kelulusan kelas 12 SMA Garuda. Sekolah SMA Garuda mengadakan syukuran. Para OSIS kini sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk acara perpisahan. Termasuk Rissa. Ia dan Karin dipilih menjadi panitia panggung. Mereka sengaja mengundang band terkenal untuk ikut memeriahkan acara perpisahan.

Dari pagi hingga siang ini, anggota OSIS sibuk. Mereka rela tidak masuk kelas pembelajaran. Toh tidak ada pelajaran juga.

Kini Rissa mondar mandir seperti mandor bangunan. Ia dan Karin yang merancang panggung acara.

Sehingga Iphone nya berdering ia tak menyadarinya. Karena, terlalu sibuk dengan tugasnya.

Dua jam berlalu, kini panggung tersebut sudah berdiri kokoh. Mereka membangun panggung dari mulai pagi hingga siang ini. Sungguh melelahkan sangat.
Rissa berjalan menghampiri Aldo-sang ketua OSIS- yang sedang menyusun acara.

Rissa berdehem dan Aldo menoleh. "kenapa Sa?". Ucapnya

"em itu kak, panggungnya udah jadi sekarang apa lagi?". Rissa

Belum sempat Aldo menjawab datang seorang cowok bertubuh tegap dan berkata. "Eh lo Ando kan?". Ucap Lukas datar.

Rissa kaget dengan kedatangan Lukas dan kedua sahabatnya. "kakak kenapa kesini?" ucap Rissa bingung.

Lukas hanya tersenyum pada Rissa. Senyuman manis.

"iya gue Aldo, kenapa?" ucap Aldo dengan berdiri menatap Lukas.

"lo jangan nyuruh nyuruh pacar gue, dia itu cewek. Lah lo cuma duduk dudukan gak jelas". Ucap Lukas dengan nada datarnya.

Rissa menatap Lukas. "ih apaan sih kak, gak usah berlebihan deh" ucap Rissa jengkel.
Lukas dan Aldo tak menggubris omongan Rissa.

Aldo menghela napas panjang. "kalo lo mau bikin keributan mending lo keluar aja" ucap Aldo tegas.

"gue cuma kasih peringatan, jangan-buat-cewek-gue-kecapean" ucapnya dengan menekan setiap katanya."ngerti gak lo?!" lanjutnya.

Rissa jengkel dengan Lukas. Ini memang sudah menjadi tugas nya menjadi anggota OSIS. "Ih kakak apa apa an sih. Ini udah jadi tugas anggota OSIS. Yang capek disini tuh bukan aku aja. Tapi banyak anggota lain capek juga". Ucap Rissa tegas dan mantap.

"kakak kesini mau bilangin kamu, jangan terlalu capek nanti kamu sakit". Ucap Lukas lembut dengan mengacak rambut Rissa pelan.

"ya elah cuma gitu doang". Ucap Rissa memutar bola matanya. "ini udah tugas anggota OSIS kali Kak". Sambungnya.

"yaudah kakak pergi dulu ya". Ucapnya dengan mencium pipi kiri Rissa. Rissa merona.

Aldo berdehem. "pacar kamu ya?" ucapnya dengan hati hati.

Bukan pacar kali kak. Malah udah suami gue. Batinnya. Aldo yang melihat Rissa melamun menepuk bahu Rissa. Sontak Rissa terkejut.

"eh itu eh em iya pacar aku kak hee". Ucapnya terbata bata dengan senyuman kikuk.

"yaudah panggung udah kan?, istirahat dulu gih?" ucap Aldo dengan meninggalkan Rissa sendirian.

****

Tak terasa waktu menunjukkan pukul empat sore. Kini Rissa dan para anggota OSIS lainnya baru saja menyeleseikan persiapan untuk acara besok.

Rissa berjalan beriringan dengan Aldo. Sesampainya diparkiran mereka berpisah. Aldo menuju mobilnya diparkirkan dan Rissa menuju halte bus untuk mencari kendaraan umum. Ia berpikir ini sudah jam empat sore dan pasti Lukas sudah pulang duluan. Jadi Rissa memutuskan untuk naik kendaraan umum.

Tetapi dari tempat berdiri Rissa, ia melihat Lukas dihalte bus dengan memakai seragam sekolah berjaket denim duduk manis dimotor besarnya.

"loh itu Kak Lukas? Berarti belum pulang dong?"  ucap Rissa lirih. Ia berjalan menuju dimana Lukas berada. Saat sampai ia melihat Lukas sedang merokok. "ih kakak ngerokok?" ucap Rissa dengan nada sedikit jengkel. Ia belum pernah melihat Lukasnya merokok.

Cepat cepat Lukas membuang puting rokoknya dan menginjaknya dengan kakinya agar apinya mati. "eh udah pulang?". Ucapnya. Ia tak menjawab pertanyaan Rissa. "yaudah yok" sambungnya.
Rissa menurut ia langsung duduk di jok belakang motor Lukas. "pegangan dong!" perintahnya Pada Rissa." kalo gak pegangan gak bisa jalan". Sambungnya

"Dasar moduss!!!" ucap Rissa dengan memukul pundak Lukas. Lukas hanya menyengir. Rissa pun melingkarkan tangannya diperut Lukas dan Lukas pun menjalankan motor besarnya meleset kejalan Raya Kota Jakarta.

Lukas dan Rissa tak menuju ke apartemennya. Mereka mampir ke Cafe untuk membeli makanan cepat saji. Karena, perut Lukas sudah lapar, sudah tidak bisa diajak konfirmasi perutnya.
Lukas memakirkan motor besarnya dan bergegas masuk kedalam Cafe tersebut.

Kini Lukas dan Rissa berada dilantai dua. Karena, lantai bawah sudah penuh terisi orang orang. Mereka duduk didekat jendela yang menampilkan hiruk pikuk Kota Jakarta.

Lukas melambaikan tangannya memanggil pelayan. Pelayan menghampiri meja Lukas dan memberi menu. Rissa membulak balikkan buku menu. Pilihannya jatuh pada Fried rice sosis dan es jeruk. Lukas juga memutuskan pesanan yang sama dengan istrinya.

Tak lama pesanan datang dan  Lukas menyantap makanannya. Rissa memperhentikan Lukas yang seperti kelaparan satu tahun. "lapar apa doyan?" ucap Rissa dengan menaikkan sebelah alisnya.

Lukas memberhentikan aksinya. Ia menatap Rissa. "dua duanya". Ucapnya datar dan melanjutkan menyantap makanannya. Rissa hanya geleng geleng kepala melihat Lukasnya.

Saat sudah selesei mereka menuju ke lantai bawah dan membayar makanannya. Mereka berjalan ke parkiran mengambil motornya. Ia bergegas menuju apartemennya.

****

Ditempat lain, Dicky dan para anak buahnya sedang merencanakan sesuatu untuk menghancurkan Lukas. Dicky sangat membenci Lukas karena insiden masa lalu yang masih terpendam dihati Dicky.

"gue tau kelemahan si Lukas" ucap Dicky dengan seringaian devilnya.

"apa bos?" ucap anak buah Dicky.

Dicky tersenyum miring menatap kearah luar jendela. "kelemahan Lukas adalah Rissa, pacarnya". Ucapnya dengan seringaian devilnya.

"wah bagus itu bro, dengan begitu kita bisa mudah menghancurkan Lukas". Ucap Dino-anak buah Dicky-.

"iya bro, kita harus gunakan kesempatan ini sebaik baiknya". Timpal yang lain.

Dicky pun tertawa puas dengan rencana yang akan dijalaninya nanti. Pasti bakal berhasil. Tunggu gue Lukas Vedrino Dirgantara. Jangan bahagia dulu selagi gue masih dendam dengan lo. Gumamnya dalam hati.

Partnya sampek sini yaaa. Insya allah part selanjutnya cerita masa lalu Lukas dan Dicky. Ada apa sih dengan mereka? Penasaran?

See you again readersss !!!!

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang