30 (REVISI)

32.6K 1.2K 2
                                    

Sinar mentari yang cerah, burung burung berkicauan di atas pohon menambah kesan asri pelantaran rumah Rissa. Kini para kerabat kedua keluarga Rissa dan Lukas sudah berkumpul ditaman belakang rumah Rissa. Pertunangan ini tidak banyak mengundang para tamu. Karena mereka masih sekolah. Hanya kerabat terdekat saja.

Kini Rissa bercermin seraya memikirkan sesuatu. Entah apa yang dipikirkannya. Kini ia memakai kebaya putih dengan rok batik. Sederhana? Tetapi begi elegan dan melekat pas ditubuh Rissa. Memperlihatkan lekuk tubuhnya yang bisa dibilang sexy.

Ia terkejut saat maminya menepuk pundaknya. Otomatis maminya membuyarkan lamunannya.

"anak mami cantik banget. Ayo turun!, Lukas dan keluarganya sudah menunggu di bawah". Ujar maminya. Rissa pun menganggukkan kepalanya. Ia mengikuti maminya turun kebawah.

Kini Rissa terpukau dengan penampilan Lukas. Lukas memakai tuxedo berwarna biru tua. Yang melekat pas ditubuh kekarnya.

Saat Rissa sudah dihadapan Lukas. Dengan gugup Rissa tersenyum kikuk melihat tunangannya.

Acara pertunangan berjalan dengan lancar. Acara pertunangan ini terkesan sederhana tetapi mewah. Acara selanjutbnya digantikan oleh acara keluarga atau barbeque di taman belakang Rumah Rissa. Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan.

Kini Lukas dan Rissa sedang menikmati hidangan salad yang ada dimeja hidangan.

"ih sumpah enak banget deh". Ucap Rissa seraya mencomot salad tersebut.

"kayak gak pernah makan aja". Lukas menggeleng gelengkan kepalanya. Unik dengan sikap Rissa.

"ih apaan sih?!" ucapnya sinis dengan terus mencomot salad tersebut."ganggu aja deh" lanjutnya. Kemudian, ia meninggalkan Lukas seorang diri. Lukas hanya terkikik geli melihat salah tingkah Rissa.

Acara tersebut berjalan dengan lancar. Kedua keluarga yang brecanda tawa dan mengobrol panjang lebar. Dengan ditemani hari yang begitu cerah.

******

Kini Rissa berbaring terlentang dikamarnya. Pikirannya melayang kemana mana.

Apa gue bisa jadi istri yang baik buat Kak Lukas? Rancau batinnya.

Ia gelisah. Seharusnya Rissa menolak perjodohan ini. Karena, ia masih terlalu muda untuk menerima perjodohan ini, lebih tepatnya menikah di usia muda. Karena, Rissa ini sudah berjanji kepada kedua orang tuanya untuk belajar yang rajin untuk membanggakan kedua orang tuanya. Tetapi maminya menolak permintaan Rissa dan terus meneruskan perjodohan ini. Ia tak berani melawan maminya. Bisa bisa dibilang anak durhaka.

Kini ia bete, bosen, jenuh. Ia mengambil ponselnya diatas nakas dan mencari kontak Lukas. Setelah ketemu ia mengirimkan pesan kepada Lukas.

Rissa
Kak!

Tak butuh waktu lama, Ponsel Rissa berbunyi menandakan sebuah pesan masuk.

Lukas
Iya sayang. Knpa?

Rissa memandang jenuh. Ia menaruh ponselnya kembali diatas nakas disamping tempat tidurnya. Ia tak membalas pesan dari Lukas. Kenapa mood nya ini benar benar hancur. Ia terus memandangi langit langit kamarnya. Dan tak lama kemudian ia terlelap dengan sendirinya.

*****

Rissa menggeliat dalam tidurnya. Matanya mengerjap ngerjapkan menyesuaikan sinar matahari yang masuk melalu celah kamarnya. Ia melihat jam yang tergantung manis ddinding kamarnya. Ia terbelalak kaget saat melihat jam didinding kamarnya menunjukkan pukul 7.01.

Ia menepuk jidatnya. Mampus gue udah mau masuk lagi!!. Batinnya

Kemudian, ia berlari menuju kamar mandi. Yang pastinya ia hanya cuci muka saja tanpa mandi. Terpaksa karena, the master of kepepet.

Ia bergegas menuju lantai bawah dan menyambar roti berselai cokelat. Maminya hanya geleng geleng kepala melihat tingkah anaknya yang satu ini.

Masih aja bangun kesiangan. Batin maminya.

Saat sampai dipelantaran sekolahan gerbang sudah ditutup oleh satpam. Rissa yang melihatnya hanya bisa berkomat kamit tak jelas.

Aduh gimana dong gue telat! Batinnya.

Kemudian ia mengendap ngendap menuju pintu samping sekolah. Dalam artian, mobilnya diparkir diluar halaman sekolah.

Tetapi dari kejauhan ada guru yang tahu bahwa Rissa terlambat. Dengan cepat guru itu menghampiri Rissa. Saat berada di belakang Rissa, guru itu menepuk pundak Rissa.

Rissa pun terkejut bukan main, saat melihat siapa orang yang menepuk pundaknya dari belakang. Kemudian ia tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"KENAPA KAMU TERLAMBAT!??". bentak Gurunya.

"ma-maaf buk". Ucapnya menunduk takut.

"Maaf maaf". Ucapnya sinis. "KAMU TAU INI JAM BERAPA?!" teriaknya lagi.

Hening Rissa tak menjawab. Ia hanya menunduk tak berani menatap guru killer nya itu.

"KALO DITANYA ITU DIJAWAB!!" bentaknya lagi.

Jadi murid itu memang serba salah. Dijawab salah gak dijawab malah tambah salah.

"i iya b-buk". Ucapnya terbata bata.

"sekarang kamu saya hukum". Tegasnya lagi.

"yah yah buk jangan dong, saya janji gak ngulangin lagi". Ucapnya memohon dengan mata puppy eyesnya.

"BERANI KAMU SAMA GURU". bentaj nya lagi.

Rissa hanya pasrah. Ya allah, tenggelamkan saya saja dilautan sekarang ini. Batinnya

"bersihin wc disekolah, kalo bantah saya tambahin". Ucapnya lantang dan tegas.

Rissa mendengus sebal. Ia pasrah. Kemudian ia berjalan menuju wc untuk dibersihkan. Ia berjalan dengan menghentak hentakkan kakinya jengkel. Pasang mata yang melihat Rissa hanya terkikik geli. Kemudian dihadiahi tatapan membunuh dari Rissa.


Maaf banyak typo dimana mana. Votenyaaa yaaaaa

Komen juga gak apa apa kok. Heehehe. Maaf kalo gk nyambung dalam part ini.

My Crazy BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang