"HAH! SUMPAH DEMI APA LO DIJODOHIN SAMA KAK LUKAS KECE BADAI ITU". Teriak Imel antusias.
Saat ini Rissa beserta Karin dan Imel duduk ditaman belakang sekolah. Rissa menceritakan semua kejadian tentang perjodohan tentangnya dan Lukas.
"terus lo gimana Sa, lo terima?". Ujar Karin seraya menaikkan kacamatanya yang turun.
"terpaksa, tapi-". Rissa menggantungkan omongannya.
"tapi apa Sa?" ucap Imel antusias.
"setiap gue deket Kak Lukas, gue...sering deg-degan gitu". Ucap Rissa lirih seraya menerawang.
"Sa itu jawaban, lo itu suka sama Kak Lukas tapi lo gak sadar". Ucap Imel.
"iya betul itu Sa, gue sering baca. Kalo misalnya ada perasaan kek gitu brati tandanya cinta". Ucap Karin seraya menepuk pundak Rissa.
Rissa pun hanya bergeming dan menghela nafas panjang.
"kemarin, dia juga minta tolong ke gue untuk ngaku jadi pacarnya didepan orang tuanya. Karena kak Lukas nggak mau dijodohin jadi dia minta tolong ke gue, eh dan yang paling parah, gue yang dijodohin sama tuh bocah"
"ciyee ada yang falling in love nih ye". Ucap Imel menggoda.
Rissa pun menoyor kepala Imel. "lo apaan sih". Ucapnya kikuk.
Ditempat lain, Lukas dan sahabatnya lagi asik nongkrong di warung depan sekolah.
"eh lo tai kuda, balik ke kelas yuk! Bosen gue disini". Ucap Arka seraya berdiri dan meluruskan otot-otot tubuhnya. Karena, terlalu lama duduk.
Mereka pun melangkah menuju gerbang sekolah. Langkah Lukas terhenti saat mata hazelnya sekilas melirik ke arah halte bus.
Arka dan Dhanni pun sontak ikut berhenti dan menatap arah yang ditatap oleh Lukas.
Ia melihat Dicky dan gerombolannya.Dari kejauhan Dicky juga melihatnya. Dicky melangkah maju menuju Lukas. Tanpa takut Lukas pun ikut maju menghampiri Dicky.
Kini mata hazel Lukas berubah menjadi mata elang. Siapa pun yang melihat akan merasa terintimidasi oleh tatapannya.
Kini jarak mereka hanya beberapa senti saja. Keduanya menatap dengan tatapan membunuh.
Dicky sangat dendam sekali dengan Lukas. Karena, sebuah insiden yang benar-benar tidak Lukas sengaja. Dicky tidak terima, Dicky terus menyerang Lukas walaupun pada akhirnya Dicky lah yang akan kalah. Tapi Dicky mempunyai banyak cara untuk menghabisi Lukas.
Dicky yang sudah naik pitam langsung menghajar Lukas. Tetapi, berhasil ditepis oleh tangan Lukas.
Mereka pun saling pukul. Dicky sudah tepar, dan saat ini gerombolannya yang maju. Mereka tiga lawan satu.
Arka dan Dhanni tidak memisahkan mereka karena ia sudah tau kalau sudah begini Lukas tidak akan memberi ampun. Karena, sudah menganghu singa yang tidur.
Ditempat lain, murid-murid dikoridor sekolah pada heboh karena pertengkaran Lukas dan Dicky.
Murid-murid pun berlari menghambur ke gerbang depan sekolah, tempat pertengakaran terjadi.
Rissa dan sahabatnya itu pada mengeryitkan bingung. Rissa mendengar desas desus para siswa seraya berlari.
"eh Kak Lukas berantem di didepan gerbang sekolah. Tiga lawan satu". Begitulah ucap siswa yang berlalu seraya berlari.
Rissa dan sahabatnya pun saling menoleh. Dan pada akhirnya Rissa khawatir denga Lukas. Takut Lukas terjadi apa-apa.
Tanpa aba-aba Rissa pun berlari ke tempat dimana Lukas berantem. Ia mengabaikan penggilan kedua sahabatnya itu.
Karena, ia panik bercampur khawatir. Bagaimana kalo terjadi sesuatu dengan Lukas?.Saat sampai di tempat, Rissa melihat sudah ada satpam yang melerai. Saat ia melihat Lukas berantem seperti itu, seketika lututnya lemas. Kepalanya pusing dan akhirnya ... Brukkk
Rissa jatuh pingsan.Dicky sudah di amankan oleh satpam. Disisi lain, ekor mata Lukas menemukan gadisnya yang seketika ambruk.
Dengan cepat ia berlari kearah kerumunan itu. Dengan cepat ia membopong tubuh kecil Rissa dan membawanya ke UKS.
Satu jam berlalu, Rissa mengerjap-ngerjapkan matanya. Menyesuaikan cahaya di dalam ruangan itu. Lukas pun yang melihat Rissa membuka matanya ia langsung menghampiri Rissa.
"lo gak papa?" ucap Lukas lembut
Rissa bangun dari tidurnya dan duduk diranjang.
"kakak belum pulang?" ucap Rissa seraya memegang kepalanya masih merasakan sedikit pusing.
"kakak nungguin kamu disini". Ucapnya lembut seraya mengelus rambut Rissa.
Rissa pun jadi blusing, karena Lukas memanggilnya dengan kata 'kamu'.
"ayo kakak anter pulang". Ucapnya seraya menuntun Rissa.
Merekapun meninggalkan ruangan UKS. Sekolah sudah sepi, karena bel sudah berbunyi setengah jam lalu.****
Rissa pun duduk dibalkon kamarnya. Ia memandangi langit yang tertutup awan mendung. Tiba-tiba satu nama terlintas dibenaknya. Lukas.
Rissa memikirkan Lukas. Ia memikirkan bagaimana sikap manis Lukas padanya selama ini. Gue gak percaya kalo gue dijodohin sama lo kak. Batinnya.
Angin yang kencang. Membuat Risaa masuk kedalam kamarnya. Ia berbaring terlentang menatap langit-langit kamarnya.
Mengingat perlakuan Lukas yang selama ini manis. Membuat Rissa tersenyum-senyum sendiri. Bak orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama.
Satu jam berlalu, Rissa asik dengan lamunannya sendiri hingga akhirnya matanya terpejam dan menyisakan hembusan nafas teratur dari Rissa. Rissa sudah terbawa mimpi.
VotenyAaa yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy BadBoy
Teen Fiction#rank 14 Teen Fiction Siapa sih yang gak kenal Lukas? Lukas Vedrino Dirgantara. Most wanted sekolah yang paling ditakuti seluruh siswa SMA Garuda. Lukas termasuk anak badung, tetapi ia mempunya IQ yang tinggi dan nilai akademis yang cukup tinggi. Ia...