8. "Making love"

19.7K 1K 347
                                    

Maaf belum bisa apdet yang lain, karena chapter lain agak panjang hehehe.. 
Tapi vange usahain akan apdet secepatnya...
Maaf sudh membuat kalian menunggu :)

Happy reading...

🌚🌚🌚🌚🌚

Irene diam-diam menyingkirkan tangan Sehun yang sedang memeluknya posesif. Sedangkan, tangan pria itu ia gunakan sebagai bantalan. Irene lupa, kapan mereka berakhir berpelukan manis seperti ini.

Yang jelas, entah sejak kapan, hal itu membuat Irene untuk pertama kalinya, merasa nyaman dan tidak takut berada di dekat pria itu. Ah, dia juga baru pertama kalinya melihat wajah tampan Sehun sedekat ini. Bahkan, ia tadi sempat memberanikan dirinya untuk mengusap pipi, kemudian rahang tegas Sehun diam-diam.

Sungguh, pahatan Tuhan yang kelewat sempurna. Irene mengakui jika pria itu begitu tampan mempesona seperti pangeran-pangeran yang ada di dalam cerita dongeng anak-anak. Atau mungkin, Sehun lebih tampan.

Irene tersenyum geli, ketika mengingat, jika tadi malam, Sehun adalah pria paling manja yang pernah ia temui. Pria itu lebih lembut dari biasanya, dan tidak terlihat menakutkan sama sekali. Perbedaannya sungguh jauh dari sifatnya yang biasa.

Dengkuran halus pria itu, membuat Irene akhirnya sadar jika ia sudah melamun selama dua menit. Irene pun akhirnya kembali menyingkirkan tangan Sehun yang memeluk pinggangnya, dan berangsur turun pelan-pelan dari atas ranjang.

Sudah pukul lima pagi. Dan semalam, tidur dengan posisi seperti bersama Sehun, adalah hal yang tidak akan ia lupakan. Irene juga menyesal, sudah membuat pria itu marah-marah kemarin.

Ya, salahkan karena Irene belum bisa terbiasa dengan Sehun yang tiba-tiba bersikap lembut padanya. Ayolah, hari-hari pertama Irene di rumah Sehun, gadis itu tidak pernah menemukan ketentraman di rumah ini. Melainkan ancaman dan makian.

Tapi, entah kenapa melihat sifat Sehun semalam, rasa bencinya pada Sehun sedikit berkurang. Ia tidak melihat Sehun yang biasa, tapi ia melihat sosok anak kecil yang terjebak di dalam tubuh kokoh pria itu. Sehun menggemaskan.

🍟🍔

Sehun menikmati makan paginya bersama Kyungsoo. Tenang dan damai, hingga mata Sehun terarah pada seorang gadis cantik dengan dres berwarna navy.

"Ada apa Irene-ssi?" tanya Kyungsoo dengan ramah.

"Rumah sakit meneleponku, mereka bilang, ibuku akan dioperasi hari ini. Bo -bolehkah aku pergi ke sana menemaninya?" pinta Irene memohon.

Sehun nampak tidak peduli mendengar itu, sampai Kyungsoi menyenggol kakinya hingga Sehun tersentak,"YA!"

"Dia mau pergi. Kau tidak dengar?" kesal Kyungsoo, "izinkan dia pergi, Sehun." Kyungsoo membuang napasnya, "sudah hampir lima hari kau menahannya di Mansionmu."

"Hm."

Irene tahu, Sehun mengizinkannya. Irene pun tidak bisa menahan senyumannya. Tanpa sadar, Irene menggenggam tangan Sehun dengan lembut, "terima kasih."

"Tapi kau harus pulang tepat pukul enam. Harus!" tegas Sehun dan Irene mengangguk.

"Aku akan kembali secepat mungkin."

Irene pun hendak pergi namun Sehun menahan tangannya hingga Irene terjatuh pada pangkuannya.

Sehun melirik Kyungsoo dan Ethan yang berada di belakang. Juga ada beberapa pengawal di rumah itu. Irene malu sekali, pipinya sampai memerah ke telinga.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang