"Sudah kau dapatkan informasi tentang keberadaan Irene?!" Tanya Sehun pada Kyungsoo yang ia beri mandat untuk mencari lokasi keberadaan kekasihnya.Demi Tuhan, Sehun hampir frustasi selama tiga hari ia tidak mendapatkan informasi apapun tentang Irene. Gadis itu hilang, ibaratnya ditelan bumi, entah ke mana pria itu membawanya. Sehun hampir gila dengan semua ini.
Ia tidak fokus melakukan apapun. Ia selalu mabuk-mabukan di klub malam dan berakhir harus diantar oleh Chanyeol atau tidak Jongin. Kyungsoo tidak pernah melihat Sehun yang seperti ini. Sehun yang hilang arah dan tidak terkendali. Ia selalu berkelahi dengan siapapun.
Ia bahkan kembali merokok. Padahal sebelumnya setelah bersama Irene, pria itu berhenti merokok karena ia bilang Irene tidak suka dengan bau rokok dan alkohol. Namun ia kembali seperti dulu. Sehun yang bejat dan bajingan.
Irenenya adalah hidupnya. Tanpa Irene ia tidak bisa melakukan apapun dengan baik. Sehun rasanya mau mati kehilangan Ireene dari hidupnya.
"Aku belum mendapatkan apapun. Tidak ada informasi sedikitpun tentang Irene, Hun." Kyungsoo mengambil botol vodka yang Sehun pegang dan menaruhnya di atas meja.
Ia membantu pria itu untuk duduk di sofa sambil menenangkan dirinya. Kyungsoo begitu prihatin, Sehun benar-benar pria yang kacau ketika Irene pergi. Kyungsoo berani bertaruh jika mungkin Sehun akan mati juda jika begini terus.
"Aku mau mati, Kyung. Aku merindukannya. Aku ingin Ireneku kembali. Tolong temukan dia, Kyungsoo."
Untum pertama kali dalam hidupnya, Kyungsoo melihat Sehun menangis. Meski dalam keadaan mabuk, namun tetap saja Sehun pasti sadar jika ia mengeluarkan air matanya. Pria itu merasakan kehilangan yang amat sangat sampai-sampai Kyungsoo sendiri ikut merasakan pedihnya hati Sehun.
"Kyungsoo, tolong aku. Aku mau bertemu dengannya... Tolong aku..." Sehun meremas kemeja Kyungsoo sambil mengguncangnya pelan.
Kyungsoo membuang napasnya. Ia melepaskan tangan Sehun dan berdiri lalu keluar dari ruang kerja Sehun. Ia menuju dapur dan mengambil satu botol vodka juga dan meneguknya sekali. Otaknya panas, ia juga ikut bingung dan kesulitan mencari Irene yang bahkan belum bisa dipastikan siapa yang menculiknya.
"Tao pun tidak kelihatan tiga hari ini. Aku harus mencarinya ke mana?! Sialan!" Maki Kyungsoo sambil berkacak pinggang.
Ia masih berdiri di sana beberapa saat sampai Ethan datang menemuinya. Kyungsoo menatap Ethan dengan tatapan bertanya.
"Ada apa?" Tanya Kyungsoo.
"Mungkin kau harus melihat ini," ucap Ethan menyodorkan sebuah IPad dengan menunjukkan sebuah rekaman cctv yang merekam kejadian di luar rumah sakit dalam kejadian penculikan Irene saat itu.
"Bukankah rekamannya..."
Kyungsoo ingat jika pihak rumah sakit bilang rekaman cctv mereka disabotase oleh penculiknya sehingga cctv itu mati ketika mereka membawa Irene pergi.
"Nyatanya, yang mereka sabotase hanya di dalam rumah sakit. Mereka melupakan cctv di luar rumah sakit. Beruntungnya mereka memarkirkan mobil di tempat yang masih terjangkau cctv." Ethan menjelaskan kemudian memutar rekaman cctv itu agar Kyungsoo melihatnya.
Kyungsoo melihat beberapa orang menunggu di depan pintu mobil berjenis van hitam itu. Dan beberapa menit kemudian orang-orang yang membawa Irene keluar dari rumah sakit. Mata Kyungsoo membulat kala melihat seseorang mengeluarkan ranjang dorong seperti yang ada di rumah sakit dari mobil itu dan meletakkan tubuh Irene di atasnya.
"Kau mendapatkannya dari mana?"
"Pihak rumah sakit meneleponku untuk datang dan menunjukkan ini." Ethan bersuara kemudian melanjutkan lagi, "Kau lihat? Dia seorang dokter." Ethan menunjuk salah satu pria yang tidak sengaja keluar dari mobil Van itu untuk membantu memasukkan ranjang tersebut ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Overdose | Hunrene ✔
FanfictionCompleted #1 Hunrene -- 21.11.2018 #1 Irene --- 21.01.2019 ---------------------------------- I gave you everything... I gave up everything for you... I'm aiming for you slowly, without any hesitation... I'll have you at once... ...