13. "The Fact"

12.4K 908 140
                                    

Taehyung keluar dari kamar Sehun dengan wajah dongkol. Tangannya terkepal kuat, hingga langkah kakinya yang semula sangat cepat berjalan, berusaha menjauh dari kamar itu, harus terhenti dengan mendadak karena melihat sosok perempuan pujaannya sedang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Perempuan itu sedang bersama seorang pria dengan mata bulat. Entah kenapa, Taehyung merasa dibohong. Padahal, sejak awal ia yang tidak menanyakan status perempuan itu.

Fakta bahwa Irene hamil saat ini, menjadi sesuatu yang menghantam hatinya begitu keras. Sakit dan perih.

Nampak beberapa kali, Irene melihat ke arahnya masih dengan berbicara pada pria itu. Selang beberapa menit, Taehyung bisa melihat percakapan keduanya usai dan sosok pria itu pergi meninggalkan Irene dan masuk ke dalam kamar Sehun. Di depan sana, Irene memandangnya dengan wajah sendu entah karena apa. Dan seakan bermimpi, kini Taehyung melihat Irene berjalan ke arahnya. Ya. Tidak salah lagi. Irene berjalan ke arahnya.

Irene mengulas senyum tipis pada Taehyung, namun pria itu hanya memandang sinis padanya. Ayolah, ini bukan kesalahan Irene. Semua ini di luar pikiran Taehyung.

"Selamat."

Irene mengangkat satu alisnya dan memasang wajah bingung. "Selamat?"

"Ya."

"Untuk?"

"Kehamilanmu."

Irene sontak membelalakkan matanya mendengar perkataan Taehyung. Kehamilan katanya? Yang benar saja. Irene tidak hamil, dan tidak ada tanda-tanda ia akan segera hamil. Dari mana Taehyung mendengar kabar tak jelas ini?

"Aku hamil?"

Taehyung mencebik, lalu memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya. "Tidak usah menutupinya."

"Tapi aku..."

"Untuk pertama kalinya...aku merasa sangat bodoh sudah menyukai seorang wanita." Setelah mengatakan hal itu, Taehyung pergi dari sana meninggalkan Irene.

Irene semakin terkejut mendengarnya. Menyukai? Apa maksudnya Taehyung suka pada Irene? Sejak kapan? Kenapa Irene tidak sadar jika Taehyung menyukainya? Dan kenapa, Irene semakin tersudut atas kesalahan yang nyatanta, bukan kesalahannya.

Rasanya, Irene harus meluruskan satu hal. Dari mana kabar tidak jelas ini tersebar? Siapa yang berani mengumbar berita ini? Mulutnya tidak pernah disekolahkan sepertinya. Jujur, ia ingin masuk kembali ke kamar Sehun, namun, ia mengurunkan niatannya karena Krystal sedang menunggunya.

🐤🐤🐤

"Zico berhasil ditemukan. Kami mengurungnya di ruang bawah tanah," kata Kyungsoo yang sedang berpangku kaki dan memeriksa data penjualan senjata minggu ini lewat layar Ipad miliknya.

Sehun yang sedang sibuk menatap layar ponselnya hanya berdehem pelan tanpa berniat menjawab lebih. Bahkan, Kyungsoo yang semula berpikir, Sehun akan terkejut, hanya bisa mendesah ringan saat tahu Sehun tidak bereaksi berlebihan. Nyatanya, sesuatu di layar ponselnya lebih menarik untuk dilihat, dari pada mendengar penjelasan Kyungsoo.

"Kau memperhatikan apa, sih?"

"Hm?" Sehun menatap Kyungsoo sejenak dan kembali fokus pada ponselnya. "Hanya mengawasi Irene."

"Kau menyuruh seseorang membuntutinya?" tanya Kyungsoo terkejut sembari melebarkan matanya tak percaya.

"Aku juga memasang penyadap pada bajunya sebelum pergi," kata Sehun santai sembari terkadang mengulas senyum melihat lucunya Irene yang tersedak minumannya. Saat ini, Irene sedang berada di sebuah kafe.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang