"Aku benci ibu mertua!"Sehun menunggu seorang dokter memeriksa keadaan Irene di kamar. Pikirannya sangat kacau sekali saat melihat Irene tiba-tiba pingsan dan tidak sadarkan diri. Memang, ini semua salahnya yang tanpa berpikir langsung menembak mati salah seorang penyusup di rumahnya. Ia juga kaget saat melihat pria itu secara diam-diam mematai kegiatannya bersama Irene.
Ia refleks mengeluarkan pistolnya. Well, Sehun sudah terbiasa melakukan perlindungan seperti itu. Jika ada orang yang tidak ia kenali menyusup ke rumahnya, ia langsung menembak mati, tidak peduli siapa pun orangnya.
Dan akibat ulahnya sendiri, Irene terkejut dan pingsan. Sungguh, betapa khawatirnya Sehun melihat kekasihnya terkapar lemas di ranjang, dengan wajah pucat. Karena sejujurnya, Sehun lebih menyukai Irene terkapar lemas karena percintaan mereka.
Sehun pun yang sedang menunggu Irene di dalam kamar, melihat beberapa anak buahnya yang menghampirinya sembari membungkukkan tubuh mereka pada Sehun.
"Bagaimana? Sudah kalian dapatkan informasi tentang jasadnya?"
"Sudah, Tuan. Dia anak buah Tao yang menyamar sebagai anggota kita."
Sehun mengeraskan rahangnya dengan tangan yang mengepal. Rasanya ia langsung ingin membunuh pria bernama Tao itu saat ini juga. Tangannya sudah sangat gatal dan tidak sabar menghabisi pria bejat yang sudah berani menyusup ke rumahnya dan juga mencelakai kekasihnya. Sungguh, jika Sehun berhasil menemukan keberadaannya, maka hari itu akan menjadi hari bersejarah dalam hidup Tao. Dan Sehun pastikan, bahwa pria China itu akan menghilang tanpa jejak, karena Sehun akan mengirimkannya ke dunia orang mati.
"Periksa cctv yang ada, lalu laporkan padaku. Aku harus menjaga wanitaku sampai ia sadar," jawab Sehun sembari menyematkan satu tangannya ke dalam saku celananya.
"Baik, Tuan." Anak buah Sehun mengangguk paham dan segera pergi dari hadapan Sehun.
Dan setelah anak buah Sehun pergi, sang dokter menghampiri Sehun lalu tersenyum singkat. Sejujurnya, dokter ini adalah dokter pribadi Sehun. Jika Sehun tidak ingin pergi ke rumah sakit, dokter bernama Lay ini lah yang Sehun panggil untuk memeriksanya. Dan biasanya, Sehun tidak membiarkan orang lain diperiksa oleh Lay. Karena ia tidak senang berbagi. Bahkan Jeno sekali pun tidak pernah diperiksa oleh Lay. Namun, Irenennya pengecualian. Wanita yang saat ini tengah mengandung bayinya harus mendapatkan perawatan khusus dari dokter hebat seperti Lay.
Oh, bahkan tadi Kyungsoo sempat menawarkan memanggil dokter bernama Taehyung itu ke sini. Demi Neptunus, Sehun tidak akan pernah membiarkan pria kurang ajar itu menginjakkan kakinya di rumah Sehun.
"Bagaimana, hyung?" tanya Sehun berharap cemas.
"Kau tahu aku bukan ahli kandungan, kan?"
Sehun terkekeh. "Ya, tapi prediksimu selalu benar, kan?" ujar Sehun membalas.
Lay menghela napas lalu menatap Irene sejenak. "Kekasihmu?"
Sehun mengangguk.
"Kau mencintainya?" tanya Lay tiba-tiba berubah sedikit serius.
"Tentu saja, hyung." Sehun menjawab dengan mantap dan Lay tersenyum kembali akhirnya.
"Baiklah. Ah! Ia hanya kaget, kandungannya juga baik-baik saja. Mungkin..."
KAMU SEDANG MEMBACA
• Overdose | Hunrene ✔
FanfictionCompleted #1 Hunrene -- 21.11.2018 #1 Irene --- 21.01.2019 ---------------------------------- I gave you everything... I gave up everything for you... I'm aiming for you slowly, without any hesitation... I'll have you at once... ...