Gadis kecil itu sedang duduk berpangku kaki sambil mendengarkan musik melalui earphone miliknya. Rambut panjang sebahunya nampak tergerai indah.Ia begitu tenang dengan wajah angkuh dan dingin. Namanya Min Ji. Gadis cilik berumur sepuluh tahun itu sangat mirip seseorang. Tatapan matanya yang tajam dan ucapannya yang selalu judes pada orang lain membuat replika yang apik dari gen seseorang.
Dalam kegiatannya bersantai di sofa rumah sakit itu, seorang bocah berumur tiga tahun datang dan memeluk kakinya sambil menyengir lebar. Wajah Min Ji memandang adiknya dengan datar seakan tidak terlalu mengharapkan Min Ri datang padanya. Min Ri memang manja. Ia selalu dibiasakan seperti sejak hari kelahirannya.
"Min Ji!" panggilnya berusaha mendapatkan perhatian kakaknya itu.
"Ada apa, Min Ri?" tanyanya dengan sedikit tak acuh.
"Ayo main..." kknya memohon sambil menarik-narik tangan Min Ji untuk bermain bersamanya.
"Tidak mau! Main saja sendiri!" katanya dengan ketus membuat Min Ri memanyunkan bibirnya ke depan dan bersiap menangis beberapa detik lagi. Min Ji menatap Min Ri dengan tak bersahabat. Menunggu Min Ri untuk menangis. Dan sesuai dugaannya, lima detik kemudian terdengar suara tangis dari Min Ri membuat beberapa suster dan perawat laki-laki yang lewat menatap ke arah mereka.
"Min Ji jahat! Min Ji Jahat!" keluhnya dengan suara tangisan yang menggelegar.
Untung saja seorang pria dengan kemeja fit body itu datang tepat waktu. Beberapa orang yang menatap ke arah pria bermarga Oh tersebut langsung membungkuk dengan hormat namun seperti biasanya, ia tidak akan menyapa balik atau sekedar tersenyum.
"Hei...sayang, kenapa?" tanya Sehun sambil menggendong Min Ri dan menenangkannya. Dan tak butuh waktu lama untuk Min Ri tenang. Karena gendongan Sehun selalu membuatnya luluh dengan cepat.
Min Ri menyandarkan kepalanya pada pundak Sehun dengan manja, serta isakan tangis yang masih tersisa di pipinya.
Tatapan Sehun pun jatuh pada Min Ji yang menatap ponselnya seakan tidak peduli dan tidak merasa bersalah atau juga tidak ingin menjelaskan apa yang terjadi pada sang ayah.
"Min Ji-ya..."
"Apa?"
"Kenapa lagi dengan adikmu, hem?"
"Dia mau mengajakku bermain. Aku tidak mau. Apa masalahnya?" jawabnya dengan lancar tanpa dosa pada Sehun membuat pria berwajah tampan itu menghela napasnya berat.
"Min Ji... Min Ji!" teriak Sehun saat Min Ji langsung melangkah pergi seakan sudah terlanjur bad mood.
Sehun yang masih menggendong Min Ri pun menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Diusapnya punggung Min Ri sambil mengecup pipi gembul bocah perempuan itu dengan gemas.
"Appa...Min Ri mau eomma."
Sehun hampir berdecak di depan Min Ri ketika gadis cilik itu mengatakan ingin pergi pada ibunya. Ia sedikit kesal pada Irene yang tidak menepati janjinya. Pamitnya pergi bersama geng perempuannya tidak akan lebih dari dua jam. Namun ini sudah hampir empat jam mereka belum kembali membuat Sehun harus terjebak antara anak dan pekerjaannya.
Jika saja tidak menggendong Min Ri, mungkin sudah sumpah serapah yang ia keluarkan saat ini.
"Annyeong Min Ri-yaaaa..." sapa Taehyung yang tidak sengaja melewati area itu bersama Jungkook.
"Tae Samchon! Gendong!" pintanya sambil melebarkan tangannya pada Taehyung agar mau menggendongnya.
Otomatis Sehun langsung menyerahkan Min Ri pada Taehyung yang sudah sangat biasa menggendongnya itu. Mereka lumayan akrab, namun tidak seakrab dengan Kyungsoo. Biasanya jika ada Kyungsoo, pasti Min Ri tidak akan mau dengan Taehyung. Min Ri benar-benar tidak bisa lepas dari pria Do itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Overdose | Hunrene ✔
Fiksi PenggemarCompleted #1 Hunrene -- 21.11.2018 #1 Irene --- 21.01.2019 ---------------------------------- I gave you everything... I gave up everything for you... I'm aiming for you slowly, without any hesitation... I'll have you at once... ...