14. "Confession"

10.9K 957 151
                                    

Oke, kandungannya Krystal aku ubah jadi dua Bulan yah. Jadi, pas di USG kemarin, bukan empat minggu lagi, tapi 2 bulan :)))

Happy reading

________________

"Sehun, maafkan aku..." kata Irene berusaha meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya tidak ia ketahui, di mana letak kesalahannya? Namun, mihat Sehun mendiaminya selama hampir dua puluh lima menit, membuat Irene sadar jika pria itu memang sedang marah.

"Sehun..." Irene tersentak saat Sehun menepis tangannya kasar ketika ia hendak menggenggam jemari Sehun. "Sehun, tolong jangan seperti ini. Kau membuatku bingung! Katakan, di mana letak kesalahanku! Jangan hanya diam!" bentak Irene yang tidak tahan dengan kelakuan Sehun yang membingungkan.

"Jangan membentakku! Kau tidak berhak!" bentak Sehun gantian.

"Lalu apa masalahmu? Katakan, kenapa kau berubah diam, Sehun?" ucapan Irene mulai melembut. Ia mencoba memahami pria itu. Meski Sehun belum tentu memahami perasaanya.

"Kau tanya apa masalahnya?! Harusnya kau sadar, Rene! Kau membuang benihku! Kau menghancurkan segala kerja kerasku setiap malam membuahimu! Tapi apa balasanmu? Kau malah mengkonsumsi pil sialan itu!! Kau melecehkan harga diriku!" teriak Sehun frustasi.

Pipi Irene lantas memerah bagai tomat. Ucapan vulgar Sehun begitu menusuk di hatinya. Jadi, apa maksudnya Sehun? Apa Sehun mau agar Irene hamil anaknya? Begitu, kah? Tapi kenapa, keduanya tidak memiliki ikatan khusus. Irene sadar diri, jika dia tidak semenarik perempuan lain. Ia hanya sebagai teman tidur Sehun. Ia hanya perempuan yang pria itu beli untuk menghangatkan ranjangnya. Irene tidak lebih dari gadis rendahan. Dan, kenapa pria itu ingin Irene mengandung anaknya? Irene tidak paham dengan jalan pikiran Sehun.

"Kenapa aku harus mengandung anakmu? Berikan alasan yang lebih spesifik! Kenapa aku harus?!" Irene kembali membentak. Sungguh. Dadanya terasa bergemuruh menahan setiap amarah yang selalu ia coba tahan dan kendalikan, agar tidak meluapkannya pada pria ini. Namun, kali ini cukup. Irene muak dengan teriakan pria itu. Sudah cukup Irene selalu disalahkan atas hal yanh bukan kesalahannya.

"Kau mencintaiku?" kalimat pertanyaan Irene membuat Sehun beku. Rasanya pikirannya tidak sanggup memikirkan balasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Padahal, jawabannya hanya ada dua. Ya, atau tidak. Namun, dari kedua jawaban itu, tidak ada yang bisa memantapkan hati Sehun. Keduanya sama-sama sulit ia jawab. Kenapa ia sangat galau dalam masalah perasaan? Kenapa ia begitu lemah?

"Kau bahkan tidak menjawabnya... Dan kau menyuruhku mengandung anakmu? Apa kau sudah tidak waras, Sehun?! Kita tidak memiliki ikatan! Kita bahkan tidak memiliki perasaan apa-apa! Kita hanya sebatas teman tidur! Ah, tidak! Aku hanya jalang yang kau pakai sementara, dan setelah bosan, kau membuangku."

"Berhenti bicara yang tidak-tidak!"

"Apa kau tidak puas menghancurkan hidupku? Merenggut kebahagiaanku? Mengambil mahkotaku? Apa kurang cukup semua itu untukmu?! Apa sekarang, kau harus mengikatku dengan mengandung anakmu?! APA AKU HARUS?! JAWAB AKU SEHUN!" teriak Irene histeris sambil menangis. Sungguh. Ia sangat tidak tahan jika Sehun selalu memarahinya, membentaknya dan menghinanya seperti ini.

Irene hanya perempuan lemah yang sangat rapuh. Bahkan, sedikit sentuhan lagi, maka Irene akan hancur. Jujur, untuk mengeluarkan semua amarah itu, Irene membutuhkan keberanian yang sangat besar. Irene sangat takut jika Sehun akan memukulnya setelah berhasil membentak dan meneriaki pria itu dengan keras. Bahkan, menyebut pria penghancur hidupnya. Mungkin sudah cukup kasar, namun itulah yang ingin Irene katakan.

Sehun diam. Ucapan Irene jujur saja membuatnya terkejut. Jadi, selama ini, perempuan itu hanya mengganggap Sehun sebagai seorang penjahat. Ya, apa yang Sehun harapkan memang? Dia seorang penjahat. Itu benar. Dia merenggut kebahagiaan Irene, menghancurkan kehidupan Irene dan memaksakan kehendaknya pada perempuan itu. Kenyataannya, semua yang Irene ucapkan adalah 100 persen fakta. Dan entah kenapa, mendengar pemaparan Irene yang sangat jujur dari dalam lubuk hatinya, membuat hati Sehun kecewa luar biasa. Ada rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya. Membuat persaannya seperti tercubit dan hal mengganjal untuk dirasakan.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang