4. "An agreement?"

9.7K 920 109
                                    

Irene tidak pernah bisa memejamkan matanya. Mau sekuat apa pun ia berusaha tidur dengan nyaman, nyatanya setelah pertemuannya dengan Sehun, Irene benar-benar merasa seperti ada di neraka. Ia takut menutup mata, ia takut bernapas, ia takut melihat sekitar.

Ia takut berada di sebuah ruangan di mana Sehun berada di dalamnya. Irene ingin pergi, menjauh sejauh mungkin dari sosok mengerikan itu. Irene tidak tahan berada di dunia milik Sehun. Ia tidak bisa memikirkan bagaimana bisa ia hidup, dan memberikan tubuhnya untuk pria itu jamah sepuasnya.

Irene bukan seorang jalang. Ia adalah seorang gadis yang memiliki harga diri, ia ingin menjaga mahkotanya untuk pria yang ia cintai kelak.

Cklek

Irene menutup matanya secepat mungkin ketika suara pintu kamar itu terbuka. Jantungnya kembali berdegup dengan kencang. Ia begitu takut jika yang sedang masuk ke kamar ini adalah Sehun.

"Dia masih tidur?" suara seorang pria yang tidak asing bagi Irene, membuat gadis Bae itu membuka matanya dan segera menoleh ke sumber suara.

Matanya langsung bertemu dengan mata Kyungsoo.

"Eoh, kau sudah bangun sepertinya." Kyungsoo tersenyum tipis, kemudian maju mendekat pada ranjang Irene, "ayo, sarapan."

"Bersamanya?" tanya Irene dan Kyungsoo mengangguk kecil. Sungguh. Kyungsoo tahu sosok siapa yang sedang Irene tanyakan. Kyungsoo juga tahu, betapa takutnya gadis ini melihat Sehun. Apalagi, melihat betapa mengerikan sifat Sehun.

"Tidak apa-apa. Ada aku," ucap Kyungsoo meyakinkan.

"Ti -tidak, kalian bisa makan sendiri. A -aku akan menunggunya pergi."

Kyungsoo pun menarik napas, kemudian menghela napasnya lagi. Kyungsoo sedikit memberikan senyuman kecilnya lalu mengangguk, "baiklah."

●﹏●

"Dia belum bangun?" suara khas pria itu membuat Kyungsoo yang baru saja mendaratkan bokongnya pada kursi meja makan menganggukkan kepalanya.

Namun, baru saja menganggukkan kepalanya, Kyungsoo menggelengkan kepalanya lagi, "dia sengaja tidak mau bangun." Kyungsoo terkekeh sambil menyuapkan sayur ke dalam mulutnya.

"Apa?!" bentak Sehun yang kembali tersulut emosi karena gadis Bae itu, "dia cari mati!" Sehun mengepalkan tangannya, kemudian hendak berdiri dari kursinya, namun tangan Kyungsoo lebih dulu menghalanginya.

"Biarkan saja, Sehun. Kelihatannya dia belum tidur sejak semalam kau melecehkannya."

"Kyungsoo!"

"Hah, baiklah. Terserah," Kyungsoo mengangkat tangannya di udara pasrah.

Sehun pun kembali berdiri dari naik ke atas kamar gadis itu. Sehun membuka kamar itu dengan kasar dan menutup pintu itu dengan sangat keras.

"KAU CARI MATI, HUH?!" bentak Sehun membuat Irene hanya memeluk erat selimutnya. Matanya bahkan enggan membuka, ia mati-matian tidak ingin membuka matanya meski ketakutan sudah menjalar di sekujur tubuhnya. Ia tahu jika ia bertemu dengan mata setan itu, Irene akan kembali menjadi gadis murahan seperti tadi malam.

"JANGAN SAMPAI AKU MENEMBAKMU! BANGUN! AKU TAHU KAU HANYA PURA-PURA!" teriak Sehun dengan sekuat tenaga. Ia tidak peduli suaranya terdengar ke suluruh penjuru mansion ini. Yang ia inginkan, gadis itu bangun dan menuruti perkataannya.

"AKU HITUNG SAMPAI TIGA! JIKA KAU TIDAK MAU BANGUN AKU AKAN ..."

"Sehun, kau ada meeting sebentar lagi." Kyungsoo yang sudah berada di balik pintu membuat kemarahan Sehun tertahan. Dan Irene bersyukur, Kyungsoo menyelamatkannya saat ini.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang