Rahang Sehun mengeras ketika melihat pria bernama Suho di depannya. Sontak tangannya menggenggam jemari Irene dengan erat seakan menandakan kepemilikan di sana. Suho yang tersadar pun menatap Irene yang kini ikut bingung menjelaskan dirinya."Kita harus pulang, ayahmu mencarimu."
"Aku akan pulang nanti, Suho."
"Tapi ayahmu..."
"Kau tuli? Dia bilang nanti!" ucap Sehun menyela membuat Suho menatapnya dengan wajah datar juga.
Keduanya bertatapan sengit beberapa detik hingga Suho akhirnya mengalah dan memilih pergi dari sana Meninggalkan Irene dan Sehun di restoran hotel tersebut.
Melihat ketegangan yang terjadi, Jeno bersama Taehyung menahan napasnya. Mereka kira akan ada baku pukul di sini, namun ternyata tidak seseru ekspetasi mereka. Ini menyebalkan sedikit sebenarnya.
Ayolah, mereka bukan bocah yang harus disuguhi adegan sensor begini. Mereka butuh adegan dewasa mungkin.
"Tidak seru sama sekali." Jeno bersuara dan Taehyung yang meneguk kopinya menyetujuinya.
"Kenapa dipotong sih?" keluh Taehyung membuat Kyungsoo menggelengkan kepalanya bingung dengan kedua pria yang makin hari makin terlihat seperti anak kembar yang sulit terpisah. Baik tubuh dan otak.
Sehun yang sedari tadi diam nyatanya memilih memandangi Irene yang menundukkan kepalanya. "Siapa dia?"
"Hm? Oh Suho itu..."
"Apa ada cinta lain di sini? Hebat... Drama dimulai, bung!" seru Jeno tertawa bersama Taehyung.
"Kalian bisa diam tidak, hah?!" teriak Sehun marah sambil berdiri hendak melempar pisau ke arah keduanya namun Irene menahan tangannya.
Sehun yang sudah emosi sejak adanya Suho pun menarik Irene berdiri dan mengajaknya pergi dari sana untuk mencari tempat yang lebih sepi bagi keduanya. Karena bersama Jeno dan Taehyung, otaknya selalu terbakar dan hanya ada kemarahan saja.
Akhirnya mereka menaiki mobil Sehun sambil berkeliling kota Nagoya. Nyatanya Sehun tidak terlalu asing karena ia sering ke sini. Arin juga yang sudah cukup lama tinggal di Nagoya pun tidak terlalu tertarik dengan pemandangan kotanya. Perempuan itu memainkan jemarinya disaat Sehun menuntut jawaban.
"Jadi? Suho... Siapa dia?"
"Dia pengawal pribadiku."
"Hanya itu?"
"Jadi kau tidak percaya?"
"Kau meninggalkan dua tahun dan hidup bersamanya di sini. Menurutmu apa yang bisa aku pikirkan sekarang?" Sehun mengepalkan tangannya saat tahu jika selama dua tahun ini Irene hidup bersama pria lain meski hanya mengaku pengawal pribadi tetap saja itu menyebalkan hati Sehun.
"Sungguh, Sehun. Aku tidak punya hubungan lain dengan Suho kecuali teman. Lagipula Suho itu sudah punya istri!" kata Irene yang terbawa emosi. Rasanya kesal jika Sehun tidak memercayai ucapannya.
"Baiklah." Sehun membuang napasnya kemudian menarik Irene duduk lebih dekat padanya. Sehun menarik tengkuk Irene dan membawanya ke dalam sebuah ciuman yang lembut. Ciuman yang mengahanyutkan dan berbahaya.
Ia tahu Sehun tidak bisa jika hanya sekedar berciuman. Ia tahu jika Sehun akan sangat sulit menahan dirinya. Dan ia tahu jika ia sudah membuka jalan kematian itu.
Irene merasakan sesuatu yang asing.
"Sialan," erang Sehun. Ia menatap wajah Irene yang merah merona dengan begitu cantiknya. "Bercinta dengan cepat di mobil tidak apa, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Overdose | Hunrene ✔
FanficCompleted #1 Hunrene -- 21.11.2018 #1 Irene --- 21.01.2019 ---------------------------------- I gave you everything... I gave up everything for you... I'm aiming for you slowly, without any hesitation... I'll have you at once... ...