9. "Promise me?"

16.1K 966 286
                                    


aku ingin begini, aku ingin begitu...
Ingin ini ingin itu banyak sekali...
Baling-baling bambu..... (ง ื▿ ื)ว

----------------

Irene ditarik paksa oleh Thunder, dan di bawa menuju kamar. Irene menangis, ia tidak pernah menerima diperlakukan sekasar ini. Thunder pria yang kejam dan menakutkan, sama dengan Sehun.

Namun, Irene masih lebih tenang jika bersama Sehun ketimbang Thunder.

Lanta, pria itu mendorong Irene ke atas ranjang dengan kasar. Kemudian, dengan lancang, Thunder langsung merobek dres milik Irene hingga menampilkan bra berwarna biru miliknya

"Hiks... Lepaskan aku! Aku mohon, jangan lakukan ini." Irene merasa dia sudah hidup menjadi seorang jalang rendahan yang bisa dilecehkan oleh orang lain.

"Puaskan aku, seperti kau memuaskan Sehun!" bentak Thunder dengan seringai mengerikan di wajahnya

"Tolong... Hiks... Jangan lakukan ini padaku. Aku tidak mau!" Irene semakin berteriak dengan suara seraknya. Rasanya, pikirannya sudah kacau.

Thunder menggeram kesal, kemudian dengan cepat, Thunder menyesap leher Irene dengan paksaan. Memaksa Irene untuk mendesah. Dan gadis itu memang mendesah, namun dalam tangisannya. Thunder meremas dadanya dengan kasar dan tanpa kelembutan. Mencium bibir Irene dengan rakus dan terkesan tidak menghargai. Irene adalah jalang di matanya.

"Hikss... Hentikan! Hentikan aku bilang! Ahh..." Thunder mengusap bagian bawah Irene dengan sensual. Berkali-kali hingga Irene merasa pertahanannya runtuh.

Irene mendesah dengan air matanya yang keluar terus menerus. Ini menyakitkan dan Irene merasa begitu kotor sekarang

(ง ื▿ ื)ว

Irene membuka matanya dengan napas memburu, bayangan mimpi Thunder melecehkannya terngiang-ngiang di kepalanya. Lantas, Irene menggelengkan kepalanya sambil menjambak rambutnya sendiri.

Ia menangis dengan sesenggukan, dadanya sesak dan kepalanya pening.

"AAARGH!!!! BERHENTI! JANGAN MENDEKAT! HENTIKAN! ASRGH!!!" teriaknya dengan menjerit begitu keras. Bahkan, hampir terasa menggema di seluruh rumah itu.

Lantas, mendengar teriakan Irene, Sehun yang berada di ruang makan bersama Kyungsoo langsung berlari menghampiri kamar Irene. Membuka kamar itu dengan tergesa-gesa, lalu menghampiri Irene di ranjang yang masih sibuk menangis.

"Rene?"

"MENJAUH! AKU BENCI KAU!" teriak Irene frustasi.

Kyungsoo yang hendak menolong, langsung diberi kode oleh Sehun agar meninggalkan kamar ini. Tanda, hanya dia yang boleh bersama Irene sekarang.

"Rene, ini aku... Sehun." Sehun mencoba meraih tubuh yang hanya dilapisi oleh kemeja putih Sehun semalam itu, namun Irene menolaknya.

"Jangan sentuh aku! Kau penjahat..."

Sehun tahu siapa pria yang Irene maksudkan. Siapa lagi jika bukan sepupunya? Thunder.

"Rene, tenanglah. Dia tidak akan menyentuhmu lagi. Aku akan menjagamu," ucap Sehun lalu mengusap rambut gadis itu dengan sayang.

"Aku takut... Hiks.. "

Sehun perlahan, mengikis jarak yang ada, lalu memeluk tubuh mungil itu dengan sayang dan penuh kelembutan. Hatinya hancur ketika melihat Irene berteriak seperti tadi. Rasanya, dadanya seperti ditusuk oleh benda tajam.

Irene terisak, dan tangan gadisnya juga meremas kemeja Sehun hingga kusut, namun Sehun membiarkannya.

Sudah pukul delapan pagi. Dan untuk pertama kalinya, Sehun tidak ingin berangkat ke kantor, karena tidak mau meninggalkan Irene saat ini.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang