23. "Explain"

7.1K 657 48
                                    


MATUREEE!!!

Tidak tahu....

Iya, Irene tidak tahu harus memulainya dari mana. Namun, coba kau perhatikan lebih detail, lebih teliti dan kau simak lebih dalam tentang semua ini.

Irene tidak menyembunyikan fakta apa pun. Irene bahkan tidak tahu letak kesalahannya. Irene tidak tahu apa yang sudah ia lakukan pada Wendy. Apa yang terjadi dengan keduanya hingga Wendy marah dan bersikap lain padanya. Mengapa Wendy tiba-tiba berubah, padahal seingatnya mereka baik-baik saja malam itu di bar. Wendy terlihat ramah dan murah senyum. Namun semua berubah saat mereka pulang. Wendy menjauh dan bahkan asing untuknya.

Ya, Irene tahu ia bukan Wendy yang dilahirkan dari keluarga berkelas. Namun, Irene tahu bukan itu yang menjadi masalahnya. Bukan masalah perbedaan kasta. Karena ia yakin Wendy bukan gadis yang membedakan hal seperti itu. Jika Irene boleh berasumsi, ini seperti masalah pribadi yang terjadi di antara mereka. Irene masih ingat, ketika raut wajah Wendy berubah ketika ia menyebutkan namanya. Apa ada yang salah dengan namanya?

Yang jelas ia tidak tahu bagaimana cara berbicara lagi dengan Wendy. Bagaimana cara agar perempuan itu mau menjelaskan yang terjadi di antara mereka. Namun seakan semua sulit sekarang. Wendy masih dalam titik tertinggi emosinya dan Irene tidak berani menyentuhnya. Bahkan saat di pernikahan itu, rasanya sangat sakit ketika Chanyeol mengatakan Wendy tidak ingin melihatnya karena satu alasan yang belum bisa Chanyeol jelaskan.

Tentu saja Irene jadi memikirkannya. Hal apa itu, atas dasar apa Wendy mengusirnya di hari pernikahannya sendiri?

Dan jujur saja, itu membuatnya bad mood sepanjang perjalanan hingga ia menangis. Mungkin ini akibat hormon ibu hamil yang sangat sensitif. Sehun coba menghiburnya namun ia tidak mau. Ia memilih tidur di dalam kamar sembari menangis terus menerus. Entah kenapa hatinya sakit dan ia ingin penjelasan mengapa hubungan keduanya berubah retak seperti ini.

"Rene...." ini sudah keempat kalinya Sehun memanggil namanya. Ya, memang sejak pulang Irene tidak mau menyentuh makanannya. Ia kehilangan nafsu makan dan tidak ingin melakukan apa-apa. Ia serasa kosong dan diliputi rasa bersalah.
Padahal ia tidak tahu di mana kesalahannya. Sekeras apa pun ia berusaha mengingat, tak ada kenangan menyakitkan apa pun yang sudah ia lakukan pada Wendy.

Cklek

Pintu terbuka dan Sehun masuk ke dalam sembari membawa nampan berisi makanan. Irene menatap pria itu dan memutar tubuhnya menolak tujuan Sehun ke kamar ini.

"Rene, kau belum makan." Sehun meletakkan nampan itu ke atas nakas dan duduk di pinggiran ranjang. Namun Irene masih saja tidak mau menatapnya. Ia mengeratkan pelukannya pada selimut dan menahan tangisannya.

"Rene... Ayolah, sayang. Kasihan baby-nya."

Irene menghela napasnya kemudian mengalah dan menatap Sehun. Ia duduk tegap dan Sehun bisa melihat wajah pucat Irene yang juga sembab karena menangis. Jujur, ia juga marah pada Wendy dan Chanyeol. Kenapa mereka tidak bisa mengatakan alasannya? Memangnya apa yang terjadi pada Wendy? Kenapa ia sampai seperti ini pada Irene?

"Makan dulu," Kata Sehun dan dengan telaten ia menyuapi Irene dengan bubur panas yang baru saja dibuat oleh salah satu pelayan.

Irene terpaksa menerimanya meski ia tidak mau. Itu semua karena ia mengingat bayi yang sedang ia kandung.

"Masih dipikirkan?"

Irene mengerucutkan bibirnya dan mengangguk. Pipinya menggembung lucu dan kemudian ia membaringkan kepalanya dalam pelukan Sehun. "Aku salah apa padanya, Hun?" tanya Irene dan Sehun tidak mampu menjawabnya karena ia memang tidak tahu permasalahannya di mana.

• Overdose | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang