01.

134 8 0
                                    

Maura berlari mengejar Bis sekolah yang meninggalkannya beberapa menit yang lalu. Ia selalu saja terlambat ke Sekolah karena kebiasaan buruknya kalau mandi berjam-jam. Dan sekarang disinilah dia di pinggir jalan menunggu kendaraan umum yang akan lewat.

"Aduhh... mati aku! Kenapa pakek ketinggalan Bis lagi. Mana hari ini pelajarannya Buk killer ..."ucap Maura  sambil menunggu kendaraan yang lewat.

"Ayo naik"

Suara seorang lelaki yang berhenti di depan Maura. Tetapi Maura tidak mengenalinya karena lelaki itu mengenakan helm sehingga wajahnya tidak kelihatan. Tanpa berfikir panjang Maurapun menaiki motor vixion itu.

Sesampainya di parkiran sekolah Maura mengucapkan terimakasih lalu pergi meninggalkan lelaki yang sudah mengantarnya itu menuju ke kelasnya 10 1PA 1. Sebelum sampai ke kelasnya. Ia melihat seseorang memanggil nama Dika. Dengan perasaan yang gugup. Ia melihat kebelakang.

"Jangan bilang yang nganter aku barusan itu kak Dika."ucap Maura dalam hati dan ternyata dugaannya benar. Dengan langkah seribu Maura pergi menuju ke kelasnya.

"Maura Lestari"ucap Lili sahabat baiknya Maura dari kecil. Maura hanya diam dan langsung duduk di bangkunya yang berada di sebelah kanan paling depan.

"Kamu kesambet jin bisu pas dijalan?"tanya Lili yang kesal karena tidak ada respon dari Maura.

"Kan kamu tahu aku gak suka dipanggil gitu?"ucap Maura yang lebih kesal karena sahabat satunya ini suka memanggil nama panjangnya.

"Aku herman deh sama kamu? Nama bagus gitu gak suka! Ya udah kasi aku aja"ucap Lili sambil menatap genit Maura.

"Heran Li bukan Herman."ucap Maura sambil menatap Lili yang duduk disampingnya.

"Ya itu maksudnya. Kamu kesekolah naik angkot atau ojek?"tanya Lili penasaran karena tadi dia tidak melihat Maura turun dari Bis sekolah.

"Gak dua-duanya."

"Ya terus kamu naik apaan?"tanya Lili sambil menatap Maura serius.

"Idih... mukanya dibiasain aja Buk?!"jawab Maura tertawa sambil mendorong wajah sahabatnya itu dengan jijik.

"Eh...ditanya serius kok jawabnya gitu."

"Biariin. Habisnya kamu banyak tanya sih? Udah jangan ngomong lagi. Tuh Buk killer dateng."ucap Maura sambil melihat Buk Lia Guru Kimianya duduk di meja.

"Yahhh...padahal tinggal dikit lagi nih bakalan tahu jawabannya."ucap Lili yang kecewa melihat Buk Gurunya dateng.

"Untung aja Buk Lia cepet datengnya kalau gak? Uhh bisa ketahuan kalau tadi aku barengan sama Kak Dika."ucap Maura dalam hati.

Jam istirahat...

Seperti biasanya Maura dan sahabatnya yang lain pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan.

"Lina kita seperti biasa ya?"ucap Salsa sambil duduk dimeja tempat biasa mereka nongkrong.

"Ok!"ucap Lina dan pergi memesan makanan untuk ketiga sahabatnya.

"Ehh kalian tahu gak? Kalau kak Dika nanti sore bakalan balapan motor sama Doni."ucap Salsa heboh.

"Kamu dapet info dari mana lagi tuh!"ucap Lili yang selalu heran . Karena sahabatnya yang satu ini selalu saja mendapatkan info terbaru dari semua orang yang populer.

"Dari sosmed. Aku kan udah bilang punya banyak teman dari sana. Makanya info apapun itu aku tahu dari mereka."ucap Salsa bangga.

"Iya aku tahu. Kamu kan gak bisa hidup tanpa sosmed."kali ini Maura yang angkat bicara. Dan yang dibicarakannya hanya cengengesan saja.

"Yaudah kalau gitu nanti kita pergi nonton ok."ucap Lili antusias.

"Nonton apa?"ucap Lina yang mendengar pembicaraan ketiga sahabatnya itu sambil menghampiri mereka dan membawakan pesanan mereka yang di bantu oleh Mang Udin penjual mie ayam langganan mereka.

"Nonton kak Dika balapan motor sama tetangga sebelah."ucap Salsa sambil meminum es lemon tea pesanannya.

"Kenapa mereka buat masalah lagi sih!"ucap Lina yang heran. Karena SMA 2 BAKTI selalu bermusuhan dengan tetangga sebelahnya yaitu SMA 1 NUSA BANGSA. Baik itu dalam Non akademik maupun akademik.

"Ya begitulah. Tapi kali ini hanya Doni yang menantang kak Dika Lin."ucap Lili

"Nanti sore kita kumpul dimana?"jawab Lina sambil menatap ketiga sahabatnya.

"Di rumahnya Lili aja biar aku yang jemput kalian."jawab Salsa tanpa menghentikan aktivitasnya menghabiskan mie ayam kesukaannya.

"Maura nanti pulang sama kita ya biar cepet."ucap Lina

"Aku naik Bis Sekolah aja."ucap Maura yang tidak pernah mau pergi maupun pulang sekolah dengan ketiga sahabatnya menggunakan mobil Salsa. Karena Ia sangat senang menggunakan Bis yang sudah disiapkan Sekolah.

"Yaudah seperti biasanya kita nongkrong di parkiran sambil menunggu Bis sekolah penuh. Biar bisa pulang bareng walaupun kita gak satu mobil."ucap Lili

"Maaf ya? Gara-gara aku kalian selalu terakhir pulangnya."ucap Maura

"Itulah gunanya sahabat. Kemanapun dan apapun itu selalu bersama."kali ini Salsa yang angkat bicara sambil tersenyum. Merekapun ikut tersenyum dan terharu mendengar ucapan dari Salsa.

Happy readers...

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang