14.

41 5 0
                                    

Maura sangat bingung karena tidak mungkin Mamanya memberikannya kado yang berisi gaun. Biasanya Mamanya Maura memberikannya gaun dan langsung disimpan dilemarinya Maura.

"Mamaaaa.."panggil Maura dari dalam kamar.

"Kamu kenapa sih teriak-teriak Maura."ucap Indri yang sudah masuk kekamarnya Maura.

"Ini Ma. Kok ada kado terus isinya gaun. Ini dari siapa?"ucap Maura sambil memperlihatkan kado itu.

"Oh itu dari Dika. Kamu ya malu-maluin aja. Masak tidur dipelukannya Dika."ucap Indri.

"Masak sih Ma. Emang tadi Maura tidur dipeluk kak Dika."ucap Maura tidak percaya. Indri hanya mengangguk.

"Hahaha...Mama lucu deh. Masak Maura tidur dipeluk kak Dika."ucap Maura sambil terus tertawa.

"Yaudah terserah kamu mau percaya atau enggak. Cepetan pake baju sana udah ditungguin sama Angga."ucap Indri yang melihat Maura hanya memakai handuk.

"Iya iya."ucap Maura dan memakai gaun dari Dika. Suara handphonenya Maura berdering. Maura mengambil handphonenya dan melihat nama Dika yang tertera disana.

"Ya Kak kenapa."

"Aku udah ada didepen nih."ucap Dika.

"Maksudnya kakak mau kepesta sama Maura."tanya Maura.

"Iyalah kamukan pasanganku."ucap Dika emosi karena Ia melihat mobilnya Angga didepan rumahnya Maura.

"Maura kan belum siap buat mempublikasikan hubungan kita kak."ucap Maura.

"terus kamu mau pergi sama Angga?"tanya Dika. Maura marah karena lagi-lagi Dika cemburu kepada Angga. Padahal dia sudah seperti kakak sekaligus Papa bagi Maura. Maura langsung mengnonaktifkan handphonenya dan pergi menemui Angga diruang tamu.

"Ayo kak kita pergi."ucap Maura.

"Wauuww... kamu cantik banget Maura gak kayak biasanya. Lebih sexi."ucap Angga yang blak-blakan karena melihat gaun merah yang dipakai Maura yang sedikit terbuka bagian atasnya. Dan Maura yang memakai make up yang lumayan dewasa apalagi bibirnya Maura yang merah merona.

"Ih kakak ini. Maura cuma mau tampil beda aja."ucap Maura yang malu karena ditatap oleh Angga tanpa berkedip.

"Hmm... aku heran Kamu mau berubah kayak gini buat siapa?"tanya Angga penasaran.

"Kita jalan atau nggak."ucap Maura yang kesal karena digoda terus-terusan. Melihat ekspresinya Maura Anggapun menurut dan menggandeng Maura kedalam mobil bak putri raja.

Dari kejauhan Dika memperhatikan mereka berdua dan sangat marah karena Maura tidak menurutinya. Tapi disisi lain dia sangat mencintai Maura. Dengan penuh amarah Dika pergi dari rumahnya Maura.

-
-
-

Maura melihat pesta yang sangat meriah. Karena Salsa memang sangat kaya-raya. Bahkan pestanya penuh dengan satu sekolah. Karena Salsa mengundang semua orang yang sekolah di SMA 2 BAKTI. Ada juga beberapa dari sekolah yang lain.

Maura sangat bahagia karena bertemu dengan sahabatnya. Berkenalan dengan sekolah yang lain. Dan suasana pestanya yang menyenangkan.

Dari jauh Maura melihat Dika yang dikelilingi para gadis-gadis dari sekolah yang lain. Dia melihat Dika yang membalas senyuman para gadis serta berfoto dengannya. Maura sangat sakit hati. Dia memang harus tahu resikonya berpacaran dengan orang yang populer seperti Dika.

"Maura kamu kenapa cemberut udah cantik juga."ucap Lili. Maura hanya mengangguk dan pamit ketoilet.

Maura mencoba menahan tangisnya yang siap meluncur bebas.

"Aku tahu kamu banyak yang suka. Aku tahu kalau kita pacaran. Aku harus bersabar dan menerima semua ini. Tapi kenapa setelah kita pacaran rasanya berbeda. Aku mencoba tapi sangat sulit. Aku tidak bisa melihatmu yang selalu dikelilingi gadis-gadis yang cantik."ucap Maura sambil melihat dirinya dicermin yang ada ditoilet. Maura mencoba menenangkan dirinya.

Setelah merasa tenang. Maura mencoba tersenyum sambil keluar dari toilet.

Maura kaget karena melihat Dika didepan toilet sambil menatapnya tajam. Maura menelan ludah dan langsung diseret oleh Dika ketempat yang lumayan sepi.

"Kamu kenapa pergi sama Angga."ucap Dika marah.

"Akukan udah bilang ke kakak. Dia itu sudah seperti kakak sekaligus pengganti Papanya Maura."ucap Maura.

"Tapi aku pacar kamu. Aku nggak suka liatnya"

"Kakak jangan cemburu sama kak Angga. Memang rasa sayang aku ke kak Angga dan Kakak itu sama. Tapi hubungan kita yang berbeda kak. Aku cintanya cuma sama kakak aja."ucap Maura yang meyakinkan Dika. Dika tersentuh mendengar pengakuannya Maura. Dika sangat senang karena Maura hanya mencintainya. Diapun memeluk Maura dengan sangat erat.

"Kakak jangan pernah cemburu lagi sama kak Angga ya."ucap Maura dan membalas pelukannya Dika.

"Aku pengen dansa lagi sama kamu."ucap Dika sambil melepaskan pelukannya dan menatap kedua manik matanya Maura lembut.

"Maura juga tapi gak bisa sekarang. Karena disini banyak yang kenal kita apalagi sama kakak."ucap Maura cemberut.

"Kamu cemburu ya liat aku sama gadis-gadis itu."ucap Dika sambil menoel pipinya Maura.

"Iya sih tapi Maura tahu diri kok."ucap Maura pasrah.

"Yaudah aku janji gak akan deket-deket sama cewek manapun kecuali kamu pacarnya kakak."ucap Dika sambil tersenyum

"Janji ya?"tanya Maura.

"Iya. Tapi kamu juga jangan deket-deket sama cowok yang lain."

"Iya tapi kalau kak Angga boleh kan."tanya Maura sambil tersenyum manis.

"Iya."jawab Dika dan mencubit kedua pipinya Maura dengan gemas.

Happy readers...

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang