17.

29 5 0
                                    

Malam ini Maura terus memikirkan kejadian tadi. Ketika Dika mencium bibirnya dan pipinya. Maura tidak bisa tidur saking kesel dan bahagianya. Handphonenya Maura terus bunyi. Ia tahu kalau itu message dari Dika.

"Biarin aja kak Dika mau ngelakuin apapun. Tapi Maura mau buat pelajaran sama dia."ucap Maura dalam hati sambil terus tersenyum.

Maura tertidur dua jam yang lalu. Dan sekarang alarmnya membangunkannya dari tidurnya.

Dengan sangat terpaksa dan matanya Maura yang masih setia menutup. Iapun kekamar mandi untuk menyegarkan diri dan membuang rasa kantuknya.

Setelah selesai dandan dan siap-siap kesekolah. Maura pergi keruang makan untuk sarapan. Sesampainya disana Ia melihat Angga yang sudah duduk sarapan.

"Kamu kenapa mukanya lesu gitu."tanya Angga yang bingung melihat wajahnya Maura yang lesu.

"Gapapa kok."ucap Maura dan memakan roti isi selai kacang kesukaannya. Setelah menghabiskan susu coklatnya dengan nikmat. Maura pamit ke Mamanya dan diikuti Angga.

Maura langsung masuk kedalam mobilnya Angga dan tiduran disana. Angga hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya Maura.

"Heh. Kamu sedih gara-gara Papa kamu gak ikut sarapan lagi. Bukannya udah biasa ya? Papa kamukan bisa dihitung pakek jari tiap kali ada dirumah."ucap Angga yang mengoceh sendiri. Malah yang disebelahnya sudah tidur pulas.

"Eh sialan anak ini. Bukannya dengerin aku ngomong malah enak-enakan tidur."ucap Angga yang melihat Maura tidur nyenyak.

Sesampainya diparkiran sekolah. Angga membangunkan Maura dengan memanggil-manggil namanya, tapi Maura tidak bangun. Anggapun mengelus-elus kepalanya Maura, tapi Maura tetap aja tidak mau bangun. Akhirnya karena Angga sudah mulai kesal. Ia menggoyang-goyangkan tubuhnya Maura.

"Ih kakak ini bisa gak sih bangunin Maura dengan cara yang lembut."ucap Maura setelah tersadar dari kantuk yang menyerangnya.

"Percuma Maura. Dari tadi aku bangunin kamu pakek cara yang sealus mungkin. Tapi kamu gak bangun-bangun juga."ucap Angga yang kesal. Maura hanya menanggapinya dengan menguap karena sangat mengantuk.

"Yaudah Maura mau kekelas dulu."ucap Maura dan keluar dari mobilnya Angga.

"Eh dasar ni bocah. Kamu gak tidur ya tadi malem."ucap Angga yang teriak agar suaranya bisa didenger Maura. Tapi emang Mauranya aja yang terlalu mengantuk dan tidak mengubris teriakannya Angga.

Sesampainya dikelas. Maura langsung duduk disampingnya Lili dan mengambil ancang-ancang untuk tidur dengan nyaman.

"Li bangunin aku ya kalo Buk guru dateng."ucap Maura dan tidur di bangkunya.

"Nih anak kenapa ya. Akhir-akhir ini sering dicariin sama kak Dika. Belum lagi kalo kesekolah gak mau naik Bis sekolah. Kalo gak bawa mobil sendiri ya pasti sama kak Angga. Tadi malem juga penampilannya beda banget."ucap Lili yang bingung melihat perubahan drastis dari sahabatnya ini.

"Li. Maura kenapa tuh."tanya Salsa yang menghampiri Lili kemejanya.

"Gak tahu deh. Aku juga bingung."jawab Lili.

"Menurutmu Maura pernah simpan rahasia gak sih dari kita."ucap Salsa serius.

"Kayaknya gak pernah deh"ucap Lina yang menjawab pertanyaannya Salsa.

"Kalo sama kamu ya pastilah ada. Kamukan lola dan jangan lupa kamu juga sering keceplosan."ucap Salsa yang kesal.

"Kalo sama aku sih gak ada yang dirahasiain Sa. Tapi kalo dia mencoba menyimpan rahasia apapun itu pasti aku bakalan tahu."ucap Lili.

"Kalian liatkan perubahan dari Maura yang menurutku sangat aneh. Seperti orang yang lagi mabuk cinta. Dan biasanya kalo ada yang tidur disekolah. Itu tandanya dia gak bisa tidur tadi malem. Kamu tahu kenapa Maura begadang tadi malem."tanya Salsa.

"Dia sih gak pernah message aku tadi malem."ucap Lili sedih.

"Hemmm..tadi malem Maura juga gak kasi tahu kita kenapa dia cepet pulang dari pesta. Bahkan kak Dika juga cari Maura."ucap Salsa yang mencoba menghasut Lili.

"Apa Maura mencoba menyimpan sesuatu dariku. Tapi kenapa? Dan apa?"ucap Lili dalam hati.

"Ya udah deh Li. Apapun itu aku gak suka kalo Maura bohong sama kita dan sudah tidak menganggap kita sebagai sahabatnya. Terutama sama kamu. Kamu kan sahabatnya dari kecil."ucap Salsa dan pergi meninggalkan Lili yang diikuti Lina menuju ke mejanya.

"Hahaha...mampus kamu Maura. Permainan baru saja dimulai. Dan lihatlah dimana babak yang akan membuatmu benar-benar hancur."ucap Salsa dalam hati sambil terus melihat Maura dengan tatapan yang yang mematikan.

Braakk...

"Maura Lestari kamu sekarang juga berdiri dilapangan."ucap Buk Lia gurunya Maura yang melihat Maura tertidur didalam kelas.

Maura terbangun dari tidurnya. Karena kaget mendengar suara melengking dari gurunya dan suara meja yang digebrak gurunya itu.

Maura mau tidak mau berdiri dan pergi ketoilet untuk membasuh wajahnya agar tidak mengantuk lagi. Percuma juga Ia debat dengan gurunya karena memang dia yang salah.

"Kenapa kamu gak bangunin aku Li. Kamu juga kenapa tadi diem aja dan gak belain aku. Padahal dulu kamu sesalu membelaku walaupun aku salah."ucap Maura dalam hati sambil pergi kelapangan setelah membasuh wajahnya.

"Maura kenapa kamu disini?"tanya Angga yang sedang berolah raga didekat lapangan tempat Maura dihukum.

"Jangan bilang kamu tidur didalam kelas."ucap Angga dan Maura hanya mengangguk sambil hormat ke tiang bendera.

"Ya ampun anak ini ya. Biar aku yang bujukin guru kamu."ucap Angga dan pergi menuju kekelasnya Maura.

"Angga kamu mau kemana?"tanya Pak Dodi gurunya Angga.

"Bentar Pak. Cuma mau kekamar mandi aja."ucap Angga bohong.

"Alesan aja kamu. Cepat kesini atau nilai kamu nol."

"Tapi Pak."

"Gak ada tapi-tapian. Soalnya Pak guru mau pergi sekarang. Jadi waktunya sedikit itupun buat ambil nilai kalian saja. Kamu sebagai ketua kelas pimpin teman-temanmu sekarang juga."ucap Pak Dodi yang melototi Angga. Dan mau tidak mau Angga menurut.

"Aku janji bakalan bujukin gurumu Maura. Tapi aku penilaian dulu ya. Kamu harus tahan sebentar aja."ucap Angga dan pergi meninggalkan Maura.

Happy readers...

MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang