"Siska! Biodata anggota osis tahun ini ada sama lo?"
"Gak di gue, sama Dania."
"Oh, oke. Makasih."
Dewa berjalan keluar dari ruangan osis, tujuannya sekarang adalah kelas sebelas ipa empat. Kelas Dania.
Kakinya melangkah dengan ringan namun sedikit cepat agar ia bisa lebih cepat sampai kesana lalu mengambil map yang berisi biodata anggota osis yang baru saja diterima tahun ini.
Sebenarnya ia sama sekali tidak punya urusan dengan map tersebut, karena ia sendiri sudah melihat daftar nama-nama anggota osis untuk satu periode ini. Jika saja bukan karena suruhan Zaky sang ketua osis, dirinya mungkin sekarang tengah duduk manis di kantin sekolah sambil membaca buku dan ditemani dengan es teh dingin. Tentu saja semua itu lebih baik daripada harus berjalan bolak-balik dari kelasnya yang berada di lantai dua, lalu ke ruang osis—yang jaraknya tidak bisa dibilang dekat—, dan sekarang kembali lagi ke lantai dua, tepatnya ke kelas sebelas ipa empat.
Dewa tersenyum tipis saat mengingat apa yang Zaky katakan padanya tadi.
"Wa, bantuin gue dong!"
Zaky datang ke kelas Dewa dengan wajah yang sedikit kesal. Ia langsung duduk di samping Dewa lalu menutup buku yang tengah ia baca.
"Bantuin apa?" tanya Dewa malas dan juga sedikit kesal sebab kegiatan membacanya harus terhenti.
"Bantuin gue buat dapetin nama-nama anggota osis tahun ini sama Siska atau Dania."
Dewa menutkan alisnya. "Lo kan bisa liat di mading sekolah."
"Gue maunya biodata yang diisi waktu wawancara. Nama yang di mading terkadang gak selalu bener." ucapnya sambil membolak-balik buku yang tadi Dewa baca.
"Apa bedanya sih? Kan nama-nama yang ditulis disana tuh berdasarkan biodata yang mereka isi." protes Dewa.
"Ya, bisa aja kan, pas mereka ngetiknya typo. Bisa aja nama yang mereka tulis itu salah! Siapa yang tau?" balas Zaky tak mau kalah.
"Bantuin gue lah, Wa, ya? Sebagai wakil ketua osis yang baik, lo harus mau bantuin gue. Kita kan patner. Gak inget lo bilang apa waktu tes debat?"
Dewa menghela napasnya. Sekarang ia baru menyesali apa yang ia katakan dulu saat tes debat untuk calon ketua osis.
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk memajukan sekolah bersama dengan patner saya dan menjadi calon wakil ketua osis yang baik, serta berintegritas tinggi terhadap SMA Nusantara."
Kira-kira itu yang ia ucapkan. "Apa gue salah ngomong waktu itu, ya?" gumam Dewa. Ia mengusak kasar rambutnya, sedikit merasa frustasi terhadap sikap Zaky yang ia anggap sedikit licik.
"Loh, Dewa? Ngapain disini? Kelas lo kan disana."
Dewa mengalihkan pandangannya. Bingo! Orang yang ia cari sekarang ada di hadapannya.
"Eh, Dania. Iya nih, gue kesini mau minta map yang isinya biodata anggota osis tahun ini. Kata Siska ada sama lo."
"Ohh, iya ada sama gue. Bentar, gue ambil dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) METANOIA
Teen Fiction"Kakak gak ada kerjaan banget ya. Gak bisa berhenti gangguin aku? Salah aku apa sama kakak?" "Masih nanya salah lo apa. Mau gue kasih tau ke semua orang kalo lo itu cewek mesum?" Highest rank : #10 in putih #11 in abu # 6 in abu # 5 in abu # 4 in abu