Semua murid sudah berkumpul di lapangan sekolah. Para anggota osis juga sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Zaky duduk sambil memainkan handphonenya. Sesekali merilik ke arah teman-temannya yang sedang sibuk bekerja.
"Woy lo bantuin ngapa?" Gilang menepuk bahu Zaky.
"Dikit gitu. Gue gak perlu bantu kali." Zaky cengengesan lalu kembali memainkan ponselnya.
"Main hp mulu lo. Pantesan jomblo." Gilang langsung berlari menjauhi Zaky yang hampir melemparkan ponselnya ke arah Gilang.
"Ngeselin jadi orang."
Aya datang lalu mengambil ponsel Zaky. "Astaghfirullah. Salah gue apa coba sama kalian? Perasaan digibahin mulu gue daritadi."
"Jelas lo salah lah. Lo disini sebagai ketua osis punya tanggung jawab penuh. Nah lo malah enak-enakan main hp disini." Aya menceramahi Zaky habis-habisan.
"Iya maaf buk ustazah. Gue bantu deh. Balikin sini hp gue." Zaky meminta ponselnya kembali.
"Ntar gue balikin abis gue ke kamar mandi." Aya berjalan meninggalkan Zaky.
"Jangan ubrak-abrik hp gue, Ya!" Zaky berteriak kesal ke arah Aya yang dengan santai berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di ujung koridor.
***
"Gak bersahabat banget perut gue hari ini." Kinan berjalan menuju ke kamar mandi sambil memegangi perutnya yang sakit. Ia melihat Aya yang sedang berjalan terburu-buru ke arah kamar mandi. "Kak Aya kenapa? Kebelet pipis?"
Kinan berlari menyusul Aya yang langsung masuk sambil menutup pintu toilet dengan keras. "Kak Aya. Ini Kinan. Kakak gapapa?" tanya Kinan sambil mengetuk-ngetuk pintu toilet tersebut.
"Kinan lo tolongin gue bisa?"
"Emang kenapa kak?" tanya Kinan.
"Perut gue mules banget ini. Nih kasih sama Zaky, bilangin dari gue. Trus bilangin juga gue gak bisa ikut acara di lapangan. Perut gue mules banget." Aya membuka sedikit pintu lalu menyodorkan ponsel ke arah Kinan.
"Tapi kak..."
"Gue minta tolong banget sama lo ya. Udah lo pergi sana, perut gue mules banget ini."
Kinan yang awalnya ingin ke toilet akhirnya mengurungkan niatnya lantaran rasa sakit di perutnya sudah hilang entah kemana. Mungkin hilang diambil oleh Aya.
"Yaudah kak, nanti dibilangin. Cepet sembuh ya kak." Kinan berjalan keluar dari toilet sambil memasukkan ponsel tersebut ke dalam kantong rok abu-abunya.
Kinan berjalan pelan ke arah Zaky yang masih sibuk dengan urusannya. "Heh!" panggilnya dengan volume suara yang super kecil.
Zaky yang memang pada dasarnya peka terhadap bunyi sekecil apapun itu langsung menoleh. "Ngapain lo disini?" tanyanya sambil berjalan mendekat ke arah Kinan.
Kinan menyodorkan benda persegi tersebut. "Nih, dari kak Aya." ucapnya malas.
"Kenapa bisa ada sama lo? Si Aya kemana?" tanya Zaky sambil melihat ke arah toilet yang tadi dimasuki Aya.
"Kak Aya sakit perut, makanya tadi nitip. Dia juga bilang kayaknya gak bisa ikut acara game nanti." jelas Kinan yang hanya dibalas anggukan kepala dari Zaky. "Yaudah, aku pergi dulu."

KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) METANOIA
Roman pour Adolescents"Kakak gak ada kerjaan banget ya. Gak bisa berhenti gangguin aku? Salah aku apa sama kakak?" "Masih nanya salah lo apa. Mau gue kasih tau ke semua orang kalo lo itu cewek mesum?" Highest rank : #10 in putih #11 in abu # 6 in abu # 5 in abu # 4 in abu