"Gue takut, hanya dalam waktu beberapa hari, lo berhasil bikin gue jatuh cinta atau justru menjauh dari lo."
***
Karena lokasinya yang sudah berpindah dari lapangan outdoor menjadi lapangan indoor, persiapan yang dibutuhkan untuk acara pensi tidak terlalu banyak. Hanya beberapa banner dan hiasan sederhana yang mereka siapkan. Selebihnya, hanya mengecek kesiapan sound sistem lalu acara gladi bersih.
"Eh, gawat nih!" teriak Danu. Ia berlari cepat ke arah Zaky yang kebetulan tengah melintas dihadapannya.
"Kak, bluetooth speakernya ada yang gak berfungsi, satu." lapornya.
"Yang dimana?" tanya Zaky.
Danu menunjuk salah satu sudut lapangan. "Yang disana."
Untuk acara pensi ini, anggota osis memang meletakkan satu speaker di masing-masing sudut lapangan.
"Bisa diperbaiki gak nih?" tanya Zaky sambil melihat-lihat speaker tersebut.
"Kayaknya bisa sih, kak. Tapi, bakalan butuh waktu yang lama. Kemungkinan satu sampe dua hari." jawab Danu. "Itupun kalo langsung dikerjain sama masnya." lanjutnya.
Zaky berkacak pinggang. "Oh iya, gue inget! Rasanya di rumah gue ada deh bluetooth speaker yang kayak gini."
"Yaudah, Ky. Lo bawa aja kesini!" teriak Dewa yang sedari tadi ternyata menyimak obrolan mereka berdua. "Nih! Pake mobil gue!" teriaknya lagi sambil melemparkan sebuah kunci mobil.
"Gak usah, Wa. Gue kan punya mobil!" balas Zaky.
"Di bengkel? Iya sih." ucap Dewa lalu tertawa.
Zaky menepuk dahinya. Ia bahkan lupa bahwa kemarin mobilnya baru saja dibawa ke bengkel saat pulang dari sekolah.
"Oh iya, gue lupa!" ucapnya sambil terkekeh pelan. "Gue ambil dulu deh, kalo gitu." pamitnya pada Danu.
"Siap, kak!"
Sementara di sisi lain lapangan, seorang Kinan Putri tengah duduk di sisi lapangan sambil meminum air mineralnya. Meskipun lokasi sudah dipindahkan ke lapangan indoor, untuk mendekorasi satu lapangan nyatanya jauh lebih sulit daripada mendekorasi satu panggung kecil di lapangan outdoor sebelumnya. Karena yang akan dipergunakan adalah seluruh bagian dari lapangan, maka semua bagian itu pula harus di dekorasi. Kinan bahkan harus turun tangan meskipun ia hanya ditunjuk sebagai koordinator.
"Gila, capek banget!" teriak Clara lalu duduk di samping Kinan. "Kinan, minta minum." rengeknya sambil bersandar di bahu Kinan.
Kinan hanya tersenyum kecil lalu memberikan botol minum yang tadi ia pegang. "Masih lama selesainya?"
Clara mengangguk lemah. "Yang disana belum di dekor." gadis itu menunjuk salah satu sisi lapangan. "Bannernya juga belum digantung." lanjutnya dengan wajah yang ditekuk.
"Resiko tim yang dikit anggota cowoknya." komentar Kinan lalu terkekeh.
"Gue bener-bener merasa gak adil, tau gak?! Masa bagian dekor cewek semua?!" kesal Clara.

KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) METANOIA
Fiksyen Remaja"Kakak gak ada kerjaan banget ya. Gak bisa berhenti gangguin aku? Salah aku apa sama kakak?" "Masih nanya salah lo apa. Mau gue kasih tau ke semua orang kalo lo itu cewek mesum?" Highest rank : #10 in putih #11 in abu # 6 in abu # 5 in abu # 4 in abu