"Sekarang gue udah tau, hal apa yang selalu sukses bikin gue susah tidur."
***
Setelah beberapa hari berlalu, perkataan yang Dewa ucapkan sewaktu rapat osis masih tergiang di ingatan Kinan.
Dewa terkekeh pelan."Eh gue solo aja deh."
Kinan yang tadinya tengah salah tingkah langsung menatap Dewa yang sekarang tengah tersenyum kecil.
"Gue takut nanti ada yang marah."
"Emangnya, siapa yang bakal marah?" gumamnya sambil berpikir keras. "Bentar-bentar, ini marahnya ke kak Dewa, apa ke gue?"
"Lo ngapain sih, Nan? Daritadi ngomong sendiri. Bakso lo tuh, nanti dingin." cibir Karin yang sedari tadi hanya diam sambil memperhatikan sahabatnya itu.
"Gue tuh masih bingung sama perkataannya kak Dewa waktu rapat. Emangnya siapa sih, yang bakal marah kalo misalnya gue duet sama dia?"
Karin sedikit memajukan tubuhnya sambil menopang dagu. "Kalo menurut gue, ada dua pilihan. Pertama, kak Aya. Lo tau sendiri kan, kalo kak Aya, kak Dewa, sama kak Zaky itu deket banget. Mungkin aja kak Dewa punya perasaan kan, sama kak Aya? Nah, kak Dewa tuh takut, kalo misalnya dia duet sama lo, kak Aya bakal cemburu gitu."
Kinan menautkan alisnya. "Emangnya, kak Dewa sedeket itu ya sama kak Aya?"
Karin mencebikkan mulutnya. "Lo kudet banget sih! Yakali gitu doang gak tau!"
"Kalo yang kedua..." Karin membuat angka dua dengan kedua jarinya. "Bisa aja kak Zaky yang cemburu kalo lo duet sama kak Dewa!" ucapnya lalu tersenyum jahil. Gadis itu juga menaik turunkan alisnya. "Gimana?"
Kinan diam sebentar. "Jadi maksud lo..."
"Kak Zaky suka sama kak Dewa?!"
Karin menghela napasnya lelah. Bagaimana mungkin sahabatnya ini tidak tau dengan apa arti dari perkataannya barusan.
"Gak tau ah, gue capek!" gadis itu lalu berlalu pergi meninggalkan Kinan yang masih menunggu jawaban darinya.
"Eh Karin! Jawab dulu!"
***
Sepulang sekolah, semua anggota osis berkumpul untuk menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk acara pensi nantinya. Mereka semua sekarang sudah berganti dengan baju kaos biasa dan sedang mendengarkan arahan dari sang ketua osis.
"Timnya udah gue bagi, jadi kalian kerjain bagian kalian masing-masing. Kalo memang kerjaan kalian udah selesai dan masih ada kerjaan yang belum selesai, diharapkan semuanya untuk membantu! Kita butuh kerja sama disini, ngerti?"
"Siap, mengerti!"
"Oke, kalau gitu sekarang silahkan bubar!"
"Bubar, bubar!" teriak Gilang sambil bertepuk tangan.
"Eh, Gilang. Lo ngapain disini?" tanya Dewa.
"Loh, kenapa? Emang gak boleh, ya? Gue kan cuma mau liat doang."
"Ngapain lo jauh-jauh kesini kalo cuma mau ngeliat doang?" cibir Zaky.
"Wah, gue tersinggung nih. Mentang-mentang gue udah bukan anggota osis lagi, lo jadi jahat sama gue." Gilang mengusap ujung matanya, berpura-pura menangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
(✔) METANOIA
Teen Fiction"Kakak gak ada kerjaan banget ya. Gak bisa berhenti gangguin aku? Salah aku apa sama kakak?" "Masih nanya salah lo apa. Mau gue kasih tau ke semua orang kalo lo itu cewek mesum?" Highest rank : #10 in putih #11 in abu # 6 in abu # 5 in abu # 4 in abu