"gila, balik-balik bb gue bisa nambah 3 kilo inisih" ujar seorang gadis bernama rara yang sedari tadi memandangi berbagai jenis makanan yang tersedia diatas karpet ruang tamu dimas
"anjay, ini sih namanya lo ngajak mukbang. tae lah tau gue bawa kamera kan bisa diaplot di yt gue itung-itung buat nambah subscriber" sambung aga yang berkacak pinggang
"makan seberapa banyak juga ga ngaruh sih ke badan deby" si empunya nama deby eunwoo tersebut menoleh kearah daffa yang baru saja menyebut namanya
inggi menghela nafasnya gusar. "besok jogging deh gue" gumamnya
"EDAAAAN LEMPER!!" radit dan sangga langsung duduk lesehan kayak rumah punya sendiri dan mencomot satu jajanan jaman old itu
yap. itulah radit dan adrenalinnya yang seketika terpacu kalo liat makanan
"makanlah kalian, domba-dombaku. abis itu lo semua gue sembelih satu-satu~" dimas datang dari kamarnya sambil mempraktekkan gestur mengasah pisau
adi nggak tahan untuk gak mengacungkan jari tengahnya didepan muka dimas. gemes katanya
"no fak fak adi jeonghan, belom gue suruh mbak gue smackdown elo ya" adi meringis begitu mendengar jawaban dimas yang auto savage kalo udah dirumah
"ciwi, yang diet nih makan buah aja" salma melempar apel hijau dan salak ke arah rara dan inggi dan diterima dengan excited oleh keduanya
jeje yang lagi selonjoran sambil nyender ke salma membuka bungkus keripik bayamnya "feels like home banget kalo udah dirumah dimas"
yep. hampir semua remaja baru puber itu merupakan keturunan jawa, namun berasal dari daerah yang berbeda-beda. dan rumah dimas adalah rumah yang paling kental dengan nuansa jawa tengah, ditambah didalamnya berisi keluarga yang sangat memegang teguh budaya jawa(pengecualian buat dimas, pengecualian pake banget) membuat mereka serasa sedang dijamu di keraton kasepuhan jogjakarta
walaupun gak seluas rumah dee, tapi suasana di rumah dimas emang jadi favorit anak-anak ini buat nongki
ting tong
"dimas bukain pintunya" kepala mbak dinda terjulur dari pintu dapur dibalas anggukan oleh sang adik
dimas menoleh sekilas kearah teman-temannya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. pikirnya mengawang-awang tentang siapa yang berada dibalik pintu depan rumahnya
lalu ia melangkah menuju pintu depan setelah bepamitan pada teman-temannya
"lo mau gak? biar gue kupasin" sepeninggal dimas, deshinta bersuara memecah keheningan
rega, yang diajak bicara hanya tertawa meremehkan. "emang lo bisa ngupas? udahlah jangan sok-sokan biar gue aja"
pemuda itu baru saja akan merebut pisau dan mangga di tangan deshinta, namun secepat kilat gadis berambut pendek sebahu itu menepis tangan rega menjauh "lo remeh remeh ya sama gue, nih ya gue kupasin biar lo gak bacot lagi"
deshinta mulai mengupas mangga itu seperti orang kesetanan membuat kei yang duduk di dekatnya meringis dan menggeser posisi duduknya agak jauh
"woi woi lo ngupas mangga doang, bukan kegep nyolong. santai aja" komentar adi yang ikut-ikutan merinding
"ngeri weh des, jangan tiba-tiba ngebacok orang ya ga lucu lo" sambung anya
rega yang jadi uring-uringan sendiri takut deshinta ngiris tangannya, mencoba menghentikan cewek itu. namun berkali-kali tangannya ditepis
rega berdecak sebal, lama-lama dia greget sendiri dan mencengkram tangan kanan deshinta yang sedang menguliti buah berwarna hijau itu. tak disangka-sangka arah pisau itu berbelok dan tak sengaja mengiris jari telunjuk deshinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Asikin; pristeen ✔
Fanfictionsantuy selaw social 3. wwwwwwwwwwarning ⚠⚠⚠ (+) harsh word (+) lowercase---------------- (+) typo everywhere (+) au highest rank : #1st in pristeen (160518) #2nd in gesrek (140518) ©beanspetal, 2k18