tiga bulan berlalu semenjak kejadian itu. dimana anya memergoki kevin melakukan hal hal menyakitkan pada dirinya sendiritanpa sadar semenjak kejadian itu, anya membuat janji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjaga kevin baik baik. ia selalu ingin menangis tiap kali membayangkan apa yang kevin tengah hadapi hingga ia berbuat senekat itu
dan belakangan ia tau apa penyebabnya. ternyata tanpa sengaja ia telah bertemu ayahnya dan semua kenangan buruk delapan tahun yang lalu, berbaris rapi di hadapan pemuda itu untuk menyiksa mentalnya
kini mereka tengah berjalan menelusuri sebuah mall, setelah selesai menonton sebuah film terbaru
"haus nih, chatime yuk" ujar anya saat mereka baru akan menuruni elevator menuju lantai 1
kevin mengangguk pelan sambil mengedarkan pandangnya, mencari corner tempat penjual minuman itu berada
"itu tuh!" telunjuk kevin mengarah ke salah satu kedai di foodcourt dengan plang ungu khas logo minuman yg sedang mereka cari cari
dewi keberuntungan berpihak pada mereka, mereka tak perlu lama mengantri karna hanya ada sepasang suami istri serta anak mereka yang masih balita ㅡsibuk menentukan akan membeli milk tea atau black teaㅡ di counter minuman tersebut
"yesss antriannya pendek. gue udah haus banget soalnya. lo mau pesen yang mana??" tanya anya yang sibuk melihat lihat menu
"terserah kamu aja. regular aja ya, aku nggak haus haus banget kok"
tepat setelah kevin mengatakan itu, pasangan di depan mereka akhirnya selesai memesan dan pergi meninggalkan tempat tersebut
entah sejak kapan, di belakang mereka sudah berdiri segerombolan gadis gadis sma yang terdengar sangat berisik
"selamat datang di chatime, mau pesan yang mana kak?"
kevin tersenyum saat melihat anya begitu sumringah saat menyebut hazelnut milk tea bobba ukuran besar dengan dan mango black tea ukuran sedang kepada sang order taker
"dih gue gamau yang large, pokoknya gue less sugar. gue gamau gendutan"
kevin sadar betul, senyum anya memudar setelah mendengar percakapan gadis gadis sma di belakang mereka
"ada lagi kak?"
mendadak, anya berbisik pelan pada order takernya "yang hazelnut, ganti ke regular aja mbak.."
ㅡdengan wajah yang semakin layu saat mendengar suara terkikik geli yang lagi lagi berasal dari gadis gadis dibelakang mereka
"diganti ke regular juga gak bakal ngaruh. udah gendut tuh minum infuse water lah say, jangan minum chatime" salah satu dari mereka bersuara, membuat anya tertunduk semakin dalam
"mas, bilangin tuh pacarnya. ntar pas malam pertama mas kegencet loh. sama gue aja, gabakal malu deh kalo jalan sama gue" yang lainnya menyahut, kali ini tangan kevin yang terkepal kuat
"kasian anjir, ganteng ganteng buta"
sepersekian detik setelahnya anya telah berbalik badan dan menatap tajam kelima siswi tersebut. "lo boleh ngehina gue, tapi jangan bawa bawa temen gue"
"eh eh ada yang kesungut. sorry, gue gabisa bahasa shrek. ada yang bisa jadi translator nggak?" keempat gadis itu tertawa seolah meremehkan anya itu hal yang menyenangkan
anya mematung. ia tak menampik bahwa pemampilannya tak secantik kelima gadis di hadapannya yang bertubuh proporsional. ia tak memiliki pembelaan atas kata kata mereka
"iya gue emang buta. jadi gue bisa liat siapa yang cantiknya bukan cuma di fisik"
hanya hening yang menyelimuti mereka, ketika kevin berbalik dan menatap tajam kelima gadis di hadapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Asikin; pristeen ✔
Fanfictionsantuy selaw social 3. wwwwwwwwwwarning ⚠⚠⚠ (+) harsh word (+) lowercase---------------- (+) typo everywhere (+) au highest rank : #1st in pristeen (160518) #2nd in gesrek (140518) ©beanspetal, 2k18