sickness

533 72 14
                                    

salma, aga sama prama lagi leha-leha di kantin. salma sibuk ngescroll explore instagram dan prama yang lagi duduk pewe banget sambil makan seblaknya. namun aga yang ganteng 24/7 itu lagi sibuk ngolesin pomade yang baunya naudzubillah bikin prama ga napsu lagi liat bakso yang tinggal dia caplok doang itu gara-gara aromanya yang nusuk

"harus banget ya lo, dandan disini, sekarang?" tanya prama yang bener-bener hilang nafsu makan

"Iyalah bro, lagi jam istirahat berarti waktunya ade kelas cantik-cantik bakal nongki-nongki disini. dan gue jelas harus tepe-tepe. 'kay?" jawab aga trus nyisir rambutnya kesamping

salma cuman geleng-geleng kepala. gadis itu meng-close instagramnya dan mengedarkan pandangan ke lapangan basket

sampai kedua hazelnya menangkap sosok pemuda yang tengah asyik mendribble bola basket sambil sempat-sempatnya tebar pesona ke anak kelas 10 sampe mereka ketawa ketiwi blushing gitu.

gadis itu menghela nafas berat dan membuka kembali instagramnya buat mengalihkan perhatian

"jeje ngalus lagi ya sal?" Tanya aga yang udah selesai bacot sama prama. gadis itu hanya mengedikkan bahunya cuek

prama memutuskan untuk tidak bertanya apapun. tidak ingin membuat salma naik darah atau mengganggu moodnya. itu sama aja masuk ke mulut macan. iya, macan betina

"laper banget gila" ketiga remaja itu menoleh ketika bangku disebelah salma yang tadinya kosong kini telah terisi oleh makhluk yang sedang kipas-kipas pake tangannya

"udah kelar urusan osis?" tanya aga begitu pantat pemuda itu menyentuh kursi.

"JIAAAAAAAH KERINGETAN. utuk utuk utuk anak umi yunda capek ya" entah dari mana, rara sudah berdiri dibelakang salma dan menggoda radit yang sedang dalam mode senggol bacok itu

radit masih enggan menjawab saat mendengar tawa puas rara masih terdengar renyah. "udah ra ngetawainnya?"

"kenapa sih?" tanya prama yang tumben-tumbenan kepo

padahal aslinya cuman pengen ikutan ngata-ngatain radit.

"nih si radit, bisa-bisanya salah ambil obat buat anak kelas sebelah ampe anaknya bolak balik toilet. goblok ga sih?" rara ketawa lagi, kali ini ketawanya menggelegar karna kecampur sama tawa aga dan prama

mana prama sampe gebuk-gebuk meja saking lawaknya

"gobloknya nyampe DNA anjir"

"tawain aja terus. TAWAIN" sungut radit yang udah gondok tingkat dewa

"terus tuh ya— eh dit, itu anaknya yang lo bikin boker berkepanjangan!" radit langsung menoleh kearah jari rara menunjuk

gadis itu berdiri disana. dengan menggenggam air putih di satu tangan, dan tangan lainnya memegangi perutnya yang terlihat sangat tidak nyaman

namun begitu pandangan gadis berkulit seputih susu itu bertemu radit, ia langsung mendengus sebal bak seekor banteng yang siap menerjang siapa saja yg berani mendekat

gadis itu meremas botol air mineral di genggamannya hingga menimbulkan suara retak. tanpa peduli pandangan iba teman-teman radit, ia melenggang pergi dari tempat itu sesegera mungkin seolah ia akan tertimpa sial jika bertatapan lebih lama dengan pemuda yang telah membuatnya harus bolak balik sebelas kali ke toilet pagi ini tersebut

"dit lo apain anaknya? tatapannya ngeri weh" ujar aga yang tidak digubris oleh pemuda yg belum melepaskan pandangannya dari gadis tadi

yang ditanyai itu malah bangkit dari kursinya dan berlari kearah tempat yang gadis itu pijaki tadi, tanpa memperdulikan panggilan dari teman-temannya

Asikin; pristeen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang