apa ajalah

515 75 28
                                    

biasanya, siang menjelang sore begini paling sering dihabiskan deshinta dengan tidur-tiduran di sofa ruang tamu sambil mendengarkan musik ditemani beberapa jenis camilan

camilan yang dimaksud adalah keripik sayuran, buah kering dan infuse water. ㅡnggak heran kalau kita lihat bagaimana proporsi tubuh deshintaㅡ

eits, biar diluar ia makan tidak beraturan, tapi di rumah putri tunggal pasangan dhefin dan dhisya tersebut, segala jenis makanan sehat selalu tersedia.

itu adalah saat paling santuy dalam hari-hari deshinta, tapi hari ini ia harus kehilangan me time berharganya karena tugas yang diberikan wali kelas mereka sebagai ganti freeclass kemarin

setelah perdebatan panjang ㅡsebenarnya yang berdebat hanyalah rega dan dika, partner kerkomnyaㅡ akhirnya diputuskan mereka akan membuat tugas di rumah deshinta saja

deshinta tak habis pikir saat itu, mereka berdebat seperti orang kesetanan. rega ingin kelompok ini mengerjakan tugas di rumahnya. sebaliknya, dika ingin mengerjakannya di rumahnya saja. deshinta jadi pusing sendiri dan akhirnya ia mengambil jalan tengah yaitu mengerjakannya di rumah deshinta sendiri

bising suara mesin blender tak membuat fokus deshinta buyar pada kedua teman kelompoknya yang kini duduk saling berjauhan di sofa ruang tamunya, seperti pasangan muda yang saling merajuk satu sama lain

ia menghela nafas. mereka sangat kekanakan, pikirnya

kedatangan deshinta dengan membawa 3 gelas jus dan 2 toples camilan tidak digubris oleh kedua remaja itu, mau tidak mau harus deshinta yang memulai percakapan

"minum dulu guys, nih ada biskuit juga"

hening.

deshinta jadi pusing. ia mengambil buku yang tergeletak di meja dan membolak-baliknya asal, namun tetap saja ia tidak bisa berhenti memperhatikan gerak gerik dua pemuda di depannya

"hhhh" gadis itu mencoba fokus pada bukunya

"MINGGIR LO. GUE DULUAN YANG NGAMBIL TOPLESNYA"

"NGIBUL, GUE DULUAN YANG PEGANG"

deshinta terkesiap, matanya membulat sempurna saat melihat rega dan dika saling tarik menarik toples berisi biskuit itu

"LO BERDUA NGAPAIN SIH" ia berusaha memisahkan rega dan dika, menarik tubuh kedua pemuda itu secara bergantian

"INI PUNYA GUE!"

"ENGGA INI GUE DULUAN YANG NGAMBIL"

"GA! DIK! YA ALLAH UDAAAAHHH!!!!!!" mereka masih tidak menggubris deshinta, ya ampun mereka begini cuman gegara toples biskuit

mereka hampir tonjok-tonjokan kalo aja deshinta gak berkata dengan lantang "LO BERDUA KALO MASIH BACOT MENDING KELUAR DARI SINI. BIAR GUE NGERJAIN TUGASNYA SENDIRI!"

rega dan dika tertegun. belum pernah mereka melihat kemarahan itu di mata deshinta. ngeri ih

deshinta membanting bukunya dan kembali ke tempat duduknya tadi. namun kali ini, ia sibuk men-scroll instagramnya kesal

kedua pemuda itu melepaskan toplesnya dan mendekat pada deshinta. keduanya berlutut menatap deshinta dengan pandangan bersalah

ya emang salah goblok

"des sorry ya des" dika membuka suara, namun persis seperti mereka tak menggubris deshinta tadi, hal yang sama juga dilakukan gadis itu

"maafin gue des, tadi gue emosi banget" rega mencoba menyentuh pundak deshinta, namun ditepis kasar olehnya

Asikin; pristeen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang