kau cantik; ya, aku tau

384 42 11
                                    

selepas makan siang, langkah salma tidak membawanya kembali ke kelas. otaknya benar benar mumet saat ini dan ia sedang tak ingin diganggu. ia sedang pusing karena osn akan diadakan sebentar lagi, dan entah mengapa ia tak bisa berkonsentrasi tentang materi samasekali

hal itu sudah cukup membuatnya tertekan. dan kembali ke kelas artinya dia harus mendengar ocehan anak anak perempuan yang sedang histeris membicarakan tentang iklan kopi luwak botolan terbaru yang dibintangi pemain bulu tangkis indonesia yang lagi hot hotnya diperbincangkanㅡ u know lah karena apa, atau sumpah serapah teman teman lelakinya yang sedang keracunan main pabji

atau yang terburuk..

ㅡjeje akan mecari cara untuk menjahilinya, tak peduli seberapa tidak inginnya salma diganggu untuk saat ini.

entah apa yang salah dengan salma. ia merasa jenuh oleh hal hal kecil yang biasanya tak ia ambil pusing

"gue perlu refreshing kali ya?" pikirnya mengingat ucapan devan beberapa hari yang lalu ㅡsaat mereka duduk bersama di kedai kopi, mengerjakan tugas dari pak krisnaㅡ saat ia bertingkah seolah kehilangan semangat hidup

salma tau sekolahnya cukup luas, sehingga berjalan dari kantin sampai perpustakaan sudah membuatnya terengah-engah. namun sial baginya, ternyata perpustakaan tengah digunakan untuk rapat osisㅡsalma dapat melihat samar samar dari jendela bahwa ada rara dan radit didalam sana

dimana lagi ia bisa belajar dengan tenang kalau bukan di perpustakaan?

masih dengan buku menuju osn 2018 yang ditentengnya sejak tadi, salma menuruni tangga menuju lorong ekskul seni media

koridor yang dilalui salma terlihat agak sepi, hanya ada beberapa pengurus ekskul sinematografi yang terlihat berlalu lalang. salma jadi teringat dulu, saat masih kelas sepuluh, dirinya mengikuti ekskul jurnalistik

di tempat inilah dulu ia biasa bersembunyi dari jeje, karena yang bukan anggota jurnalistik dilarang masuk. namun.. hal itulah yang membuat salma akhirnya memutuskan berhenti dari ekskul ini pada kenaikan kelas

jadwal ekskul membuat salma harus pulang sangat terlambat 3 kali dalam seminggu. bukan masalah pulang terlambat sih, toh orangtua salma tidak pernah melarang selama itu bukan untuk kegiatan yang negatif

namun selalu, di 3 hari dalam seminggu itu.. salma selalu mendapati jefian menunggunya di gerbang sekolah, bahkan terkadang jika lelahnya tak bisa ditolerir lagi, jefian terlihat beberapa kali tertidur di pos satpam hanya untuk menunggui salma pulang

padahal salma selalu bilang, papanya akan menjemput. tapi jefian bersikukuh tidak mau pulang sebelum gadis itu selesai dengan ekskulnya

'ada yang kurang di hidup gue kalo balik sekolah ga liat elo!' dalihnya, setiap salma mempertanyakan tindakan keras kepalanya ini

jika kalian bertanya tanya harusnya salma senang, maka jawabannya tidak. jeje kayak penguntit di hidupnya, dan salma adalah seorang budak yang harus menuruti segala kemauannya

berada di situasi kayak gitu sepanjang hidupnya tidak ada enak enaknya, tau!

"almira!"

salma menyingkirkan segala kenangan baik dan buruk yang terbayang sedari tadi di benaknya, dan berbalik melihat siapa yang memanggilnya dengan nama belakangnya itu

gadis itu menghela nafasnya. "lo bisa panggil gue sama kayak yang lain kok"

karena bicara dengan jarak berjauhan akan tampak konyol, pemuda yang mengenakan seragam olahraga itu berlari kecil menghampiri salma.

"duh, gue tuh ga biasa! lo kan tau alasannya"

yang berdiri didepannya saat ini adalah juino minhyun arnando, ketua klub badminton sma angkasa. salma jarang bicara dengannya, kecuali pemuda yang akrab disapa nando itulah yang mengajaknya bicara lebih dulu. mereka cukup akrab karena dulu nando sekelas dengannya dan jeje saat smp

Asikin; pristeen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang