deshinta mengerjapkan matanya dan melihat ke arah lain. berusaha untuk tidak membuat kontak mata dengan pemuda di hadapannya ini, meskipun sungguh.. hanya sepasang bola mata cokelat besar itu yang membayangi benaknya selama ini
deshinta berusaha menyingkirkan egonya dengan mempertanyakan kemana perginya rega beberapa hari ini. gadis itu sudah cukup terkejut dengan sikap acuh rega yang entah darimana datangnya
tapi deshinta ingin mendengar suaranya..
rega setenang air saat ini. barang hembusan nafasnya pun, tidak bisa didengar deshinta. bukan karena detak jantung gadis yang terlalu menguasai indera pendengarannya, namun perasaan aneh itu terasa nyata
perasaan bahwa rega tak ingin didengar. ataupun mendengarkan.
"g-gue mau ke kantin"
sunyi. tidak sedikitpun rega berniat membuka suara sekedar untuk menanggapi kalimat yang baru saja deshinta ucapkan itu.
sementara gadis di hadapannya, sudah merasa kakinya mati rasa dan akan jatuh tersungkur ke ubin putih rumah sakit ini sebentar lagi. belum pernah ia merasa segugup ini bicara pada rega. kenapa rasanya sulit sekali menyampaikan maksud deshinta yang sebenarnya?
"kalo lo nggak mau ikut, g-gue duluan ya. bye!"
"tunggu"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ada yang mau gue omongin sama lo, des"
🐣🐣🐣
"teruntuk deby eunwoo damara,
cantikku, akhir akhir ini aku menjalani hariku dengan buruk.. seburuk diriku yang tak mempunyai keberanian untuk hadir di hadapanmu..
your sincerely, 4221"
pernahkah kalian merasa istimewa hanya karena kalimat klise bak sebuah kisah melodrama?
pernahkah kalian merasa bak diterbangkan ke langit ketujuh hanya dengan beberapa patah kata?
pernahkah kalian merasa begitu bahagia hanya karena sebait puisi sederhana?
pernahkah..
kalian merasa jatuh cinta..
kepada dia yang tak kalian ketahui sosoknya?
mungkin inilah yang sedang mengusik batin gadis berambut panjang ini. sepanjang minggu ia menunggu rangkaian kata milik pemuda berinisial '4221' yang tidak pernah absen menyanjungnya dengan kalimat kalimatnya yang puitis
deby tidak pernah menyangka akan menunggui penyiar laki laki itu membacakan surat dari dia, sang '4221' yang selalu menyertakan pesan 'teruntuk deby eunwoo damara' dalam suratnya
deby tidak ingin mengaku kalau ia menunggui pengakuan pengakuan itu, bahwa ia terjebak dalam rasa penasarannya kepada pemuda yang bahkan tak ia tau apakah benar ada atau tidak
