kursus udah bubaran.
rara meregangkan tubuhnya setelah 2 jam tadi berkutat dengan rumus rumus menyebalkan itu. memang cuma 2 kali seminggu, tapi tempat ini sudah seperti penjara untuk rara
bukan hanya karena ia dituntut mempelajari mapel paling ia benci di dunia ini, tapi juga karena kehadiran slenderboy (ea rara menyebutnya slenderboy karna tinggi badannya kurang ajar) yang tidak pernah berhenti mengganggunya
yang bernama..
"ra, pulang sama gue yuk"
haykal wooseok nugraha
gadis berambut hitam legam itu memutar bola matanya bosan. tanpa disebutkan pun, seharusnya haykal sudah tau apa jawaban rara
"nggak. gue mau order grab aja"
"ayolaaaah ra, gue traktir chatime ok?"
rara meneguk ludahnya pelan. jujur ia memang belum minum sejak memulai kursus tadi. ia memang merasa agak haus. dan mendengar kata 'chatime', tenggorokannya semakin terasa kering
"oke tapiㅡ"
"SOKINNNN~" belum selesai rara menjawab, tangannya sudah lebih dulu ditarik oleh pemuda itu
baru empat hari mereka bertemu, rara sudah merasa hafal betul dengan sikap 'tidak-mau-dibantah' milik teman seperkursusan nya ini
🐣🐣🐣
"apasih lo malem-malem gini nyuruh kesini?" renata inggrid, memposisikan dirinya disebelah lelaki yang kini terlihat sangat nyaman terduduk diantara rerumputan di tepi sungai ini
"gue cuman ngajakin, bukan nyuruh apalagi maksa lo kesini. lagian gue liat wa story lo lagi di counter emina deket sini makanya gue ngajak ketemu"
inggi menarik seuntai senyum. ini yang dia suka dibalik sosok adimas wonwoo sagara yang terkenal karna kejudesannya menanggapi lawan bicaranya. namun selalu, dia selalu membuat inggi puas dengan jawaban dan pernyataan yang terlontar dari bibir pemuda yang telah ia kenali dua tahun belakangan ini
"iya kanjeng. ada apa sampai kanjeng repot-repot meminta saya datang kesini?" ujar gadis itu dengan nada yang menggelikan
"udah gue bilang jangan panggil kanjeng! lo kebanyakan gaul ama reihan jadi seneng ngehina-hina gue" BOOM! tawa inggi pecah
wajah dimas yang emang dari sananya jutek jadi bertambah jutek setelah inggi meledeknya dengan panggilan 'dimas kanjeng'
"yaudah yaudah kenapa dim ngajak gue ketemu disini?"
namun bukannya jawaban yang ia dapat, melainkan uluran tangan dimas yang tengah menggenggam sekotak takoyaki yang masih hangat
ia baru akan menjawab, namun perasaan aneh saat mata tajam dimas bertemu matanya membuat inggi mengurungkan segala niatnya dan langsung menyambar saja makanan yang dijual diseberang jalan tempat mereka duduk tersebut
"aaa~ tau aja sih lo gue lagi laper. apaan nih tuna mayo yak? ihh favorit gueee" inggi berusaha keras menyembunyikan semburat merah di pipinya dan langsung melahap takoyaki ukuran besar itu dalam sekali suap
"ENAK DIM!" disela kunyahannya dia memuji rasa makanan itu, padahal itu hanya memperjelas kalau dia sedang salah tingkah
inggi, inggi ckckckck
"enak sih enak tapi makannya jangan kek orang ga makan setaon dong.."
bagai listrik seribu volt yang menyambarnya bersamaan, seluruh saraf di tubuh inggi membeku saat jemari kurus dimas bergerak mengusap mayonaise yang tersisa diujung bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Asikin; pristeen ✔
Fanfictionsantuy selaw social 3. wwwwwwwwwwarning ⚠⚠⚠ (+) harsh word (+) lowercase---------------- (+) typo everywhere (+) au highest rank : #1st in pristeen (160518) #2nd in gesrek (140518) ©beanspetal, 2k18