reihan lagi duduk didepan kedai martabak bareng dimas yang daritadi bersin-bersin mulu. ceritanya mereka berdua baru balik dari lintasan, nonton gengan nya dirga balap sama anak geng sebelah
tapi baru jam 10, mereka mutusin caw pulang. gegara rei kepikiran kei dirumah sendirian apalagi tuh anak lagi on her period pasti kesakitan banget. juga dimas yang pileknya makin parah, berhubung dia berangkatnya dijemput sangga jadinya rei sekalian aja nganterin balik
kemudian mereka mampir kesini take away terang bulan buat kei, soalnya adik kembar reihan itu suka banget yang rasa kacang coklat
"lo gamau beli wedang jahe? tuh didepan ada yang jual" tawar rei yang menatap iba kearah temennya yang lemes banget ini
"engga, ntar dirumah gue minta dibikinin ibu gue aja" jawabnya parau sambil menarik ingusnya
"lo ngapa bisa gini dah? lo molor didalem kulkas apa gimana?" tanya rei yang langsung masang maskernya, takut ketularan pileknya dimas
"ujan-ujanan nyariin kucingnya mbak dinda"
"terus nemu?"
"nemu"
"dimana?"
"di kasur kamar gue"
"goblok"
"bacod. gue tularin juga lo"
"tularin aq mas"
"nih nih terima ingus gue"
"dih ganteng ganteng jorok"
"lo mengakui gue ganteng cuk? ditolak aeris jadi belok lo?"
"yeee ngelunjak bangsat"
sesaat sebelum dua insan tampan tapi gak berwibawa itu menjamah ranah gelud, mamang-mamang penjual terbul sudah lebih dulu menginterupsi perdebatan mereka
"lapan belas ribu a"
"nuhun mang, kembaliannya ambil aja"
samar samar gerombolan 3 mbak mbak berkerudung di seberang mereka tertawa cekikikan sambil bilang "ih udah ganteng baik lagii"
dimas bodo amat. saking seringnya dipuji ganteng, ia selalu kepo gimana rasanya dihina jelek sama cewek. lain lagi ama reihan yang udah nge wink wink manja ke mereka. sampe salah satu cewek hampir gubrak ke tanah kalo ga dipegangin sama temennya
"buru goblok, ngalus mulu"
"wey kalem, ntar gue bagi wasapnya. tenang bae"
"tenang tenang bapak lo booyah! ade lo nungguin di rumah!"
"lah iya keiraaa"
🐣🐣🐣
rara meregangkan tubuhnya setelah ms. Adelia mengumumkan kalau kelas telah berakhir. gadis itu memasukkan buku dan alat tulisnya sambil sesekali melambaikan tangannya kepada teman sekelasnya yang berjalan keluar bimbel lebih dulu
sembari melangkahkan kakinya keluar dari gedung tersebut, pikiran rara mengawang
rara belum mendapat gangguan dari si slenderboy hari ini. dikarenakan jadwal haykal mengharuskannya berada di kelas yang berbeda dengan rara
rara sudah seharusnya senang, jarang-jarang ia mendapat ketenangan seperti ini. tapi entah mengapa, sesuatu membuatnya merasa agak kecewa karna rara belum melihat haykal selama 4 hari belakangan
rindu? nggak. eh gak tau juga deh.
TIIIIN
"woi kalo jalan pake mata!"
rara terkesiap. urat urat di dahinya langsung menegang melihat pajero sport di hadapannya, terutama pada sesosok manusia angkuh yang tengah menjulurkan kepalanya dari jendela kursi kemudi
tanpa basa basi rara langsung menendang bagian depan mobil yang berukuran cukup besar itu sampai membuat seluruh bagian mobil terasal sedikit bergetar
"TURUN LO!"
pemuda di kursi kemudi tersebut mendecakkan lidahnya kencang. Ia turun dan membanting keras pintu mobil yang mesinnya masih menyala
rara mendongak menatap lurus mata pemuda itu, seolah mendeklarasikan kalau ia tak gentar samasekali. Padahal dalam hati ia lumayan kaget dengan penampilan orang asing di hadapannya ini
"apa!?"
"ELO YANG APAAN! LO KIRA BISA SEENAKNYA TERIAK MENTANG MENTANG LO BAWA MOBIL! APAAN LAGI PAKE KLAKSON KLAKSON SEGALA! UDAH TAU PARKIRAN SEMPIT NGAPAIN LO BAWA MOBIL SEGEDE GABAN KEK GINI TOLOL!"
pemuda berjaket pull and bear itu maju selangkah, membuat gadis di hadapannya sampai harus mendongak agar bisa bertatap muka dengannya.
"cabe lo. kecil tapi mulutnya pedes"
PLETAK!
"ADUH ANJING!" pemuda itu memegangi kepalanya yang baru saja beradu dengan buku setebal 3 cm di tangan gadis itu
"ELO YANG ANJING! UDAH HAMPIR NABRAK GUE, MARAH MARAH, SEKARANG LO NGATAIN GUE CABE! COWO SINTING!"
rara yang sudah dongkol setengah mati itu berbalik dan melenggang pergi meninggalkan pemuda yang tak ia kenal tersebut.
sementara si korban pukulan maut sakhara itu masih merasa pusing, langsung menendang sebuah kaleng di hadapannya kencang kencang
"gila tuh cewek! sakit banget pala gue" pemuda itu bersandar pada kap mobilnya sambil masih memegangi pelipis sebelah kanannya yang memerah
"woi lu ngapa parkir disini anjing. tempat bimbel gue disono"
"brisik lo! gue abis dipukul sama cewek gila nih!"
"buset sagaaaa. jidat lo ngapa???"
"ditabok pake buku lah! besok besok ogah gue jemput lo bimbel lagi bang!"
"dih lo mah baperan. yang salah elo, yang kena ambek masa gue"
"bacot haykal! nyetir lo, puyeng gue!"
"buset dah. untung ade gua"
.
nugraha's 👪
- chungha sifanny nugraha
>oldest, terhits se-fakultas, selebgram, dancer kelas kakap, kelewat nice, sambel ijo hunter
- haykal wooseok nugraha
>tall as fuck, hobi ganggu rara, rajin bimbel, ciwi sma angkasa most wanted
- saga samuel nugraha
>brengsek detected, balap-tidur-makan-repeat, ora udud paru paru ora smile
KAMU SEDANG MEMBACA
Asikin; pristeen ✔
Fanfictionsantuy selaw social 3. wwwwwwwwwwarning ⚠⚠⚠ (+) harsh word (+) lowercase---------------- (+) typo everywhere (+) au highest rank : #1st in pristeen (160518) #2nd in gesrek (140518) ©beanspetal, 2k18