Part-9

192 17 8
                                    

Bruuuukkkk!

Bahu seorang gadis tertabrak cukup kuat dengan tubuh seseorang yang berjalan melewatinya. Buku-buku yang dia bawa jatuh berserakan dilantai dan tubuhnya terhuyung sehingga berbenturan dengan tembok kokoh yang ada di koridor itu.

Seseorang yang bertabrakan dengannya pun ikut terhuyung. Untung saja dia cukup kuat. Sehingga tidak terjatuh.

"Aaawww!" Nazla memekik.

Lelaki itu terkesiap, menatap gadis yang baru saja dia tabrak. Matanya terbelalak menatap gadis itu.

Lelaki itu adalah Azka. Seseorang yang menabrak Nazla. Tapi tidak disengaja. Ingat! Tidak sengaja. Karena Azka tengah sibuk dengan Handphone nya. Entah apa yang sedang dia lihat pada handphone nya itu, sehingga dia tidak memperhatikan sekelilingnya.

Tapi, disisi lain dia beruntung. Bagaimana tidak, dia menabrak seorang gadis cantik. Ya, bahkan menurutnya gadis itu sangat cantik walaupun terlihat cuek.

Dia seorang gadis yang beberapa jam yang lalu, bahkan beberapa hari lalu mengisi pikirannya. Luar biasa, sekarang mereka dipertemukan kembali.

"Lho, kamu Nazla kan?" Dia menatap Nazla dengan lekat.

Namun gadis itu tidak menjawab. Dia segera berjongkok untuk mengumpulkan buku-buku nya yang terjatuh tadi. Dan diikuti dengan Azka yang membantunya mengumpulkan buku itu.

"Eh, maaf ya. Saya nggak sengaja." Ucap Azka disela-sela suasana hening, ralat, tidak terlaluti hening. Ada berapa murid yang melintas melewati mereka. Bahkan melihat kejadian tersebut.

"Lain kali, kalau jalan liat-liat dong!" kali ini gadis itu bersuara. Meski nada bicaranya terdengar begitu angkuh.

"Iya, iya." Mereka kembali berdiri, saling berhadapan.

"Lagian kamu juga jalannya nggak liat-liat." Azka menyodorkan buku milik Nazla dan langsung diterima dengan kasar oleh Nazla.

"Iiih, jadi nyalahin orang gitu. Jelas-jelas kamu jalan sambil main hp!" ucap Nazla ketus.

Azka tersenyum miring melihat wajah marah Nazla. Gadis itu sangat berbeda dengan yang lain. Dia bahkan tidak mengenali Azka. Jelas-jelas Azka adalah salah satu murid yang cukup terkenal disekolah ini.

Terkenal? Yah, jangan salah. Azka adalah lelaki tampan, ditambah lagi dia adalah ketua ekskul basket disekolah. Dia dan timnya sudah beberapa kali mengharumkan nama sekolah. Jadi siapa yang tidak mengenalnya. Guru-guru, para murid, bahkan para pedagang di kantinpun cukup mengenalnya.

Tapi.... Lihatlah Nazla! Dia bahkan tidak mengenal lelaki itu sama sekali. Berbeda dengan siswi lain yang selalu terlihat centil saat bertemu dengan Azka. Bahkan Nazla begitu jutek.

Azka menghembuskan nafas pelan. "Iya, iya. Saya yang salah. Cewek itu selalu bener, iya kan?"

Nazla menatap lelaki itu dengan sinis. Tatapan nya pun begitu tajam pada Azka.

"Cewek bukan selalu bener. Lebih tepatnya lelaki itu terlalu egois, dan nggak mau ngakuin kesalahannya!"

"egois? Bahkan cewek pun egois. Nggak pernah mau ngalah dan selalu berkelit."

"Terserah kamu." Nazla memutar bola matanya dengan malas, mengalihkan pandangannya dari Azka.

"Ok, fine. Saya salah. Dan saya minta Maaf." Nazla tidak menanggapi ucapan Azka. berjalan melewati Azka begitu saja.

"Eh, tunggu." panggil Azka. Seketika Nazla berhenti dan membalikkan badannya untuk menghadapAzka.

"Ada apa?" Nazla berucap datar dan beberapa detik kemudian Azka telah berada di depan nya.

Rahasia Indah Dari-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang