Azka mengacak rambutnya gusar, ia duduk diruang tunggu sebuah rumah sakit. Sejak kejadian dia menolak perjodohan itu, ayahnya terkena serangan jantung dan harus dirawat dirumah sakit.
'Apa yang harus Azka lakuin ya Allah? '
"Azka, papa mau ketemu kamu." Panggil mama Azka yang entah sejak kapan ada di sebelahnya.
Dengan lemas Azka masuk keruang rawat papa nya. Kepalanya senantiasa tertunduk tak kuasa melihat manik papa nya. Dia yang yelah menyebabkan papanya menjadi seperti ini.
"Azka." panggil Umar dengan suara lemahnya.
Dengan keberaniannya, Azka mendongakkan kepala dan menatap Umar dengan sendu.
"Maafin Azka pa. Maafin Azka udah buat papa kayak gini." sesal Azka.
"Papa baik-baik saja. Itu kan keputusan kamu." ujar Umar menghembuskan nafas pasrah.
Azka menghirup udara sesaat, untuk menghilangkan sesak di dada nya.
'Mungkin ini jalan yang terbaik. Aku ikhlas ya Rabb'
"Azka terima perjodohan itu pa."
Umar menampilkan wajah terkejutnya lalu tersenyum senang.
"Kamu yakin?" Tanya umar
"InsyaAllah, pa." ucap Azka dengan senyum terpaksa.
"Azka pamit keluar ya, pa. Ada janji sama teman. Assalamualaikum."
Azka pun beranjak keluar dari ruang rawat Umar.
Pikirannya kalut. Akankah semua berjalan baik? Akan kah dia mencintai gadis yang akan dijodohkan dengannya? Bagaimana bisa dia menikah diusia yang begitu muda ini? Kepala Azka rasanya ingin pecah memikirkan semua itu.
Saat ini dia butuh menenangkan pikiran. Dia butuh tempat untuk bercurah diri, menceritakan beban yang dia tanggung. Allah. Ya, hanya Allah lah tempat bercurah diri, hanya Allah lah sang pemberi petunjuk. DIA yang mengetahui yang terbaik bagi setiap hambanya.
Azka melangkahkan kakinya menuju masjid yang ada didekat rumah sakit, bersamaan dengan kumandang Adzan Ashar.
Dan disinilah Azka. Di sebuah masjid bernama at-taqwa. Dia bersimpuh menadahkan tangannya, memohon pada Allah dan meminta pentunjuk atas keputusan yang telah ia buat.
'Ya Allah, Engkau yang maha mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Mu. Saat ini aku tengah berada dalam keadaan yang membimbangkan hati ku. Jika gadis yang dijodohkan dengan ku adalah jodohku, maka ikhlaskan lah hati ku untuk melepaskan gadis yang aku cintai Ya Rabb. Berikanlah kepada ku petunjuk-Mu, agar aku tidak salah melangkah. Sesungguhnya Engkau maha membolak balikkan hati manusia Ya Allah. Jadikanlah aku ikhlas untuk menerima takdir yang Engkau beri. Aamin...'
Azka terus berdzikir. Karena dia yakin dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.
Setelah merasa cukup baik, Azka berjalan keluar Masjid dan duduk di teras masjid tersebut, menikmati angin sore yang menyejukkan.
"Assalamualaikum." sapa seorang pria pada Azka.
"Waalaikumsalam." jawab Azka, menoleh kesumber suara.
"Maaf, bapak mengganggu."ujar Bapak itu.
Pria itu pun duduk di samping Azka dengan senyum ramah. Wajahnya nampak teduh dan menenangkan.
"Oh, enggak mengganggu, pak."
"Sudah sholat kah?" tanya Pria tersebut.
"Alhamdulillah sudah, pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Indah Dari-Nya
SpiritualKenangan yang menyakitkan dapat membawa mu kepada luka yang begitu mendalam yang sulit untuk disembuhkan. Namun bukan berarti luka itu tidak akan sembuh bukan? Mereka akan selalu ada untukmu, membantumu menyembuhkan luka itu. Bukan menghapus kenang...