part-14

128 12 0
                                    

ﻭَﺑَﺸِّﺮِ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳْﻦَ . ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺻَﺎﺑَﺘْﻬُﻢْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮْﻥَ . ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺻَﻠَﻮَﺍﺕٌ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻭَﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻬْﺘَﺪُﻭْﻥَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157)

***
Dingin.

Dan hampa.

Ya, begitulah yang gadis itu rasakan saat ini. Pandangannya kosong keluar jendela mobil yang ditumpanginya bersama bundanya dan lelaki yang tadi menghantarkannya tadi.

Ya, lelaki itu Azka. Dia menemani Nazla dan bundanya menuju kesebuah rumah sakit.

Setelah menerima telepon tadi, Azka tahu bahwa ke-2 perempuan itu tidak baik-baik saja. Jadi, Azka tadi yang memesan taksi online untuk mereka.

Azka yang duduk di dekat supir, sedang Nazla dan bundanya duduk dibangku penumpang. Terlihat jelas raut cemas, gelisah dan khawatir dari wajah ke-2 wanita itu.

Bibir bunda Nazla terus bergerak samar, melantunkan doa pada sang pencipta. Sedang Nazla air matanya sesekali mengalir membasahi pipi nya. Rapuh begitulah kondisinya saat ini. Mulutnya terus bungkam.

Setelah 30 menit menempuh perjalanan, taksi yang ditumpangi mereka berhenti di depan sebuah rumah sakit besar. Mereka segera turun dari taksi tersebut dan berjalan masuk rumah sakit.

Namun langkahnya terhenti, bertepatan dengan datangnya sebuah ambulan dengan petugas yang sigap mendorong seorang lelaki paruhbaya yang terbaring tidak berdaya diatas bed rumah sakit.

Ayah. Ya, itu ayah Nazla. Nazla dan bunda segera menghampiri lelaki itu. Keduanya menangis tersedu-sedu melihat sosok terkasih terbaring tidak berdaya.

Rasa trauma muncul pada diri Nazla. Mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun silam dan dirumah sakit yang sama.

"Maaf, kami harus segera membawa pasien ke UGD." ucap petugas lalu mendorong bed rumah sakit yang diikuti dengan Nazla dan bundanya. Jangan lupakan Azka, lelaki itu masih setia menemani mereka.

Sampai ketika mereka harus menunggu di depan ruang UGD. Ini sangat mengerikan. Nalza terus saja terisak dipelukan bundanya. Sedang bunda, dia tidak lagi menangis, dia cukup tegar. Azka duduk di kursi tunggu dekat mereka, sambil menatap Nazla dengan iba.

"Bunda..."panggil seorang gadis yang mengenakan gamis softpink dan hijab senada. Dia berlari kecil menghampiri bunda dan Nazla. Lalu memeluk keduanya dengan erat.

Naira menangis dalam pelukan bunda, sama seperti yang Nazla lakukan.

Tak lama datang pasangan yang berusia lebih muda dari bunda Nazla dan seorang lelaki seumuran Azka.

"Assalamualaikum." ucap mereka dengan raut khawatir.

"Waalaikumusalam." ucap 4 orang itu secara bersamaan. Nazla, bunda, dan Naira melepas pelukan berganti dengan umi Hasan yang memeluk bunda, memberikan semangat.

Nazla, Naira dan Azka menyalimi orang tua Hasan.

"Azka ada disini?" tanya Abi hasan yang sedikit heran dengan keberadaan Azka ditengah tengah mereka.

Rahasia Indah Dari-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang