Ketika lidahku kelu dan mulut membisu
Mata terbuka seperti tak ada nyawa
Wajah memucat seperti sebuah patung pahat
Dan pikiran mulai kabur seperti penjahat
Bahkan ketika orang orang mulai datang melayatAku akan tetap membicarakanya
Berguman walau tak ada suara
Tersenyum tanpa wajah
Tak berakal dan tak berubahKetika matahari tak terbit lagi
Bulan tak memantulkan cahaya mentari
Daun berjatuhan keatas
Seluruh udara menjadi keras
Bahkan jika itulah hari terakhir aku menatap batasTak semudah itu
Melupakan sebuah kenanganTak sesulit itu
Mengingat hal yang telah berlakuBahkan tak setinggi itu
Sebuah langit yang menjatuhkan tangisanmuTapi memang serendah itu
Kata kata manis dari si penipuAku tak peduli
Bahkan ketika kau jauh dari sini
Berjalan bergandengan dengan seorang lelaki
Bahkan ketika aku mulai lupa wajahmu yang berseri seri
Buta akan suaramu yang mengisi sepiAku akan tetap ada disana
Walau berantakan. Tak beraturan
Walau kotor, hina dan runyam
Tak nyaman, mulai pudar dan terlupakanBahkan walau itu memang takdir tuhan
Aku akan berada disana
Karena, hanya disanalah aku bisa bersamamu.
Hanya disanalah waktu kau mau berada disisiku
Hanya disanalah tempat melepas rindu
Bahkan, walau aku sudah tak punya waktu
Aku akan berada disana, jauh dari arti cinta sebenarnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Janji dan Kata Kata
PoetryLuapan Rasa yang seharusnya tiada Mulai tanpa aba aba Hanya beberapa Tapi Nyatanya Ini bisa Membuka Luka Lama Yang tak akan kau pahami artinya Karena memang seharusnya seperti itu selamanya.