Aku pernah
Berdiri sejenak didepan gedung sekolahku dulu
Menutup mata membayangkan aku berlarian mengejar waktu
Tak bisa datang tepat waktuSeorang pria tua mendekatiku
Ternyata ia wali kelasku dulu
Rambutnya sudah memutih
Kerutan terlihat jelas diantara senyumnya
Ia menceritakan tentang cucu pertama yang masih imut imutnyaAngkutan umum berhenti sejenak
Sopirnya masih sama
Aku terburu buru menaikinya
Sebelum ia berteriak untuk naik atau tidakApa jadinya
Jika aku tak sekolah disitu dulu
Jika aku tak naik angkutan itu
Apa aku masih dapat nilai segitu
Terbuang karena gagal di pilihan pertamaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Janji dan Kata Kata
PoesíaLuapan Rasa yang seharusnya tiada Mulai tanpa aba aba Hanya beberapa Tapi Nyatanya Ini bisa Membuka Luka Lama Yang tak akan kau pahami artinya Karena memang seharusnya seperti itu selamanya.