Pernikahan

23 0 0
                                    

Acap kali kita salah tangkap kata
Tentang lingkar jari manis
Tentang sepasang buku atas nama
Tentang janur kuning melengkung di atasnya

Pena itu berhenti, lupa undang siapa lagi?
Apakah seluruh isi dompetnya bisa kembali?
Apakah istrinya masih suci?
Tak ada yang peduli

Begitu saja tanpa ada kata tanya
Diam bersandar kusen tua
Inikah hasil tukarkan kebebasannya?
Keluh kesah bahagia dalam duka

Ada yang bilang ini tentang persiapan
Ada yang bilang ini tentang uang
Atau tentang restu yang tak juga diberikan
Mana aku peduli, aku hanya tamu undangan

Tapi, seringkali ada luka dibalik baju batik berderetan
Dia sehelai putih makna lupa
Berdiri menyalami dingin jariku
Menatap pelipisnya tersenyum begitu saja

Aku tak sempat
Tak juga siap
Tak cekat
Hanya ingin lenyap

Mimpi-mimpi, lamunan
Tentang kopi atau teh
Yang kau seduhkan
Tentang bayangan calon anak kita
Retak, hanya tinggal kerak

Kosong, namun sakit
Gelap, namun panas
Sejuk, namun sesak
Kenapa harus berharap
Cukur seluruh asap

Di ujung asa yang sudah tak tiada
Kupertaruhkan lima cinta
Orang tua kita dan tuhan juga
Namun cintamu yang keenam
Hanyalah topeng di atas teater
Lenyap di penghujung pertunjukan
Aku mati sebagai antagonis
Sebagai sebuah titik di ceritamu yang manis

Antara Janji dan Kata KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang