Satu lagi

139 3 0
                                    

Sudah kusantap beberapa kenangan tadi tapi aku belum kenyang mengingat mu

Mungkin satu lagi kisah cinta kita bisa buat laparku hilang

Aku mencoba bangun dari tempat dimana kau meninggalkanku
Tapi aku merasa masih mengantuk
Mungkin satu jam lagi biarkan aku terlelap dalam sudut hatimu

Satu lagi hari berlalu tanpamu
Mungkin aku sudah terbiasa sendirian sehingga lupa rasanya kau temani

Aku kehilangan satu pena lagi
Mungkin ia hilang untuk menulis cemburu yang dituliskan orang lain

Mungkin aku seharusnya berhenti
Tidak berfikir mungkin satu putaran lari lagi dapat membuatku melupakan mu

Aku melepas lelah,terlalu rajin merindu sehingga lupa tidur dalam bayangmu yang mulai pudar

Atap Rumahku bocor lagi
Mungkin lubang luka itu bertambah satu tanpa kutahu

Aku tak pernah suka
Sesuatu yang teratur
Sesuatu yang diatur

Karena satu lagi hal dapat membuatnya berantakan
Semoga saja kepergianmu bukalah sesuatu yang sudah diatur sedemikian rupa

Semoga saja tidak ada sutrada yang memotong percakapan kita
Yang ada hanyalah sepi yang menemani karena ya sutradara itu membawamu pergi
Atau bisa dibilang kamu menerima ajakanya? Entahlah aku hanya sedang terluka

Terluka karena satu lagi puisi  yang kubuat dengan tujuan yang indah
Hanya jadi coretan luka yang  pelakunya entah siapa
Yang coretanya tak bermakna apa apa
Hanya bercerita

Tentang aku dan dia
Tentang kita
Tentang kenangan kenangan itu

Siapa yang bisa kuat menahanya
Jika satu lagi beban di taruh begitu saja di pundak mu
Siapa yang bisa kuat menahan akalnya
Jika separuh pikirannya hanya tentang cinta yang sudah teracuni
Ya.
Kepergianmu beracun

Satu lagi ungkapan yang tak biasa
Karena kamu adalah pondasi besi hati ini
Tapi ya,sudah berkarat oleh waktu yang berlalu
Aku hanya mulai menggesekkan cintaku ke besi tua itu
Berharap seorang jin atau keajaiban keluar dari sana

Yang ada hanya kenangan itu kembali,mulai menggesekkan cerita lama ke hati yang rapuh ini
Besi itu berkarat,lalu perlahan tapi pasti meninggalkan beberapa racun tanpa kusadari

Aku mulai lemas lagi,tanganku mati rasa
Hatiku? Mungkin ia sudah mati dari tadi,ia korban pertama cintamu

Mataku mulai berat
Mungkin ini sudah mulai berakhirnya
Akhirnya satu kali lagi aku tak taku akan kematian
Karena hidup lebih menakutkan daripada itu

Kenangan hidupku berputar sekilas, Air mata mulai keluar dari sana
Satu lagi pertanyaan keluar dengan tanya
Siapa yang memulainya
Kenaa kita harus berjalan berbeda arah pada akhirnya

Aku menggigit besi panjang berkarat itu
Mencoba melepaskanya dari hariku
Satu lagi rasa sakit yang teramat amat sakit
Apa benar tuhan tak akan memberi beban yang hamba-nya tak bisa terima
Entahlah, aku cuma lelah dengan semua ini
Darah mulai keluar dari sana
Besi itu sudah lepas dari hati

Aku bernafas pelan,sekujur tubuhku dingin,aku terkapar tak berdaya
Pelan tapi pasti,darah dari luka ini menghangatkanku, mungkin ia sudah ikhlas kehilanganmu

Aku tertawa,terbatuk batuk,darah keluar juga dari mulutku
Mungkin ia sudah terluka karena pura pura tertawa

Aku menatap kearah bintang
Yang pastinya tak menatapku

Kenapa bintang terlihat indah
Padahal ia bukan dirimu

Tapi satu lagi hal yang aku tahu

Bintang dan kamu itu sama
Sama sama jauh dari relung hati ini
Mungkin aku sudah tak bisa berfikir saat ini

Mataku memejam,semuanya gelap
Aku merasa mengantuk,mungkin tidur yang tak akan bangun lagi sedang merayuku

Aku berharap sebelum mati
Harapan yang sama ketika aku mau mati beberapa waktu lalu
Harapan yang tak pernah terwujud berapa kali aku dibangkitkan
Harapan singkat yang tak pernah terwujud walau berkali kali aku dilahirkan kembali

Cahay mendekati ku,rasanya nyaman seperti bersamamu
Aku mengucapkan kata terkahirku sebelum bertemu denganmu
Harapan yang tak pernah berubah

"Semoga aku tak kehilangan sesuatu lagi di kehidupanku selanjutnya,karena aku sudah lelah kehilangan pada hidupku yang ini."

Suaraku menggema, mungkin tuhan mendengarnya

Satu lagi pertanyaan ku

Apa kau mendengarkan ku? Mendengar suara sekarat itu
Yang haus penjelasan mu?
Mungkin iya
Mungkin saja tidak

Aku berhenti bernafas,semuanya terasa ringan
Mungkin ini yang disebut dengan melepaskan
Ikhlas dengan apa yang telah dirampas dan hilang
Tanpa berat hati terikat dengan kehidupan

Aku pergi
Dan tak akan kembali

Karena satu lagi
Tak ada alasanku terus berada disini

Karena orang lain
Yang pantas berada disini
Disisimu.

Antara Janji dan Kata KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang