Chapter 8 - Aku tidak bermaksud.

1.8K 65 0
                                    

Azura's POV

Selesai mandi, aku langsung membuka youtube untuk fangirling di kamar, tapi baru beberapa menit menonton, aku mendengar seseorang memanggilku dari luar kamar.

"Azura."

Aku menjeda tontonanku dan menoleh ke arah pintu kamar yang di buka oleh mama.

"Ada apa mah?"

Mama masuk ke dalam kamar dan duduk di sebelahku. Aku memperhatikan raut wajahnya, sepertinya mama akan membicarakan sesuatu yang serius.

"Mama tadi di hubungi sama wali kelas kamu, Bu Rahma."

"Terus?"

"Besok mama di suruh ke sekolah, mau bicarain soal nilai kamu."

Aku mendecak pelan, "Udahlah, nggak usah datang."

Plakk!!

"Aahh!!" Aku mengusap lenganku yang di pukul mama

"Nilai kamu tuh nggak ada peningkatan sama sekali loh, Azura. Sebentar lagi UN, seenggaknya kamu belajar yang benar biar nilai UN nanti nggak hancur."

"Mau bagaimanapun, otak Azura ya emang segini batas kemampuannya. Emang dasarnya Azura bodoh."

Plakk!!

Lagi-lagi mama memukul lenganku.

"Nggak ada manusia yang bodoh, yang ada hanya malas. Nilai kamu nggak ada peningkatan berarti ada yang salah sama pola belajar kamu."

"Kenapa mama bisa bilang begitu?"

"Emangnya mama nggak tau? Kamu belajar cuma di sekolah doang, itupun niat nggak niat, sering bolos juga. Di rumah, kalau nggak main sama teman-teman sepersekongkolan kamu ya nonton film di laptop, kalau punya pacar jalan mulu sama pacar kamu. Benar kan? Ayo ngaku!"

Aku memutar bola mata, "Azura juga belajar kok di rumah, mama aja yang nggak tau."

"Iya, kalau cuma mau UTS atau UAS doang. Sistem kebut semalam. Mending fokus belajar, ini belajar sebentar doang cuma bolak-balikkin buku, sisanya malah main hape."

Aku cemberut.

"Kamu tuh harus ubah pola belajar kamu. Main boleh, tapi ada waktunya. Kamu bikin jadwal kapan kamu belajar, kapan kamu main."

"Iya, iya.."

"Jangan ngomong iya doang. Laksanain! Apa perlu mama daftarin kamu ke tempat bimbel?"

Aku langsung menggeleng cepat. Aku tidak mau ikut bimbel lagi, aku tidak suka di tempat itu. Bukannya pelajaran bisa masuk, aku malah mengantuk.

"Makanya belajar!"

"Iya mamaaaaa..."

-0-

"Saya mohon bantu Azura memperbaiki nilainya ya, Bu."

Entah sudah keberapa kali aku mendengar ucapan itu dari mulut mama, dan entah sudah keberapa kali pula aku memutar bola mata.

AZURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang