Azura's POV
"Muka lo kusut banget, kenapa?"
"Darimana aja lo baru datang jam segini?" tanyaku
"Biasa, abis ngedate sama cowok gue." Alodie duduk disebelahku. "Emangnya elo."
Aku mendelik kesal. "Bentar lagi gue juga punya cowok!"
"Oh ya, masa?" Alodie tersenyum meledek. "Gue sih kalau jadi lo bakal gue tinggalin tuh cowok. Dia tuh tipikal cowok PHP asal lo tau."
"Ada buktinya nggak?"
"Lo bilang dia mau nyatain perasaannya di depan nyokapnya, tapi nyantanya sampai sekarang dia belum nyatain juga. Bullshit tau nggak. Percaya aja lo sama dia."
Kulempar bantal ke wajahnya. Aku menyesal telah bercerita kepada Alodie.
"AZURA, AZURA, AZURA.."
Aku dan Alodie sama-sama menoleh ke arah pintu, kulihat Aldan masuk ke dalam rumahnya sambil terengah-engah.
"Lo abis dikejar anjing?" tanyaku
Aldan menggeleng. "Itu.. si Garel.. dia... dia di.."
"Minum dulu nih." Alodie menyerahkan segelas air putih ke Aldan
Aldan menegaknya sampai habis. Dia taruh gelasnya di atas meja lalu duduk di antaraku dan Alodie.
"Ngapain sih lo duduk di sini? Di sofa yang lain kan masih lega." gerutuku
"Tau lo nyempitin aja." gerutu Alodie
Aldan berdecak. "Gue mau ngomong soal Garel, bukan ributin sofa."
Aku mengernyit. "Garel kenapa?"
Bukannya menjawab, Aldan malah menyalakan televisi. Dan yang pertama kali terpampang adalah berita soal belasan pemakai narkoba ditangkap polisi.
"Lo kenapa nyetel tv sih?" tanyaku
"Lo liat kan belasan orang ini diciduk polisi?" tanya Aldan
Aku mengangguk. "Lalu?"
"Dan Garel masuk ke dalam sekelompok orang yang diciduk." jelas Aldan sambil menunjuk televisi dengan remot tv
Tunggu, maksudnya Garel memakai narkoba?
"Ngaco lo! Mana mungkin Garel pakai narkoba."
"Tau nih, kalau dapat berita diselidiki dulu. Bisa aja lo kena hoax." ucap Alodie
"Hoax apaan sih njir? Garel tuh pakai narkoba." ucap Aldan
"Lo dapat sumber dari mana?"
Aldan berdecak. Dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu mengutak-atiknya.
"Nih coba baca." Aldan menyerahkan ponselnya kepadaku
Aku membaca berita tentang nama-nama pemakai narkoba yang tertangkap polisi. Aku menemukan nama panjang Garel, yaitu Galaksi Alfariel, terpampang bersama empatbelas pemakai lainnya.
"Itu dari akun berita yang terpercaya. Jadi gue nggak bohong kan?"
Alodie merebut ponsel Aldan yang kupegang. "Nggak ada nama Garel di sini."
"Nama lengkapnya Galaksi Alfariel, bodoh." ucap Aldan
Alodie langsung menutup mulutnya dengan tangannya. Alodie menatapku dan ponsel Aldan bergantian.
"Sumpah demi apapun, Ra!" Alodie menatap Aldan. "Kok bisa dia ketangkep?"
Aldan mengedikkan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZURA
Teen Fiction[Untuk pembaca usia 15 tahun ke atas] "Apa yang kamu lakukan, baik atau buruk, pasti akan mendapat balasan. Mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat nanti. Percayalah." Kalimat itu harus dipegang baik-baik oleh setiap manusia. Setiap perbuatan yang d...