Oh Yunho dengan segala kekuasaan nya terlihat berdiri dengan angkuh di balkon mansion Oh di Seoul.
Dengan pandangan yang sulit di artikan Yunho menatap Haowen dan Irene yang keluar dari mobil. Yunho tidak mengalihkan pandangan sampai Haowen dan Irene tidak terlihat karna Haowen dan Irene sudah memasuki mansion."Yeobo" mendengar panggilan Jaejoong dengan cepat pula Yunho mengubah pandangan nya menjadi pandangan ramah dengan senyum kecil .
"Kenapa yeobo?"
"Hao sudah pulang,ayo kita ke rumah Jongin.. Aku sudah tidak sabar"
"Haha kau ini" Yunho tersenyum mengusak rambut Jaejoong
"Aku juga sudah tidak sabar bertemu Jongie dan Taeoh"Jaejoong tersenyum lebar ,mengandeng lengan namja yang sudah 45 tahun bersama dalam membangun rumah tangga mereka
"Hao dan Tae sangat menggemaskan saat bersama yeobo,Hao yang terus menarik perhatian Tae dan Tae yang berpura-pura tidak peduli dengan Hao. Mereka bla bla bla" Jaejoong terus berceloteh tentang kedua cucunya hingga mereka sampai di ruang tengah mansion yang terdapat Haowen sedang duduk di sofa.
"Halmoni haraboji kita jadi ke rumah ahjumma?" tanya Haowen antusias
"Tentu saja sayang" jawab Jaejoong tidak kalah antusias
Yunho,Jaejoong dan Haowen berjalan beriringan menuju pintu utama mansion,meninggalkan seseorang yang tersenyum kecil.
.
.
.Yunho masih belum melepaskan pelukannya dengan Jongin saat 5 menit yang lalu. Yunho malah semakin mengeratkan pelukannya dengan bergumam "maafkan appa nak" .
"Kenapa appa minta maaf?" tanya Jongin bingung ,bahkan Jongin bisa merasakan jika Yunho menetes satu tetes air matanya.
Yunho melepaskan pelukannya ,mencium kening Jongin. Mengusap rambut Jongin ,menatap Jongin lembut ,perlakuan seorang ayah yang sangat mencintai putranya.
"Maafkan appa ,karna putra appa kau terluka nak,karna putra appa kau menanggung semua beban itu sendiri"
Jongin tersenyum menggenggam tangan Yunho
"Jongie sudah melupakan semua nya appa,appa dan umma tidak melupakan Jongie dan menerima Taeoh,Menyayangi Taeoh itu sudah lebih dari cukup bagi Jongie"
Yunho tersenyum lembut
"Uri Jongie" Yunho kembali memeluk Jongin. Dan Jongin hanya bisa bersyukur kepada Tuhan. Karna berkat kasih Sayang Tuhan ,orangtua Sehun masih menyayangi nya meski statusnya bukan lagi keluarga Oh. Dan Jongin juga tidak bisa tidak menangis saat Yunho kembali mengucapkan uri Jongie" panggilan sayang dari Yunho,Yunho mungkin sosok angkuh di hadapan publik tapi di mata Jongin Yunho adalah sosok hangat yang sangat mementingkan kebahagian keluarga."Terima kasih Tuhan" batin Jongin
Sementara Jaejoong ,Haowen terlihat sibuk di lantai dasar melayani para pembeli di kedai Jongin.
.
.
.Taeoh berlatih menari dengan Jackson,Seungjae,dan si kembar Seoeon dan Seojun dan Taeoh bersyukur Seungjae dan sekembar menerima nya dengan baik.. Bahkan mereka sudah terlihat akrab satu sama lain.
"Kau lelah?" tanya Seungjae saat melihat Taeoh terbaring di lantai
"Ne hyung" jawab Taeoh dengan nafas terengah-engah
"Kau harus sering berlari Taeoh-ya agar saat dance kau tidak terlihat ngos-ngosan"
"Ne hyung"
"Yakk" Seungjae memukul lengan Taeoh kesal "kenapa kau bersikap segan padaku? dengan mereka kau sudah akrab?" tanya Seungjae sembari menunjuk Jackson,Seoeon dan Seojun terlihat saling tumpang tindih dengan gelak tawa yang nyaring
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Daddy (END)
FanfictionSebanyak apapun luka yang kau torehkan,aku tetap dengan cinta ku padamu- Jongin Aku hanya baru menyadari jika aku menjatuhkan pilihan yang salah - Sehun Kebohongan itu membuatku ingin bertemu dengan mu dan Kebenaran itu juga membuatku bertambah in...