Jongin menyerngit heran saat sampai di depan rukonya. Disana tepat di kursi disamping pintu ada Sehun yang terlihat sedang memainkan ponselnya.. Jongin Mempercepat langkahnya cukup penasaran kenapa mantan suaminya itu ada di depan rukonya.
"Sehun-ah" panggil Jongin pelan namun dapat di dengar dengan jelas oleh Sehun
"Jongin-ah" Sehun tersenyum kecil menatap Jongin cukup lama
"Ada apa?" tanya Jongin ,lalu duduk di kursi samping Sehun
"Aku hanya berkunjung" jawab Sehun yang mendapatkan tatapan sangsi dari Jongin "aku ingin bertemu Taeoh"ucap Sehun cepat,menjadikan Taeoh alibi .
"Oh" Jongin menangguk kecil "tapi Taeoh belum pulang,Taeoh tadi mengirim ku pesan katanya,Taeoh ada di rumah Baekhyun hyung , Jesper sakit "
"Ahh benarkah?? Lalu kau dari mana?" tanya Sehun berusaha memperpanjang percakapan mereka
"Aku baru saja bertemu dengan Mark" jawab Jongin santai
"Mark Tuan?" tanya Sehun memastikan
"Iya"
"Sial" batin Sehun "memang ada apa kau bertemu dengannya?" tanya Sehun dengan tenang
"Mark meminta ijin mulai besok Taeoh tinggal di drom ,tapi aku meminta keringanan agar Taeoh tinggal di dromnya nanti saja saat Taeoh sudah debut"
"Lalu ?"
Jongin tersenyum manis menatap Sehun "Mark mengiyakan permintaanku,Mark cukup baik untuk orang yang baru aku kenal ,Mark juga tidak sombong untuk ukuran seorang CEO"
"Oh" tanggap Sehun seadanya
"Oh iya Hun,bagaimana keadaan Haowen?" Tanya Jongin tampak jelas raut khawatir di wajah manis
"Haowen kurasa cukup baik,saat Irene mengiyakan perceraian kita,Irene memutuskan tinggal di apartement dan yah Haowen ikut dengan Irene lalu umma dan appa kembali ke China"
Jongin menghela nafas berat "kau harus fokus dengan Haowen sekarang Hun,ketahuilah di sini yang terluka Haowen. Berhentilah bersikap egois Hun"
"Aku tidak egois Jongin" ucap Sehun tidak terima dengan apa yang Jongin ucapankan
Jongin tersenyum kecil "dan kau tidak pernah berubah kau masih cepat marah untuk hal yang sepele" ucap Jongin lalu menatap Sehun sekilas yang menatap Jongin intens
"aku mengenalmu bukan sehari dua hari Hun. Aku sudah mengenalmu lebih dari yang kau tahu. Kau kesini bukan untuk menemui Taeoh tapi untuk menemui ku kan? Karna jelas kau tahu ini bukan jam Taeoh berada di rumah.
Lalu kenapa aku mengatakan kau egois? Karna kau hanya memikirkan rasa sakit mu saja tanpa memikirkan rasa sakit orang lain. Kau tidak berpikir sesakit apa Irene saat kau meminta cerai dengan mudah kepadanya? Kau ingin tahu Hun? Rasa nya sangat sakit karna aku pernah di posisi itu ." ucap Jongin ,sementara Sehun memilih diam tidak menyela ucapan Jongin."Jika kau tidak peduli dengan perasaan Irene itu terserahmu. Tapi bisakah kah memikirkan perasaan Haowen? Bagaimana perasaan Haowen saat kedua orangtua nya dalam tahap perceraian,tapi ayahnya dengan tidak tahu malu terus mendekati namja lain?.. Pernah kau berpikir heum?" ucap Jongin dengan nada kesal
"Haowen itu masih anak-anak Hun,dia masih dalam tahap pertumbuhan,yang harus kau lakukan adalah mengenggam tangan Haowen dan berjanji akan memberikan kebahagian lain untuk Haowen ,tidak hanya berjanji tapi bertindak juga" Jongin sedikit memberi jeda
"Dan satu hal yang harus kau tahu sedekat apapun Haowen dengan aku,tapi tetap yang dia inginkan ibu kandungnya sendiri""Aku---" lirih Sehun menundukkan kepalanya merasa semakin tidak berguna sebagai seorang ayah "aku merasa aku bukan seorang ayah"
Jongin menggenggam tangan Sehun erat
"Jika kau bertanya apakah aku masih mencintaimu atau tidak ,jujur Hun aku masih sangat mencintaimu dan aku tidak akan mencintai orang lain lagi" Sehun mendongkakan kepalanya menatap Jongin
"Tapi kita tidak bisa egois" lanjut Jongin membalas tatapan Sehun
"Kita bukan anak muda yang di mabuk cinta Hun,kita hanya namja dewasa dengan memiliki anak remaja"Sehun diam tidak menjawab ucapan Jongin namun Sehun bergumam dalam hati
"Aku egois aku tahu itu,aku juga tahu aku brengsek,tapi aku tidak akan menyerah aku akan mendapatkanmu kembali,aku akan membuat Haowen dan Taeoh hidup beriringan. Karna kau tidak mengetahui jika Haowen jelas lebih menyukaimu dari pada Ibu nya"
.
.
.
Setelah percakapan cukup serius di antara Sehun dan Jongin. Mereka atau lebih tepatnya Sehun dengan sedikit memaksa Jongin untuk sekedar makan malam di salah salah satu kedai di pinggir jalan .Dan entah apa rencana Tuhan hingga mereka di pertemukan Haowen,Taeoh dan Ziyu di kedai tersebut . Hingga mereka Sehun,Jongin,Haowen serta Taeoh berada di satu meja,minus Ziyu yang memutuskan pulang lebih awal dengan taksi online yang Ziyu pesan,disisi lain juga entah kenapa Ziyu menginginkan mereka menjadi satu keluarga.
Dan bagitu pula orang-orang yang tidak mengetahui kebenaranya mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia . Seorang ayah yang tampan,ibu yang manis dan kedua putra yang tampan.
"Jadi kenapa bisa kalian bersama?" tanya Taeoh penuh penekanan
"kami bertemu tidak sengaja di perempat jalan,jadi kami memutuskan untuk sekedar makan malam dan yah ada yang harus kami diskusikan tentangmu Tae" Ucap Jongin memilih berbohong karna Jongin tidak ingin Taeoh dan Haowen berpikir yang macam-macam tentang mereka
"Tentang ku?"
"Iya nak,umma pikir kau harus mengganti marga mu" ucap Jongin yang membuat Sehun dan Taeoh menatap tidak percaya Jongin.
"Maksudmu Jong?" tanya Sehun
"Aku ingin di akta lahir Taeoh tertulis nama margamu Hun,aku ingin Taeoh sama seperti anak yang lain nya memiliki nama kedua orangtuanya di akta. Meski kita tidak bersama lagi tapi tetap saja Taeoh adalah putra kita"
"Terima kasih Jongin-ah" ucap Sehun tulus
Sementara Taeoh hanya diam,kembali mengingat semua ucapan Seungjae waktu itu.
"Dan untuk Haowen" Jongin menggengam tangan Haowen "jangan sungkan kepada ahjumma kau boleh keluar dan masuk ke rumah ahjumma" ucap Jongin menatap Haowen lembut,tatapan seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya.
Dan Sehun tidak bisa untuk tidak menyembunyikan rasa bahagianya. Ini awal yang baik menurut Sehun,kedepannya Sehun berharap semua yang akan lebih baik lagi dan lagi.
Tapi takdir dan kuasa Tuhan siapa yang tahu,bukan?? Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik untuk hambanya ,tapi Tuhan juga akan memberikan sedikit kerikil untuk hal yang baik itu.
Tuhan akan memberikan yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan."Sekarang kau tersenyum,sekarang kau sok perhatian kepada putraku tapi nanti kau akan hancur Kim Jongin" desis Irene yang sejak tadi mengikuti kemana pun Sehun pergi.
TBC ...
Votment!!! Makasih ...
Typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Daddy (END)
FanfictionSebanyak apapun luka yang kau torehkan,aku tetap dengan cinta ku padamu- Jongin Aku hanya baru menyadari jika aku menjatuhkan pilihan yang salah - Sehun Kebohongan itu membuatku ingin bertemu dengan mu dan Kebenaran itu juga membuatku bertambah in...