Sehun merebahkan dirinya di samping Haowen. Mengusap-usap bahu Haowen lembut.
"daddy menyayangimu nak,apapun yang akan terjadi nanti Haowen tetap jagoan daddy, dan daddy tidak pernah menyesal memiliki mu. Haowen adalah anugerah yang Tuhan kirimkan untuk daddy" gumam Sehun tanpa menyadari jika Haowen masih terjaga
'Hao juga menyayangi daddy, tapi kenapa?? Daddy dan mommy seperti memerankan sebuah drama? ' batin Haowen yang masih terjaga .
Haowen Menyadari jika hubungan kedua orangtuanya tidak sebaik yang di lihat orang-orang. Haowen menyadari jika Sehun sang ayah lebih menyibukan dengan bekerja dari pada berkumpul dengan keluarganya,jika ada waktu luang pun Sehun lebih memilih di rumah,jika tidak Irene memaksa untuk keluar bersama.
Dan Untuk Irene sang ibu,Irene lebih senang dengan dunia glamour nya,berbelanja,arisan yang menurut Haowen lebih tepat di namakan menyombongkan harta. Irene bersikap layaknya seorang nyonya besar tapi tidak bersikap layaknya seorang ibu.Sehun dengan pekerjaan,Irene dengan kesenangan dan Haowen dengan kekurangan kasih sayang.
.
.
."ini Tuan" ucap Haowen memberikan bubuk cabe kepada seorang namja yang terlihat kesusahan mengambil bubuk cabe yang di letakan di rak paling atas di mini market itu
"terima kasih nak" ucap si namja itu menatap lekat Haowen
"kenapa tuan?" tanya Haowen tidak mengerti kenapa namja di depan nya meneteskan air mata
"ahh tidak" si namja itu memghapus air matanya kasar
"anda baik-baik saja?" Haowen mengiring namja itu untuk duduk di kursi yang di sediakan
"aku baik-baik saja" ucap namja itu pelan ,namun kembali menatap lekat waJah Haowen
"wajah mu mengingatkan ku kepada seseorang""heumm?"
"Kim Jongin,nama ku Kim Jongin" ucap namja itu yang ternyata Jongin
"Haowen"
"mungkin aku terlalu merindukanya jadi saat melihatmu aku tanpa terasa meneteskan air mata" ucap Jongin tersenyum kecil
"wajah seperti ini mungkin familiar"
Jongin tersenyum lembut lalu tanpa sengaja meneliti Haowen yang masih memakai seragam.
"kau bolos yah?" tanya Jongin menatap Haowen kesal
"eh??"
"seragam mu sama dengan putraku,aigoo anak jaman sekarang yah"
"ouhh itu" Haowen menggaruk tengkuknya tidak gatal
"aku tidak suka jam kesenian jadi aku memutuskan untuk bolos,otak ku tidak akan berjalan dengan baik ,jika itu tentang bernyanyi,dance,membuat puisi,apapun yang berhubungan dengan seni aku tidak bisa" keluh Haowen"maka dari itu kau harus belajar lebih giat" Jongin mengusap rambut Haowen lembut.
Sementara Haowen merasakan jantungnya serasa berhenti. Usapan lembut yang tidak pernah Haowen dapatkan dari Irene .
"aku seorang ibu dari satu anak,jadi aku mengerti jika kau merasa lelah dengan pelajaran yang bukan ahlimu" Jongin kembali tersemyun lembut
"bolehkah aku memanggilmu Ahjumma? Kedua teman ku juga ibu nya namja dan aku memanggil mereka ahjumma" ucap Haowen penuh harap
"tentu saja boleh"
"bisahkah kita menjadi teman?" tanya Haowen mengulurkan tanganya
"teman?? Bukan ide buruk memiliki teman seusia putraku" Jongin menyambut tangan Haowen
"jadi Haowen-ah,kembali kesekolah dan masuk di kelas Kesenian. Belajar sampai batas kemampuanmu tidak perlu nilai terbaik tapi lakukan yang terbaik"
Kita tidak akan pernah mengetahui ke arah mana jalan takdir Tuhan berjalan.
.
.
.Tidak perlu nilai
terbaik tapi lakukan yang terbaikKata-kata itu terus terniang di telinga Haowen. Hingga Haowen terus berlari menuju kelasnya.
'hanya perlu lakukan yang terbaik' batin Haowen
BRAK
Pintu kelas Haowen buka dengan keras hingga seluruh kelas menatapnya kaget.
Dengan nafas terengah-engah Haowen membungkukan badan minta kepada Kim Saem ."kau telat hampir 45 menit tuan Oh" desis Kim Yesung Saem. "duduklah di bangku mu,aku sedang tidak ingin mengomelimu"
"terima kasih Saem"
"baiklah ,kita lanjutkan . Nah seperti yang Saem katakan dari setiap kelas harus ada perwakilan dance dan bernyanyi . Untuk itu Saem akan memilih langsung siapa yang akan mewakili kelas ini karna Saem tidak mengetahui siapa yang saja yang memiliki vocal bagus dan bisa menari ,saem akan mengabsen kalian satu persatu dan menyuruh kalian bernyanyi dan menari" ucap Kim Saem lalu mulai mengabsen para siswa
Sudah lebih dari 15 siswa namun belum ada yang mampu membuat Kim Saem tersenyum cerah,hanya gelengan yang selalu Kim Saem lakukan
"next Kim Taeoh"
"aku ingin bernyanyi dan menari,boleh aku memutar musik di ponsel ku? "
"terserah" ucap Kim Saem pasrah
Lagu Unfair EXO mulai terdengar Taeoh mulai menggerakan badannya di iringan dengan nyanyian dari suaranya.
Siswa dan Kim Saem terhipnotis dengan suara dan tarian Taeoh.Lagu unfair terasa singkat hinggan Kim Saem dan Siswa masih belum puas dengan pertunjukan Taeoh .
"bernyanyi lagu balland Taeoh" perintah Kim Saem
Taeoh mengangguk pelan
Taeoh menyanyikan lagu paper umbrella milik salah satu member Super Junior. Taeoh menyanyikan penuh jiwa. Taeoh sempurna dalam bernyanyi untuk ukuran seorang siswa yang bukan sekolah di sekolah khusus Seni dan musik.
Dan ketika semua orang terhipnotis dengan suara Taeoh hanya satu orang yang memandang Taeoh tidak suka.
Haowen orang itu Haowen.
Prok prok prok
Ketika semua orang bertepuk tangan untuk Taeoh tapi berbeda dengan Haowem yang mengepalkan kedua tanganya di bawah kolong meja.
"Kalian mengetahui bukan? Jika Saem adalah Saem vocal di Sopa? . Saem tidak akan sekagum ini jika Taeoh siswa Sopa. Tapi ini berbeda Taeoh adalah siswa Seoul Internasion High School sekolah yang mengutamakan akademik,sekolah yang untuk siswa-siswa yang berjiwa politik,pengusaha,profesor " Kim Saem tersenyum kearah Taeoh
"jika saja kau siswa Sopa,sudah di pastikan kau yang akan tampil di showcase tahun ini. "Dan semua orang tidak menyadari ada dua tatapan tajam dengan ajakan permusuhan.
......
TBC
Bagaimana???
Terima kasih votmen ny...
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not Daddy (END)
Fiksi PenggemarSebanyak apapun luka yang kau torehkan,aku tetap dengan cinta ku padamu- Jongin Aku hanya baru menyadari jika aku menjatuhkan pilihan yang salah - Sehun Kebohongan itu membuatku ingin bertemu dengan mu dan Kebenaran itu juga membuatku bertambah in...