BTOB'S ROMANCE STORY

EUNKWANG'S STORY 4

13:00 KST

Eunkwang memutuskan untuk makan di kantin perusahaan. Dia berjalan melewati lorong dengan cepat. Sangking cepatnya, dia tak sengaja hampir menabrak seorang gadis yang berjalan di depannya.

"Menyingkirlah, aku mau lewat." Kata yang Eunkwang sembari melanjutkan tujuannya ke kantin.

"Kau!" Sahut gadis tersebut.

"Kau mengenalku?" Eunkwang menghentikan langkahnya.

"Ya aku mengenal orang yang beberapa jam lalu merusak mobilku." Jawab gadis itu.

"Mobil? Ah, kau gadis gila yang ada di tengah jalan tadi. Kau butuh berapa, aku transfer setelah makan siang." Kata Eunkwang dengan angkuhnya.

"Ya!!! Kau pikir kau siapa, huh? Aku tak butuh uangmu, aku hanya ingin kau meminta maaf dan mengakui perbuatanmu sekarang juga kepadaku!" Pinta si gadis.

Eunkwang berjalan menuju gadis itu dan menatap wajah gadis tersebut dengan tajam membuat sang gadis merasa merinding.

"Kau, kau mau apa?" Tanya gadis itu dengan sedikit terbata bata.

Eunkwang terus saja berjalan mendekati gadis itu hingga gadis itu berjalan mundur sampai punggungnya menabrak tembok. Saat ini tangan kanan Eunkwang menyentuh tembok, sedangkan tangan kirinya memegang pinggangnya.

"Maaf, tolong, dan terima kasih adalah tiga hal yang tidak aku sukai di dunia ini. Jangan membuatku melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu." Bisik Eunkwang dengan dinginnya. Hal ini tentu membuat gadis tersebut merinding.

Eunkwang kemudian melanjutkan tujuannya ke kantin tanpa merasa bersalah sedikitpun dan tetap dengan wajahnya yang penuh kharisma. Sedangkan gadis yang sedang syok tersebut hanya mendengus kesal.

"Dasar laki laki batu!!!!" Maki gadis tersebut yang tentu saja tidak dihiraukan oleh Eunkwang.

Kantin SEO arts

Saat Eunkwang memasuki tempat tersebut, semua orang pun menyingkir dan membiarkan Eunkwang leluasa berjalan. Bukan karena Eunkwang adalah pemilik perusahaan itu, tapi karena wajah dingin dan misterius yang saat ini Eunkwang perlihatkan kepada mereka semua. Belum lagi desas desus tentang Eunkwang yang marah marah di ruang rapat tadi pagi, membuat semua orang menjadi takut berpapasan dengan Eunkwang.

Eunkwang pun berjalan dan duduk di dekat jendela. Seorang pelayan datang menghampirinya.

"Selamat siang, Seo-nim! Mau pesan apa?" Kata pelayan kantin dengan senyum sedikit dipaksakan karena takut.

"Apapun yang bisa membangkitkan seleraku!" Jawab Eunkwang. Pelayan tersebut mengangguk dan meninggalkan Eunkwang.

"Ya Hyung!" Sapa Minho yang baru datang dan langsung duduk di samping Eunkwang.

"Hmmm." Jawab Eunkwang malas.

"Hyung gwaenchanha?" Tanya Minho yang tidak dijawab oleh Eunkwang karena sibuk membaca majalah perusahaan.

"Ah aku rasa tidak. Kau sedikit berbeda hari ini." Terka Minho.

"Kau lihat itu! Setelah marah marah dalam rapat, dia juga justru makan di kantin yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya." Kata karyawan 1.

"Aku rasa dia ingin membersihkan namanya. Lihat itu, Tae-nim sangat hangat dan baik, tidak seperti Seo-nim." Timpal karyawan 2.

"Yang satu seperti musim panas dan satunya lagi seperti musim dingin." Kata karyawan 3 yang disertai anggukan oleh yang lainnya.

Eunkwang yang sedang makan pun tentunya mendengar itu walaupun mereka hanya berbisik bisik, kasian Eunkwang memiliki pendengaran yang sangat tajam.

Eunkwang memotong steaknya dengan kasar hingga berbunyi decitan karena garpu dan pisau menggesek daging dipiting. Minho yang melihat itu pun langsung menelan ludah, takut.

"Hyung aku harap kau tidak mempermasalahkannya." Kata Minho mencoba menenangkan Eunkwang.

Eunkwang melempar pisau dan garpu dengan kasar, kemudian menatap tajam Minho.

"Aku tidak akan mempermasalahkan suatu hal yang tidak penting bagiku!" Eunkwang pun bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan Minho sendirian di kantin. Saat itu pengunjung kantin pun saling berbisik bisik.

To be continue...

*Note : Lo ngomongin gua diatas pohon ya?😂😂😂 Hmmm abangku jangan digituin lho, kasian kan. Btw gadis itu masih author sembunyikan identitasnya karena author bingung mau milih tokohnya 😂😂😂, yang mau kasih saran boleh kok. See you😂😂😂