ILHOON'S STORY 7

12 2 0
                                    

Minggu, 31 Desember 2017
09:12 KST
Star Caffe

Hari itu Sunny ada janji bertemu dengan teman lamanya. Mereka janji bertemu di caffe favorit mereka. Sesampainya di cafe Sunny langsung masuk ke dalamnya. Di dalam sudah banyak orang yang mengunjungi cafe tersebut. Yup, maklum saja kalau tempat-tempat makan atau tempat hiburan hari ini sangat ramai, karena hari ini adalah hari terakhir. Semua orang bersantai bersama keluarganya sambil makan-makan. Untung saja saat itu teman Sunny sudah memesan tempat sebelum mereka datang kesana.

“Nah, pesanlah sesuatu! Aku akan menghabiskan uangku di akhir tahun ini!” Ucap temannya hendak memberi traktiran.
“Woah, benarkah? Baiklah aku pesan kue dan minuman favoritku saja disini.” Ucap Sunny.
“Sudah kuduga kau akan memesan itu.” Ucap temannya.
“Bagaimana keadaanmu?” Tanya temannya.
“Seperti biasa. Aku baik-baik saja.” Jawab Sunny.
“Ah, jangan bohong dihadapan orang yang sedang berbaik hati memberikan traktiran kepadamu!” Ucap temannya.
“Huh? Kenapa juga aku harus berbohong?” Ucap Sunny.
“Kau pikir aku tidak tahu kalau kau dan Ilhoon baru saja putus, huh?” Ucap temannya.
“Oh, itu... Kau sudah tahu ya?” Ucap Sunny memastikan kebenaran ucapan temannya.
“Iya, tentu saja! Seharusnya aku membunuhmu sejak kemarin!” Ucap temannya.
“Hehe, maaf karena tidak memberitahukan ini sebelumnya.” Ucap Sunny.
“Mengapa kalian putus? Kau bilang dia adalah cowok idaman.” Tanya temannya.
“Itu karena... Itu, hmmm.” Ucap Sunny tak bisa menjawab.
“Sudahlah. Aku tahu kau sedang tak ingin membahasnya. Sana ambil pesanan kita!” Ucap temannya.
“Baiklah, aku mengerti!” Ucap Sunny.

Sunny pun segera beranjak dari tempat duduknya dan segera berjalan mengambil pesanan mereka berdua. Setelah itu ia duduk kembali dan menikmati hidangan yang dipesan bersama temannya.

****

Beberapa saat kemudian

“Ah, aku bosan.” Ucap temannya selesai menghabiskan makanannya.
“Kenapa?” Tanya Sunny.
“Kau tahu kan? Orang tuaku sudah lama meninggal. Aku bosan hidup sendirian dan setiap akhir tahun harus merayakannya sendiri. Tapi bosanku sedikit berkurang karena habis ini aku ada reunian dengan teman SD-ku.” Jawab temannya.
“Oh begitu rupanya. Kau pasti sangat kesepian.” Ucap Sunny.
“Iya begitulah. Sepertinya aku akan sibuk diluar rumah agar tidak kesepian.” Ucap temannya.
“Tapi jangan terlalu memaksakan diri. Cuaca sangat buruk belakangan ini. Kau bisa main ke rumahku kalau kau mau.” Tawar Sunny.
“Iya aku tahu.” Ucap temannya.
“Lagipula kau kan baru saja pulang dari luar negeri. Tak baik jika langsung keluyuran seperti itu.” Ucap Sunny.
“Ah, astaga! Mengapa kau lebih cerewet daripada eommaku?” Ucap temannya.
“Apa katamu?” Ucap Sunny kesal.
“Itu memang benar kan?” Ucap temannya sambil meledek.
“Ya!!!!” Teriak Sunny.
“Ah kaget aku! Ya! Tak usah berteriak seperti itu! Kau membuat semua pengunjung ketakutan.” Ucap temannya sambil mengusap-usap dua telinganya.
“Makanya jangan membuatku kesal!” Ucap Sunny kesal.
“Baiklah, tenanglah! Sebentar ya aku ke toilet dulu.” Ucap temannya.

Brukkk

Seorang pelayan caffe tak sengaja menabrak teman Sunny dan menumpahkan segelas minuman ke bajunya hingga basah semua. Teman Sunny nampak emosi dan seperti ingin memakan orang yang sedang dihadapannya itu.

“Ya!!! Apakah kau sudah gila?” Ucap temannya emosi.
“Oh, aku, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja.” Ucap pelayan tersebut sambil menunduk karena takut.
“Sudahlah, kau boleh pergi.” Ucap Sunny menengahi.
“Tidak. Aku tak akan membiarkanmu lolos. Aku akan bicara pada atasanmu!” Ucap temannya dengan nada marah.
“Sebaiknya maafkan dia. Ini adalah akhir tahun. Berbuat baiklah sedikit agar hidupmu berkah di tahun depan.” Saran Sunny.
“Tapi, kau lihatkan bajuku basah semua!” Ucap temannya.
“Aku tahu. Tapi marah-marah bukan solusi yang tepat. Lihat banyak orang yang memperhatikan kita sekarang. Tenanglah!” Ucap Sunny berusaha menenangkan temannya.
“Mengapa kau masih disini? Cepat sana, sebelum temanku memakanmu hidup-hidup.” Ucap Sunny setelah berhasil sedikit meredakan emosi temannya.
“Terima kasih. Sekali lagi maafkan aku.” Ucap pelayan tersebut langsung pergi.
“Mengapa kau membiarkannya pergi? Aku belum sempat menghajarnya.” Ucap temannya.
“Sebelum marah-marah lebih jauh sebaiknya kau bersihkan bajumu dulu.” Saran Sunny.
“Baju ini sangat sulit dibersihkan. Aku sangat suka baju ini.” Ucap temannya.
“Bagaimana kalau kau menggunakan bajuku?” Saran Sunny.
“Baju? Itu? Tanya temannya sambil menunjuk dress yang sedang dipakai Sunny.
Lalu kau pakai apa?” Tanya temannya.
“Aku masih ada baju di tas.” Ucap Sunny sambil mengangkat tasnya.
“Seleraku kan tidak sama denganmu.” Ucap temannya.
“Tapi ini kan darurat. Kau sendiri yang bilang habis ini kau akan reunian dengan teman SD-mu. Apa kau ingin memakai yang di tasku? Tapi yang ditasku lebih feminim daripada yang aku kenakan sekarang. Warnanya pink muda.” Ucap Sunny.
“Ah, baiklah aku akan menggunakan baju yang kau pakai. Aku tidak suka pink.” Ucap temannya.

BTOB'S ROMANCE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang